Jaehyun turun dari mobilnya, setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya mereka sampai dirumah Jaehyun - ah tidak bukan rumah. Mungkin lebih tepat jika dibilang mansion?
Anggap saja seperti itu. Bangunan luas nan megah berdominan warna abu-abu sangat menarik perhatian Taeyong. Taeyong tidak tahu jika Jaehyun adalah orang yang sangat kaya.
Sebenarnya Taeyong juga kaya, namun jika dibandingkan dengan Jaehyun dia tidak ada apa - apanya.
Lagipula kekayaan itu bukan miliknya. Taeyong sudah meninggalkan kehidupan glamornya karena sang Ayah. Ia sangat membenci Ayahnya, karena itu Taeyong memutuskan untuk pergi dari rumahnya tanpa sepengetahuan orang-orang rumah.
Dan bersyukurnya sampai saat ini Ayahnya maupun orang-orang suruhan Ayahnya belum bisa menemukannya. Tapi tidak tahu besok? Entahlah Taeyong berharap ia tidak akan pernah dipertemukan dengan iblis yang berkedok sebagai Ayahnya itu lagi.
Melihat Taeyong yang melamun, Jaehyun mengulurkan tangannya untuk menarik pinggang ramping milik Taeyong kedalam rengkuhannya. Tentu saja dengan Mark yang masih dalam gendongan Taeyong.
Membuat lelaki cantik itu sedikit tersentak karena perbuatan Jaehyun.
"Ada apa? " Tanya Jaehyun.
Taeyong tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Baiklah. Ayo masuk! " Ujarnya menuntun Taeyong masuk kedalam Mansionnya.
Jaehyun membawa Taeyong untuk masuk kedalam ruang keluarga, disana terlihat banyak sekali foto-foto Jaehyun dengan Mark yang terpajang didalam lemari kaca serta beberapa yang menggantung didinding ruangan.
Taeyong tersenyum saat melihat foto-foto yang menghiasi ruang keluarga itu hingga suara Jaehyun mengalihkan perhatian Taeyong dari foto dimana Jaehyun yang tengah menggendong seorang bayi.
"Sebentar lagi, fotomu akan terpajang diruangan ini juga Tae. " Ujar Jaehyun.
Sedangkan Taeyong tersenyum manis, "kau ini bicara apa Jae. " Balas Taeyong tak mengerti ucapan Jaehyun.
"Menikahlah denganku Tae. Aku mencintaimu, " Ajak Jaehyun kini sudah menggenggam tangan Taeyong. Maniknya menatap tepat kedalam mata Taeyong yang kini sudah mengalihkan perhatiannya untuk tidak menatap mata Jaehyun.
"Jangan bercanda Jae. Kau ini lucu sekali sih, " Balas Taeyong sambil terkekeh. Melepas genggaman Tangan Jaehyun lalu beralih ke arah Mark yang sedang duduk tenang disofa dengan tangan yang menggenggam mainan miliknya.
"Hei tampan, kau sedang apa hum? " Ujar Taeyong. Lebih baik ia bermain dengan Mark daripada dihadapkan dengan Jaehyun saat ini.
Taeyong sedang tidak ingin membahas apapun soal hubungan serius. Apalagi dirinya dengan Jaehyun belum lama mengenal. Mungkin untuk saat ini biarlah seperti ini dulu.
"Sedang belmain dinosaulus ssaem. " Balasnya sambil menyodorkan mainan berbentuk dinosaurus ditangannya.
"Woahh, kau suka dinosaurus? " Tanya Taeyong pada Mark yang dibalas anggukan dari bocah kecil itu.
Saat Taeyong hendak berbicara lagi namun suara Jaehyun membuatnya harus berhenti, "Mark ganti pakaianmu! " Titah Jaehyun pada Mark. Mark mengangguk lalu turun dari kursinya dan berlari kecil kearah kamarnya.
Selepas kepergian Mark. Susasana diruang tamu menjadi sedikit canggung membuat Taeyong sedikit tidak nyaman.
Sebenarnya Jaehyun tau jika Taeyong tidak nyaman. Ia terus memperhatikan lelaki cantik itu yang terus menundukan kepalanya. Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...