Jaehyun mengerjapkan matanya, kala tangannya tak menemukan seseorang disampingnya. Berusaha mendudukan dirinya dan sedikit melakukan peregangan pada tubuh atasnya yang masih polos, akibat kegiatan ranjangnya dengan Taeyong semalam.
Jaehyun benar-benar membuktikan perkataannya. Menggempur lubang sempit milik kekasihnya itu hingga Taeyong memohon ampun padanya untuk berhenti karena dirinya sudah sangat lemas.
Menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya. Lalu berjalan ke arah jendela yang masih tertutup, membukannya perlahan hingga cahaya matahari mulai masuk kedalam kamar miliknya yang masih berantakan.
Berjalan kembali ke arah kasur, dan mendudukan dirinya pada tepi kasur lalu meraih segelas air yang sudah tersedia diatas nakas.
Meminumnya dengan cepat lalu meletakkan kembali, hingga matanya memicing kala menemukan sebuah surat bertulisakan "We did it" Dengan gambar seorang bayi dan satu buah amplop dibawahnya.
Saat tangannya hendak terulur meraih amplop tersebut, Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Membuat atensinya beralih pada ponselnya yang menampilkan nama sekertaris barunya itu.
Dengan cepat Jaehyun mengangkat panggilan tersebut. Mengabaikan surat serta amplop yang ada disana dan berjalan ke arah balkon kamarnya.
Mendengarkan dengan seksama ucapan sang sekertaris hingga matanya membola sempurna. Mendesis lirih dengan tangan yang mengepal erat.
"Aku akan segera ke kantor. " Ujarnya lalu bergegas masuk kembali kedalam kamarnya. Meletakkan kembali ponselnya pada nakas lalu dengan cepat berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan segera pergi ke kantor sesuai dengan perintah sang sekertaris.
Taeyong tersenyum kala pekerjaannya telah selesai. Memberikan kejutan untuk sang kekasih dibantu oleh beberapa maid, karena Ayah Jaehyun yang sudah berangkat kerja pagi- pagi sekali serta Ibu Jaehyun yang sudah mengantar Mark bersekolah beberapa menit yang lalu.
Kini hanya tinggal menunggu kekasih tampannya itu untuk turun dan memberikan kabar gembira untuknya.
Melirik Jam yang ada di dinding. Lalu memutuskan untuk menyusul sang suami. Namun saat kakinya mulai melangkah untuk menaiki tangga, suara ketukan sepatu yang beradu sangat cepat membuat manik Taeyong menatap keatas sana.
Menatap Jaehyun yang dengan cepat menuruni tangga juga dengan tangan yang sibuk memakai dasi serta tas yang terapit diantara lengan kanan dan juga ketiaknya.
Taeyong tersenyum ke arah pria tampan itu. Mencoba menunggu sampai sang kekasih sampai dihadapannya.
"Jae aku ~"
"Maaf Tae, aku harus berangkat sekarang. Kau jaga diri baik-baik ya. " Potong Jaehyun sebelum Taeyong menyelesaikan ucapannya. Mengecup pelan kening Taeyong dan berlalu begitu saja dari hadapan pria manis itu.
Senyum yang tadinya mengambang kini perlahan menurun, menatap sendu kepergian kekasihnya yang kini sudah tidak terlihat lagi punggung kekarnya.
Menghela nafas pelan, mencoba untuk mengerti keadaan kekasihnya yang terlihat sangat terburu-buru. Tangannya terangkat mengelus perut yang kini masih rata, mencoba menyunggingkan senyum agar tidak terlihat sedih saat menyapa calon anaknya itu.
"Maafkan Daddy - mu ya Aegy. Dia sedang ada urusan penting. Nanti kita coba kasih kejutan lagi untuk Daddy, ya sayang? " Ucap Taeyong pada bayi didalam kandungannya.
Melangkahkan kakinya menuju dapur. Maniknya menatap lekat semua hidangan yang ada disana. Dengan kue yang ia pesan kemarin dengan Jaejoong tepat berada ditengahnya.
Mencoba mengalihkan pandangannya walaupun sedikit ada rasa kecewa dalam hatinya, namun tidak apa - apa. Ia bisa memberitahu Jaehyun tentang kehamilannya nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...