Pairing : Sugawara and Reader
Rate : -
Genre : school, romance"Hahh, melelahkan sekali,"
Sugawara meletakkan buku absensi di atas mejanya. Ia lalu melonggarkan sedikit dasi yang ia pakai, serta melepaskan dua kancing teratas kemejanya. Guru muda itu lalu menyibak kan rambutnya kebelakang. Membuat kesan hot bagi guru sma itu.
"M-maaf, sensei,"
Sugawara menoleh, ia segera meluruskan punggungnya begitu melihat orang yang tadi menyapanya.
"Ah, (Surname)-san? Ada apa?" Tanya Sugawara sambil tersenyum. Gadis itu adalah salah satu siswanya yang sudah kelas 3. Dan--
Merupakan gadis favoritnya juga.
"Saya sudah menyelesaikan tugas yang tadi," gadis itu menyerahkan sebuah buku berwarna biru muda.
Sugawara tertegun, ia memandang gadis di hadapannya tidak percaya. (Name) adalah siswanya yang kurang cepat dalam menerima pelajaran. Tugas yang diserahkan gadis itu adalah tugas yang baru saja ia berikan tadi saat jam pertama. Disaat semua orang sudah selesai, gadis itu belum. Makanya Sugawara menyarankan agar (Name) mengerjakan tugas nya di rumah saja. Dan bisa diserahkan besok.
Tapi sekarang, gadis itu sudah menyelesaikan tugasnya. Sugawara sedikit melirik jam, sudah pukul 7 lewat 15 menit. Sudah 1 jam 15 menit sejak selesainya kegiatan klub. Itu artinya, (Name) mengerjakan tugas ini setelah selesai klub, selama 1 jam 15 menit.
'Astaga, dasar gadis ini,' batin Sugawara gemas.
"Kau sudah berjuang keras ya, padahal bisa kau kumpulkan besok, kenapa kau bersikeras menyelesaikan nya hari ini?" Tanya Sugawara sambil menerima buku tersebut.
(Name) hanya diam, wajahnya sudah merah tak karuan. Ia menunduk dalam-dalam, tak sanggup menatap guru matematika nya itu.
"Hm? Kenapa diam?" Sugawara menopang dagunya dengan kedua tangan.
"B-begini sensei, apakah sensei tahu hari apa ini?" Tanya (Name) gugup.
"Hari ini hari kamis, 25 november, kenapa? Seingatku ulang tahun mu bukan hari ini," sahut Sugawara.
"H-hari ini, tepat tanggal 25 November, di Indonesia sedang merayakan hari guru, oleh karena itu--"
Gadis itu menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil menyerahkan sebuah kotak kacamata bening yang diberi pita merah.
"S-selamat hari guru, Sugawara-sensei! Maaf kalau kadonya tidak dibungkus, aku kehabisan waktu, takut jika kau sudah pulang duluan," ujar (Name) dengan nada suara bergetar karena menahan malu.
Sugawara terpana, ia menerima kotak tersebut dengan pandangan bingung. Meski begitu ia tidak dapat menutupi rasa bahagianya karena menerima hadiah dari gadis yang ia sukai.
"Wahh, ini untukku?" Gumam Sugawara sambil memandang kotak tersebut. Matanya menangkap label harga di dalam kotak tersebut.
'Dia pasti lupa membuangnya,' pikir Sugawara tersenyum geli.
"D-di Indonesia, biasanya para murid akan memberikan hadiah kepada guru di hari ini, tapi maaf, saya tidak tahu harus memberi apa kepada sensei, hanya ini yang terpikir oleh saya," ujar (Name) sambil memainkan tangannya.
Sugawara kembali teringat beberapa hari yang lalu, ia pernah bercerita di kelas (Name) kalau kotak kacamatanya jatuh dan rusak. Ia tak menyangka kalau (Name) mengingat hal itu. Tangannya terulur, lalu mengelus pucuk kepala (Name) dengan lembut.
"Terima kasih banyak ya, kau tahu sekali apa yang aku butuhkan," ucap Sugawara.
"D-douitashimashite,""Jadi ini alasannya kau berusaha menyelesaikan tugas mu hari ini? Supaya kau bisa memberikan ini padaku?"
"S-sebenarnya bukan hanya karena itu,"
"Hm?"
"S-saya--"
Sugawara menatap (Name) sedikit bingung. Dia tahu kalau siswa nya yang satu itu memang sangat pemalu. Tapi tak biasanya (Name) akan segugup itu.
"S-sebenarnya saya sangat menyukai sensei! Sensei sangat baik kepada saya, sensei juga sangat tampan dan ramah! M-makanya saya selalu berusaha keras setiap harinya demi sensei!"
Sugawara tercengang, ia menutup mulutnya dengan satu tangan. Berusaha menutupi keterkejutan nya. Juga untuk menutupi rona merah di wajahnya.
"M-maksudnya suka itu--"
"Iya! Saya menyukai sensei bukan sebatas guru dan murid! Tapi dalam artian yang romantis!"
Wajah Sugawara semakin memerah. Ia berusaha untuk mengendalikan emosinya. Inginnya langsung memeluk sang gadis, tapi ia tahan mengingat adanya CCTV di sana.
"(S-Surname)-san, maaf bisakah kau tunggu aku di gerbang? Aku akan beres-beres dengan cepat," ujar Sugawara sambil memegang bahu gadis kesukaannya itu.
"E-eh? Sensei marah pada saya?" Wajah (Name) berubah jadi sedih.Sugawara mengepalkan tangannya kuat-kuat. Tak sanggup menerima damage keimutan dari gadis yang ia sukai. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga sang gadis, berbisik pelan.
"Kusuruh kau menunggu di gerbang sana, agar aku bisa mengajak mu makan malam serta memelukmu sampai puas tanpa khawatir ada yang melihat, mengerti, baby?"
(Name) menelan ludah mendengar bisikan berat dari gurunya itu. Wajahnya yang merah ia tundukkan. Tak sanggup menatap mata sang pujaan hati.
"H-ha'i, sensei,"
END
selamat hari guru semuaa! jiakhh, maaf ya Mala jarang update akhir-akhir ini🙏🏻
habis ini update nya bakalan normal lagi kok! (Inshaa Allah)
see yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
FanfictionKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi