Pairing : Suna and Reader
Rate : 16+
Genre : romance"Terima kasih, silahkan datang lagi,"
(Name) melirik jam tangannya, sudah hampir waktu makan siang. Matanya lalu beralih kepada seorang lelaki yang masih berdiri di depan rak minuman.
'Yah, begitu selesai melayani dia, aku akan istirahat,' pikir (Name). Gadis itu meraih susu kotaknya yang sudah dibeli sebelumnya, lalu meminumnya perlahan.
"Maaf, aku ingin membayar,"
(Name) buru-buru menaruh kembali susu kotaknya. Memusatkan atensinya pada lelaki di hadapannya.
"Oh, maafkan aku! Mana–"
Ucapan (Name) terpotong begitu mendapati siapa lelaki tersebut. Lelaki itu pun tak kalah kaget ketika menyadari siapa kasir yang berada di hadapannya sekarang.
"(Name)?" Gumamnya.(Name) menggelengkan kepala, kembali menguasai diri setelah tadinya sempat terpana melihat lelaki itu. Tangannya dengan cepat meraih barang belanjaan lelaki itu, dan mengscan nya satu persatu.
"Aku tidak menyangka kau bekerja disini, (Name). Kau tahu? Aku mencarimu kemana-mana,"
(Name) tak menyahut, mencoba untuk fokus mengscan barang belanjaan. Mata lelaki itu kemudian menangkap susu kotak milik (Name) di dekat kasir.
"Kau masih suka susu kotak rupanya,"
Masih belum ada sahutan.
"Aku masih belum mengerti, kenapa kau meninggalkanku (Name)?"
"Totalnya 3600 yen," ucap (Name) mengabaikan perkataan lelaki itu.
"Jawab pertanyaanku, (Name),"
"Totalnya 3600 yen," (Name) kembali berucap, kali ini dengan nada yang lebih tegas.
Lelaki itu berdecak, lalu mengeluarkan dompetnya. Ia mengeluarkan 4 lembar uang seribu yen. (Name) sempat melihat sebuah foto yang menghiasi dompet itu. Itu foto dirinya.
(Name) menerima uang tersebut, lalu dengan cekatan mengambil kembalian seraya menarik struk yang telah dicetak. Ia menyerahkannya kepada lelaki itu.
"Kembaliannya 400 yen, terima kasih, silahkan datang lagi," ucap (Name).
Lelaki itu menerima uang tersebut dengan ragu, lalu menyimpannya. Ia sempat menatap (Name) agak lama sebelum akhirnya menyimpan barang belanjaannya kedalam tote bag miliknya.
"Suna-san,"
Lelaki yang dipanggil Suna itu menoleh. Menunggu kata-kata yang akan keluar dari pujaan hatinya.
"Jangan memanggilku (Name) lagi, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa,"
Suna menelan ludah, ia tak menyahut, juga tak mengangguk. Ia hanya diam sambil melanjutkan langkahnya keluar dari konbini itu. (Name) menghela napas, menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Kenapa dia harus muncul lagi, sih?"
***
"Dia datang ke konbini? Dia tahu kalau kau bekerja disana?"
(Name) menoleh ke arah Kurata dengan pandangan malas, lalu melanjutkan mengunyah sandwichnya.
"Sepertinya tidak, dia terlihat terkejut melihatku," jawab (Name).
Kurata menghabiskan suapan terakhir karenya. Ia mengusap mulutnya dengan tisu sebelum akhirnya mulai berbicara lagi.
"Jadi bagaimana kalian sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
أدب الهواةKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi