14

29.7K 2.6K 166
                                    

Jaehyun mengerjapkan matanya, saat sinar matahari mulai masuk kedalam kamarnya.

Membuka matanya perlahan dan menggosoknya pelan hingga pandangannya mulai jernih. Manik hitamnya menatap wajah damai sang anak yang tertidur disampingnya.

Tampan, satu kata yang terlintas dipikiran Jaehyun.

Mark benar-benar menuruni sifat maupun wajah tampannya. Bahkan Jaehyun tak menemukan perbedaan yang sangat jauh dengan anaknya itu.

Mengelus perlahan surai Mark dengan sayang, setelahnya mengambil ponselnya yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya.

Mencoba menghidupkan ponselnya yang mati karena diisi daya semalam. Membuka ponselnya itu berharap Taeyong sudah membalas pesannya, namun nihil.

Tak ada satupun pesan atau panggilan masuk dari pria manis itu, dengan inisiatif Jaehyun mencoba menelfonnya tapi tetap saja ponsel Taeyong masih tidak aktif.

Pikiran Jaehyun menerawang jauh. Ia khawatir tentang keadaan Taeyong atau dia khawatir jika Taeyong mencoba meninggalkannya?

Tapi tidak mungkin. Jika Taeyong berniat meninggalkannya kenapa kemarin ia memberitahu alamat rumah orang tuanya? Ah iya benar, kenapa ia tidak coba mengunjungi alamat yang sudah Taeyong berikan?

Kembali membuka ponselnya lalu mencari nama seseorang disana.

"Hallo? "

" Ya Jae, ada apa? " Jawab seseorang disebrang sana.

"John, bisa minta bantuan? " Tanya Jaehyun, karena dia cukup tahu diri untuk meminta bantuan kepada sahabatnya itu.

"Bantuan apa? "

"Tolong jemput Mark untuk berangkat sekolah bersamamu. "

"Kenapa? "

"Aku harus mencari Taeyong. Dari kemarin ponselnya tidak aktif dan tidak ada di apartemen nya yang dulu. Aku khawatir dia kenapa - kenapa, " Jelas Jaehyun pada sahabatnya itu.

Johnny mengangguk disebrang sana yang tentu saja tidak bisa dilihat oleh Jaehyun.

"Baiklah. Jika ada apa-apa hubungi aku atau Yuta, kami akan membantumu mencari Taeyong. "

"Hm, thanks John. " Balas Jaehyun lalu menutup panggilan tersebut.

Menghela nafas pelan, tangannya terangkat kearah surai Mark. Mengusapnya perlahan membuat Mark terbangun karenannya.

"Dad?" lirih Mark dengan tangan yang mengusap kasar matanya dan sedikit melakukan peregangan pada tubuh kecilnya.

Jaehyun tersenyum melihat tingkah sang anak yang sangat menggemaskan baginya.

"Selamat pagi Jagoan. " Sapa Jaehyun membawa Mark kedalam pelukannya. Wajahnya ia benamkan diantara ceruk leher si kecil.

Tangan Mark terulur mengelus surai hitam sang Ayah. "Pagi Dad. You okay? " Tanya Mark.

Jaehyun tersenyum. Anaknya itu benar-benar peka terhadap perasaan seseorang. Dia sangat tahu jika lawan bicaranya dalam keadaan tidak baik - baik saja. Dan Jaehyun sangat senang mengetahui bahwa Mark adalah anak yang hangat serta lembut kepada orang lain.

"Dad okay Prince. " Balasnya lalu mengecup bibir mungil milik Mark.

"Oh ya. Nanti Mark berangkat sekolah dengan Uncle Jo dulu ya, Daddy tidak bisa mengantarmu kesekolah. " Ujarnya lagi.

"Memang kenapa? " Tanya Mark.

"Dad akan cari Mom. Mark ingin bertemu dengan Mom kan? " Balas Jaehyun lagi. Sedangkan Mark mengangguk.

MOMMY [ JAEYONG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang