Siwon tersenyum miring saat maniknya manatap wajah cantik milik Taeyong. Pria itu terlelap saat diperjalanan. Mungkin ia lelah karena terus merengek dan menangis.
Ditatapnya lamat wajah cantik itu. Bulu mata yang lentik, hidung yang mancung serta bibir tipis yang berwarna merah muda. Definisi yang sangat sempurna untuk wajah pria pada umumnya.
Mengangkat tubuh ringan milik Taeyong dan masuk kedalam rumahnya yang tak kalah besardari rumah miliK Ayah Taeyong.
Membawanya kekamar yang berada dipaling ujung lantai dua. Meletakkan tubuh Taeyong dengan lembut, lalu meninggalkannya.
Mata Taeyong terbuka lalu mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan yang ia tempati, sebenarnya dirinya sudah terbangun saat Siwon mengangkat tubuhnya tadi, namun Taeyong tetap memejamkan matanya erat.
Taeyong mencoba mendudukkan dirinya. Hatinya melega saat tau bahwa dirinya tak diikat seperti apa yang dilakukan oleh Ayahnya.
Kaki jenjangnya perlahan turun dari atas ranjang. Mencoba berjalan perlahan kearah pintu berharap jika Siwon tak menguncinya.
Memutar knop pintu perlahan dan tersenyum senang saat pintu itu benar-benar tidak dikunci.
Tak mau membuang waktu lebih banyak. Taeyong dengan cepat berlari tanpa menggunakan alas kaki, berharap jika dirinya bisa terbebas lagi untuk kali ini.
Kaki jenjangnya dengan cepat berjalan menuruni tangga, maniknya terus bergerak liar mencoba memantau keadaan sekitar. Hingga akhirnya dirinya benar-benar sudah sampai didepan pintu utama.
Manik Taeyong berkaca - kaca. Melangkahkan kakinya kearah pintu itu. Namun saat tangannya akan terangkat menyentuh gagangan pintu. Rambut Taeyong ditarik dengan kasarnya oleh seseorang.
"Akh! " PekikTaeyong yang terkejut.
"Kurang ajar! Beraninya kau ingin kabur dariku hah! " Bentak Siwon murka. Berjalan kembali kekamar tadi dengan tangan yang terus menjambak kuat rambut Taeyong.
"Ah, s-sakit lepaskan! " Ujar Taeyong. Sungguh cengkraman pria tua itu pada rambutnya benar-benar sangat kuata. Kepala Taeyong benar-benar dibuat pening karena jambakan tersebut.
Siwon berjalan ke arah ranjang, dihempaskannya tubuh Taeyong dengan kasar disana.
"Akh?! " Pekiknya lagi saat merasakan sakit disekujur tubuhnya akibat benturan ranjang dengan tubuhnya.
"Kau pikir kau bisa kabur dariku, hah?" Tanya Siwon sambil menarik kasar lagi rambut Taeyong. Taeyong sudah menangia. Air matanya sidah tidak mampu tertahan lagi. Sungguh ini sangat menyakitkan bagi Taeyong.
"Dasar jalang! "
Plakk!
Bunyi tamparan terdengar cukup keras. Tubuh Taeyong langsung meringkuk diatas kasur. Sudut bibirnya robek dan tangisnya semakin menguat.
Tak puas hanya sekali, siwon kembali melakukannya lagi. Menarik rambut Taeyong lalu menamparnya dengan seluruh kekuatannya. Hingga..
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu terdengar oleh Siwon, membuatnya menghentikan kegiatan sadisnya. Menghempaskan kepala Taeyong hingga pri manis itu langsung terkapar diatas ranjang, dengan kedua pipi yang memerah serta sudut bibir yang robek dan berdarah.
Siwon berjalan keluar kamar. Membuka pintu kamar lalu mendapati sekertarisnya yang berdiri telat didepannya.
"Ada apa? "
"Begini tuan, presidir dari perusahaan JCorporation tiba-tiba saja membatalkan meeting kita hari ini. Tapi sebagai penggantinya, ayah dari presidir yang akan datang kesini untuk menggantikan anaknya. " Jelas sekertarisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY [ JAEYONG ]
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Daddy apakah Taeyong ssaem akan menjadi Mommy Malk? " Tanya bocah berumur 4 tahun. "Kau mau jika Taeyong ssaem jadi Mommymu? " Balas sang ayah, membuat bocah berumur 4 tahun itu mengangguk bersemangat. "Baiklah! Besok...