"Cantik, sangat cantik, " Ujar seorang pria yang tengah mencoba menenangkan pria dihadapannya. Menangkup lembut kedua pipi yang menggembung akibat dari rasa gugupnya.
"Doy. "
"Hm. "
"T-tidak, hanya... hhh lupakan."
"Ck, kau ini.. Sudah ayo. Calon suamimu sudah menunggu." ucapnya sembari membawa tangan Taeyong yang terasa dingin masuk kedalam genggaman hangatnya.
Taeyong terlihat sangat cantik dan juga tampan disaat yang bersamaan. Bahkan disaat perutnya sudah membesarpun pria itu masih terlihat sangat indah dengan aura kehamilannya.
Doyoung menuntun Taeyong untuk keluar dari ruang make up menuju ketempat berlangsungnya pemberkatan.
Baru saja Taeyong dan Doyoung keluar dari ruangan, mereka dikejutkan dengan keberadaan Mark disana. Dengan balutan tuxedo yang bertengger pas ditubuh kecilnya membuat bocah itu terlihat sangat tampan.
"Mark? kenapa ada disini nak?"
"Mommy. Malk ingin mengantal Mom bertemu dengan Daddy!" Ucapnya membuat Taeyong terdiam.
Perasaannya sangat-sangat tidak bisa diutarakan. Ia senang, namun juga sedih.
Seharusnya Ayahnya yang mengantar dirinya untuk berjalan menuju ke atas altar. Seharusnya Ayahnya yang menggenggam erat tangannya sebelum nantinya digenggam oleh suaminya, membisikan kata-kata penenang agar tidak gugup dan lancar saat mengucapkan sumpah didepan sang pendeta, serta mengajarinya untuk menjadi pasangan sekaligus ibu yang baik untuk suami juga anak-anaknya.
Bayangan pernikahan yang penuh haru dan bahagia untuk kedua keluarga nyatanya hanya menjadi impian bagi Taeyong. Ibunya sudah meninggalkannya bahkan sebelum ia bisa melihat seperti apa wajah ibunya serta Ayahnya yang sekarang tengah mendekam dalam penjara akibat perbuatannya membuat batin Taeyong sedikit pedih.
Meskipun Ayahnya tak berada jauh dari dirinya, namun penolakan dari pria itu membuat kerinduan yang selalu Taeyong rasakan menjadi pupus.
Taeyong tidak membenci Ayahnya. Hanya sedikit kecewa dengan perlakuannya.
Sentuhan di tangannya membuatnya tersadar dari lamunannya. Dengan perasaan berkecamuk, Taeyong memaksakan senyumnya lalu mengangguk.
"Ayo bertemu Daddy!" ucapnya mengulurkan satu tangannya kehadapan bocah kecil itu.
Mark memekik senang, lantas ikut menggandeng Taeyong disebelah kanannya. Sedangkan Doyoung berjalan disampingnya dengan satu tangannya memegang bagian belakang pinggang milik si cantik.
Setibanya di Venue, Taeyong berjalan beriringan dengan Doyoung dan juga Mark yang ada dikedua sisinya. Dari tempatnya berjalan, ia dapat melihat pasangan Johnny dan Ten yang tengah menggandeng si kecil haechan dan juga hendery, disampingnya ada Winwin dan juga Yuta yang tengah melambai ke arahnya. Tak lupa ada Taeil selaku suami Doyoung dan juga kerabat terdekat Jaehyun.
Dibagian belakang, tampak para tamu yang sepertinya adalah rekan kerja jaehyun dan juga beberapa pegawai yang ada di kantor milik Jaehyun.
Sedang dibaris depan, terlihat kedua orang tua Jaehyun yang tengah tersenyum manis menatap dirinya.
Sayup-sayup suara dari beberapa tamu yang memujinya serta Jaehyun juga terdengar membuat hatinya lebih menghangat.
Tak terasa ia sudah hampir tiba di altar. Ia bisa melihat Jaehyun berdiri dengan senyum yang mengembang tengah menatap lurus kearahnya. Tatapan yang begitu hangat serta penuh cinta dapat ia lihat saat kedua manik mereka bertemu tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...