Pairing : Futakuchi and Readers
Rate : -
Genre : romance"Selanjutnya, Harukawa berpasangan dengan Shirokane,"
Harukawa tersenyum, ini lumayan, ia bisa sekalian PDKT. Tangannya menuliskan nama-nama kelompok tersebut di halaman belakang buku tulisnya. Sebagai ketua kelas, ia sudah terbiasa untuk melakukan hal ini. Jika nanti ada teman sekelas yang lupa siapa pasangan kelompoknya, ia bisa membantu.
"Lalu, (Surname) dengan Futakuchi,"
Tangan Harukawa berhenti menulis. Ia mengangkat kepalanya, menelan ludah.
'Celaka,'
"Hah? Aku dengan si sombong itu? Yang benar saja, sensei!" Seru (Name) tidak terima.
"Oi! Memangnya siapa juga yang mau berpasangan denganmu?!" Balas Futakuchi.
Sekelas menghembuskan napas panjang. Selalu saja seperti ini jika sudah menyangkut mereka berdua. (Name) dan Futakuchi memang dikenal sebagai musuh bebuyutan sejak kelas satu. Nama mereka bergantian menempati posisi di peringkat pertama seangkatan. Namun, seperti yang tadi sudah dibilang, hubungan mereka sama sekali tidak baik.
"Aku tidak peduli, kalian berdua tetap sekelompok. Ketua kelas, kau sudah mencatat nama mereka?"
"S-sudah sensei,"
"Baiklah, kalau begitu akan aku lanjutkan, pasangan berikutnya—"
Harukawa sempat melirik ke arah teman sekelasnya itu. (Name) melempar tatapan sadis kepada Futakuchi, sedangkan Futakuchi hanya mendengus kesal.
'Apakah ini akan berjalan bagus?' pikir Harukawa pasrah.***
"Shitsureishimasu,"
Futakuchi mengikuti langkah (Name), memasuki apartemen gadis tersebut. Ia melihat-lihat furnitur yang ada. Apartemen itu terbilang cukup kosong, hanya ada beberapa furnitur yang benar-benar diperlukan saja. Bahkan ada ruangan yang tidak ada isinya sama sekali.
"Kau tinggal sendiri?" Tanya Futakuchi.
"Aku pindahan dari Amerika kalau kau lupa, orang tuaku bekerja disana," jawab (Name).
"Oh, iya, kau kan diasingkan karena terlalu merepotkan orang tuamu, ya,""Jangan memaksaku untuk mencekikmu, Futakuchi,"
Mereka berdua kini sampai di depan pintu kamar (Name). (Name) membuka pintu tersebut, melempar tatapan tajam ke arah Futakuchi.
"Jangan berpikir untuk melakukan sesuatu kepadaku," desis (Name). Futakuchi tersentak kaget, ia tidak terima.
"KAU BAHKAN BUKAN TIPE IDEALKU, SIALAN!"
***
"Malam ini, akan ada badai yang melanda prefektur Miyagi, para warga diharapkan untuk berhati-hati,"
"Oi, (Surname), kau bisa ganti siaran radionya tidak?"
"Ganti saja sendiri,"
Futakuchi mendecih, ia lalu mengganti siaran radio. Naasnya, hanya ada satu siaran yang bisa terhubung. (Name) menahan tawa sambil terus fokus menulis.
"Kenapa tidak bilang kalau radio ini hanya punya satu siaran, hah?" Geram Futakuchi.
"Pfft, kau bahkan tidak bertanya,"15 menit kemudian, mereka berdua berhasil menyelesaikan tugas kelompok mereka. Futakuchi menyimpan bukunya ke dalam tas, lalu bergegas bangkit dari duduknya.
"Aku akan pulang sekarang," ucap Futakuchi.
"Oh, baguslah," sahut (Name) sambil merapikan bukunya.
Futakuchi menahan kesalnya mati-matian. Ia lalu melangkah keluar dari kamar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
FanfictionKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi