Jamkos (Sawamura Daichi)

3K 423 31
                                    

"Haaah,"

(Name) menghela napas panjang sambil membenamkan wajahnya di lipatan tangan. Sahabat nya, Maehara hanya meliriknya sekilas.

"Kenapa?" Tanya Maehara.

"Hm," jawab (Name) singkat.

Saat ini sedang jamkos, karena guru sedang mengadakan rapat. Alhasil kelas menjadi sangat berisik.

"Memikirkan Sawamura lagi?" Cetus Maehara tiba-tiba.

(Name) refleks memukul kepala sahabatnya itu.

"Kalau bicara itu jangan terlalu blak-blakan, bodoh! Bagaimana kalau orangnya sampai dengar?" Omel (Name).

"Yah, tapi aku tidak salah kan?"

(Name) terdiam sebentar, lalu kembali membenamkan wajahnya di atas meja.

"Aku harus bagaimana?" Lirih (Name).

Maehara tak berkomentar, ia hanya menyimak sambil memainkan hapenya. Ini bukan pertama kalinya (Name) curhat soal orang yang disukainya.

"Semakin hari, aku semakin gugup melihat wajahnya," lanjut (Name).

"Tapi itu juga salahnya! Siapa suruh punya wajah setampan itu!" (Name) mengomel dengan kondisi wajah masih dibenamkan.

"Haah, aku haus," gumam Maehara.

"Tidak sopan, aku kan sedang curhat!" Protes (Name).

Maehara tidak menjawab, (Name) pun kembali mencurahkan isi hati nya.

"Huft, jantungku tidak aman jika berada di sebelahnya, serasa mau meledak. wajahku juga hampir tidak bisa ku kontrol, untung aku jago akting," tutur (Name).

(Name) terdiam beberapa saat, lalu menarik napas panjang.

"Kurasa kau benar, Maehara. Aku menyukai Sawamura," gumam (Name).

Tidak ada balasan dari makhluk di hadapannya, tapi (Name) tidak peduli. Toh juga dia tidak terlalu mengharapkan balasan.

"Masalahnya, aku terlalu gugup! Aku tidak bisa mengekspresikan perasaan ku dengan baik, aku bilang aku tidak suka, padahal sebenarnya aku suka! Argh, sifat tsundere ini memang menyebalkan!" Gerutu (Name).

"Berarti, kemarin saat kau menolak ajakannya untuk pulang bersama, sebenarnya kau mau?"

"Hm begitulah, aku sangat mau! Tapi aku terlalu malu untuk menjawab iya, selain itu aku juga tidak tahu apa yang harus ku bicarakan di perjalanan pulang," balas (Name).

"Hee, begitu ya,"

(Name) tidak menjawab, ia hanya diam. Beberapa saat kemudian ia menyadari satu hal.

"Tunggu, memangnya aku sudah pernah cerita kalau--"

(Name) tercekat saat melihat orang yang ada dihadapannya. Sawamura Daichi. Ketua kelasnya itu tersenyum lembut sambil menopang dagunya.

"S-Sa-Sawamura?" Gugup (Name) dengan pipi memerah.

"Yo (Lastname)," sapa Daichi.

"M-mana Maehara?"

"Hm? dia tadi izin kepadaku untuk membeli minum,"

"A-aku izin sebentar, mau nyusul!"

"Ah, tunggu!"

(Name) bangkit dari duduk, tapi tangannya di genggam oleh Daichi.

"S-Sawamura?"

Daichi hanya tersenyum tipis.

"Aku masih penasaran dengan ceritamu tadi, dan apakah kau keberatan jika aku ikut bercerita dari sudut pandangku?"

END

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang