Pairing : Nishinoya and Reader
Rate : -
Genre : romance, school(Name) menutup lokernya, ia baru saja menukar sepatu nya dengan sepatu sekolah. Ia melirik pada pria yang sedang melakukan hal yang sama di sebelah nya. Pria itu memakai syal biru tua tebal yang menutupi bagian bawah wajahnya.
'aku hampir tidak menyadari kalau itu Nishinoya,' pikir (Name).
Biasanya Nishinoya selalu menyapanya dengan suara keras yang memekakkan telinga nya setiap pagi. Tapi ini sudah 7 menit semenjak (Name) datang dan masih belum ada sapaan dari bocah libero itu.
Mata Nishinoya bertemu dengannya, (Name) menelan ludah. Ia berusaha menyiapkan telinga nya.
Nishinoya tersenyum lalu melambaikan sebelah tangannya. (Name) tidak membalas lambaian itu. Keningnya justru berkerut karena perilaku aneh Nishinoya. Bisa dibilang, karena kalem, Nishinoya terlihat sedikit keren... Mungkin?
"Nishinoya, daijoubu?" Tanya (Name) was-was. Sikap Nishinoya yang tidak biasa itu bisa mengakibatkan jantungnya berdetak terlalu cepat.
Bayangkan saja, ada cowok ikemen kalem dan murah senyum? Yah, walaupun tingginya tidak terlalu--
Oke, hentikan.
Intinya, Nishinoya yang seperti ini tidak baik untuk kesehatan jantung (Name). Meskipun Nishinoya tidak setinggi anak SMA pada umumnya, setidaknya ia masih lebih tinggi daripada (Name).
"Ah, karena kemarin aku terlalu banyak berteriak waktu latihan, jadinya suara ku serak," jelas Nishinoya sambil menurunkan sedikit syalnya.
(Name) mengangguk mengerti, suara Nishinoya memang terdengar serak tadi.
"Karena suaraku begini, aku jadi malas berbicara, soalnya tidak enak di dengar, hahaha!" Tawa Nishinoya.
"Wakatta, sekarang diamlah. Suaramu memang tidak enak didengar," sarkas (Name).
(Name) merogoh saku roknya, ia mengambil beberapa butir permen yang dibawanya dari rumah. Ia menatap permen yang ada di telapak tangannya, seperti sedang meneliti sesuatu.
(Name) mengambil sebuah permen dan menyimpan permen lainnya ke dalam roknya. Ia menarik tangan Nishinoya dan menaruh permen itu di atas telapak tangannya.
Nishinoya menatap (Name) sedikit bingung. Meski begitu, pipinya sedikit bersemu merah karena kontak fisik dengan gadis itu.
"Itu permen pelega tenggorokan, kau bisa memakannya. Untuk hari ini, batasi bicaramu, agar suara mu bisa kembali seperti semula," jelas (Name).
Nishinoya tertegun, ia lalu tersenyum.
*Teng teng teng
"Oh itu bel sekolah, aku akan ke kelas duluan, kau juga bergegas lah," ujar (Name). Gadis bersurai panjang itu mulai melangkah menjauhi loker.
'aku lupa berterima kasih!' pikir Nishinoya.
"A--"
'sial, suaraku kan sedang serak,' rutuk Nishinoya di dalam hati.
Tak perlu waktu lama, sebuah ide terlintas di kepala sang dewa penyelamat karasuno itu. Ia menarik lengan (Name), membawa gadis itu menjadi menempel dengan tubuhnya.
(Name) tidak punya waktu sedetik pun untuk berpikir apa yang sedang terjadi. Ia hanya bisa merinding ketika suara bisikan berat menelisik telinganya.
"Arigatou, (Surname),"
Nishinoya melepas cekalannya, sambil tersenyum, pria itu mengelus surai (Name) dengan lembut. Lalu ia berjalan meninggalkan ruang loker.
(Name) sendiri kini sedang menyentuh rambutnya yang tadi usap oleh Nishinoya. Rona merah menghiasi wajah manisnya.
"Kuso,"
END
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
FanfictionKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi