8

40.2K 3.8K 122
                                    

Selamat membaca! ❤
Semoga suka!!
-
-
-
-
-

Jaehyun baru saja keluar dari ruang rapat. Sekarang jam menunjukan pukul 11:45 yang artinya 15 menit lagi sudah masuk jam makan siang dan jadwal Mark untuk pulang dari sekolahnya.

Dengan cepat Jaehyun bergegas pergi setelah berpamitan kepada Taeil. Jaehyun membawa mobilnya dengan sedikit cepat karena jarak dari kantornya ke sekolah Mark membutuhkan sedikit banyak waktu.

Jaehyun tidak boleh telat menjemput Mark karena dia juga harus menjemput Taeyong setelahnya.

Namun sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya, ban belakang mobil Jaehyun pecah saat dijalan. Membuat Jaehyun mau tidak mau harus berhenti dan mengganti ban yang pecah itu. Untung saja Jaehyun selalu sedia ban cadangan hingga ia tidak perlu repot menelfon dan menunggu tukang bengkel untuk memperbaiki bannya yang pecah.

Namun yang ia khawatirkan adalah membuat Mark menunggu lama karena ini. Jadi dengan segera Jaehyun berusaha memperbaiki ban mobilnya.

Jaehyun mengganti ban mobilnya dengan cukup telaten, meskipun terburu-buru namun tangan Jaehyun cukup terampil untuk melakukan pekerjaannya. Hingga tak sadar membuat kemeja putih serta wajahnya kotor.

Setelah diarasa selesai, Jaehyun segera menjalankan mobilnya menuju sekolah sang anak.

Sedangkan dilain tempat, Mark sedang menunggu didepan gerbang seorang diri. Bell pulang telah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu, namun Jaehyun tak kunjung menjemput dirinya.

Mark mengedarkan pandangannya, menatap satu persatu mobil yang melewatinya siapa tahu itu adalah mobil milik sang Daddy. Namun nyatanya nihil.

Mark menghela nafasnya kasar, kepalanya menunduk lesu karena dirinya sudah lelah berdiri menunggu Daddynya yang tak kunjung datang.

Hingga manik hitamnya melihat sepasang sepatu tepat berada disampingnya. Dengan cepat Mark mendongakkan kepalanya mencoba melihat siapa pemilik dari sepatu itu, yang ternyata adalah guru cantiknya.

Iya Taeyong, dia baru saja keluar dari ruangannya. Setelah mengirimi pesan alamat dia bekerja kepada Jaehyun. Taeyong memutuskan untuk menunggunya dihalte depan sekolah tempatnya mengajar.

Namun saat ia keluar dari gerbang sekolah, ia melihat seorang anak yang tengah celingukan seperti mencari seseorang setelahnya ia menundukan kepalanya.

Taeyong tau siapa bocah kecil itu. Ya karena Taeyong sangat menyukai bocah kecil nan tampan itu hingga membuatnya sering memperhatikannya diam-diam saat ia tengah mengajar dikelasnya.

Dengan cepat Taeyong menghampiri bocah kecil itu, berdiri tepat disampingnya menunggu reaksi yang akan bocah itu berikan kepadanya.

"Hai tampan, kenapa belum pulang? " Tanya Taeyong mensejajarkan tingginya dengan Mark.

"Daddy Malk belum datang Ssaem, " Balas Mark merengut kesal.

Taeyong mengangguk, "eum mau Ssaem temani tidak? Ssaem juga sedang menunggu jemputan. " Ujar Taeyong.

Mendengar perkataan sang guru Mark lantas tersenyum. Setidaknya ia tidak sendirian menunggu Daddy nya yang entah kapan akan datang.

Taeyong tersenyum gemas. Jika memiliki anak seperti Mark mungkin ia akan sangat beruntung pikirnya.

Mark adalah anak yang ceria, tidak banyak bicara namun cepat dalam bertindak, Mark juga cukup pintar dalam pelajaran meskipun hanya sekedar belajar membaca atau menjawab teka-teki yang dibuat oleh gurunya. Ya memang apalagi yang bisa bocah umur 4 tahun lakukan? Belajar fisika dan kimia? Heol kemungkinan ia akan trauma untuk bersekolah.

MOMMY [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang