Pairing : Osamu and Reader
Rate : -
Genre : angst
Request by sipa_chanOsamu menatap jam tangan nya untuk yang ketiga kali. Matanya melirik ke arah sebuah ruangan berpintu cokelat tua. Sudah terlambat 20 menit.
"Haah, apa harus ku ketuk saja ya?" Gumam Osamu cemas.
Baru saja berkata seperti itu, pintu cokelat tersebut terbuka. Osamu langsung menoleh, lalu terpana beberapa saat.
Seorang gadis bergaun putih pengantin keluar dari ruangan tersebut. Rambut cokelat nya yang biasa digerai, kali ini di sanggul indah. Wajah nya yang biasanya memang selalu mempesona semakin bercahaya karena olesan make up tipis. Tak lupa, tangan nya memegang buket bunga berwarna putih, senada dengan gaunnya.
"Astaga maaf Osamu-kun, membuatmu menunggu lama," ucap (Name) tak enak ketika melihat Osamu.
"O-oh, tidak apa-apa," balas Osamu gugup.
Ia terlalu gugup untuk menatap gadis cantik di hadapannya itu. Sedangkan (Name) hanya tersenyum tipis, rona merah menghiasi wajahnya. Ia lalu berjalan mendekati Osamu.
"Bagaimana penampilan ku?" Tanya (Name).
Osamu tertegun mendengar pertanyaan (Name). Manager Inarizaki yang dulunya begitu ceroboh dan pemalu, kini telah berubah menjadi bidadari yang anggun dan jelita. Osamu tak sanggup mengungkapkan kecantikan dari gadis di hadapannya.
"Kau... Adalah pengantin tercantik yang pernah kulihat," jawab Osamu.
(Name) terkekeh geli.
"Kau tidak perlu berlebihan seperti itu," tanggap (Name).
"Ah! (Name)-san, kau sudah siap?"
Mereka berdua refleks menoleh ke arah panggilan tersebut. Tampak Atsumu sedang berlari ke arah mereka.
"Kenapa kau lama sekali?" Tanya Atsumu.
"Ah maaf, tadi tiara ku susah dijepit," jawab (Name).
"Haah, ya sudahlah, sekarang kau pergilah ke altar, pengantin pria sudah menunggu," perintah Atsumu.
"Osu!" Sahut (Name).
(Name) menoleh ke arah Osamu, tersenyum manis.
"Aku duluan ya, Osamu-kun,"
(Name) berjalan cepat menuju altar. Sedangkan Osamu hanya melambaikan tangan. Sebentar lagi, gadis yang di sukai nya itu akan menjadi milik orang lain. Gadis itu dijodohkan dengan teman masa kecilnya. Osamu sadar bahwa sejak dulu ia tidak punya peluang sama sekali. Ia telah merelakan hal tersebut setelah sekian lama. Tapi kali ini, ia benar-benar tak dapat bertahan lagi.
Tiba-tiba, Atsumu menepuk bahunya.
"Aku tahu perasaan mu, setidaknya jangan menangis disini," ujar Atsumu.
Osamu menghapus setetes air matanya yang tadi sempat jatuh. Memasang senyuman pahit.
"Bahagiamu, bahagiaku (Name),"
END
sekarang Mala jadi tau kenapa fandom haikyuu dibilang masokis ಥ‿ಥ
Semoga aja ga mengecewakan hiks
See yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
FanfictionKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi