Pria cantik dan juga manis itu terbangun dari tidurnya, saat merasakan kecupan pada seluruh wajahnya. Terutama pada bagian bibirnya.
Tanpa melihat orang yang melakukannya. Taeyong sudah tahu siapa pelakunya, ya siapa lagi yang suka menciumi dirinya dengan tidak beraturan?.
Tangan Taeyong terangkat untuk menahan tengkuk Jaehyun kala mencium bibirnya. Membuka sedikit bibirnya untuk memberi celah lidah Jaehyun masuk kedalamnya. Saling melumat, membelit bahkan menyesap rasa dari masing-masing bibir mereka.
Taeyong memejamkan matanya. Rasanya sangat nyaman jika itu dilakukan dengan Jaehyun. Semua sakit dan takut yang ia rasakan seolah menghilang begitu saja dan digantikan rasa aman dan juga nyaman.
Sedangkan Jaehyun menatap wajah manis Taeyong dalam keadaan sngat dekat. Lidah keduanya masih asik membelit satu sama lain. Menatap pria manis dibawahnya yang kini menjadi poros utamanya setelah sekian lama.
Merasa si manis mulai kehabisan nafas, Jaehyun melepas pagutan keduanya. Ibu jarinya terangkat membersihkan sisa saliva yang terdalat disekitaran bibir tipis Taeyong.
"Nakal sekali, hm? " Ujar Jaehyun menatap manik indah milik Taeyong.
Sedangkan Taeyong hanya tersenyum. Sungguh dengan lebam dipipinya saja Taeyong masih terlihat sangat cantik. Bagaimana mungkin Jaehyun bisa melepaskan Taeyong begitu saja.
"Makan dulu ya, supaya cepat sehat. " Kata Jaehyun beranjak dari tidurannya. Lalu mengambil bubur yang sudah dibuatkan oleh ibunya.
Taeyong mengangguk. Membenarkan posisi tubuhnya yang semula berbaring menjadi duduk dengan bersandar pada head board.
Dengan telaten Jaehyun menyuapi Taeyong dengan perlahan. Sesekali membersihkan noda bubur pada sudut bibir Taeyong menggunakan ibu Jarinya dan memasukkannya kedalam mulutnya sendiri.
"Jaehyun." Panggil Taeyong dengan mulut yang masih penuh dengan bubur. Maniknya terus memperhatikan Jaehyun yang asik mengambil bubur dengan sendok dari mangkuknya
"Ada apa? " Tanya Jaehyun menghentikan kegiatannya.
"Tidak. Hanya ingin memanggilmu saja, " Balas Taeyong membuat Jaehyun gemas. Mengelus puncak kepala Taeyong lalu kembali menyuapi pria manis itu.
Tok tok tok
"Ne, masuk! " Titah Jaehyun saat mendengar pintu kamarnya diketuk.
Keduannya memandang kearah pintu yang terbuka. Disana ada para sahabat Jaehyun dan juga Mark.
Mark yang melihat Mommynya langsung berlari dan merangkak ke atas ranjang.
"Mommy, Malk melindukan Mommy! " Ujarnya saat sudah berada disamping Taeyong. Badan mungilnya menubruk dada Taeyong dan memeluknya erat.
Taeyong tersenyum, tangannya mengelus punggung serta rambut Mark dengan sayang.
"Mom juga merindukanmu tampan. " Balas Taeyong. Jaehyun yang berada didepannya tersenyum gemas melihat kelakuan dua orang kesayangannya. Begitupun dengan para sahabatnya.
Johnny, Ten, Yuta, Winwin, Taeil, Doyoung dan tak lupa si gembul Haechan tertawa lirih melihat anak Jaehyun yang sangat manja kepada orang lain selain keluarga dan juga sahabat - sahabat dari Jaehyun.
"Wajah Mom kenapa? " Tanya Mark saat melihat wajah Taeyong yang membiru meskipun sudah tidak terlihat jelas.
"Ah ini? Semalam Mom terkantuk pintu. Jadinya memar deh, " Ujar Taeyong mencari alasan kepada anaknya itu.
Mark menggeleng lucu. "Sakit tidak? " Tanya Mark lagi.
"Eum, sangat sakit. Sepertinya harus dicium terlebih dahulu sama anak Mom yang paling tampan deh, agar tidak terasa sakitnya. " Ujar Taeyong dengan raut wajah yang dibuat memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...