Christmas (Tsukishima Kei)

2.4K 216 32
                                    

Pairing : Tsukishima and Reader
Rate : -
Genre : children story

“Kalian tahu tidak? Sebentar lagi natal!”

Empat anak kecil yang sedang bermain salju itu menoleh ke arah gadis kecil yang baru saja berbicara.

“Iya! Aku dengar dari Papa, tinggal dua hari lagi!” seru Hinata sambil menunjukkan kesepuluh jarinya.

“Mamaku sudah memasang banyak dekorasi natal di rumah!” Yachi menimpali sambil tersenyum lebar.

“Aku sudah mengirim surat pada santa! Aku meminta boneka kelinci yang besar! Selama satu tahun ini aku sudah menjadi anak yang baik, aku yakin santa pasti memberikannya padaku,” cerita (Name).

“Waah, kau pasti mendapatkannya (Surname)-chan! Kau kan selalu baik, kemarin kau memberiku kue kering ketika aku tidak membawa bekal!” komentar Yamaguchi. (Name) tersipu malu mendengarnya.

“Hahahaha, kau masih percaya santa?” seorang anak kecil berkaca mata melangkah ke arah mereka.

“Geh, itu kan si kacamata menyebalkan,” gerutu Kageyama.

“Apa maumu, Tsukishima?” tanya Hinata dengan nada ketus.

“Hei, (Surname), kau benar-benar percaya kalau santa itu ada?” Tsukishima mengabaikan ucapan ketus Hinata tadi. Ia melangkah pelan menuju (Name).

“Memangnya salah, ya?” tanya (Name) sambil menelengkan kepalanya ke kanan.

“Tentu saja salah! Kita semua kan sudah tahu kalau santa itu sebenarnya tidak ada! Kenapa kau masih mempercayai hal seperti itu?” tawa Tsukishima. Keempat anak yang lain hanya menunduk ke bawah. Masing-masing dari mereka sudah mengetahui kenyataan yang pahit bagi anak-anak itu.

“K-kalau santa itu memang tidak ada, kenapa aku selalu menemukan hadiah di samping tempat tidurku ketika hari natal? Siapa lagi yang memberikannya kalau bukan santa?” protes (Name).

“Tentu saja orang tua mu, masa hal seremeh itu kau tidak tahu?”

(Name) bungkam. Ia menunduk, berusaha menahan air matanya yang hendak keluar. Yachi memandangnya dengan tatapan prihatin.

“Nee, (Name)-chan, jangan terlalu sedih, bagaimanapun juga—“

“Ya, bagaimanapun juga, kau itu sangat kekanak-kanakan. Masa selama ini kau tidak sadar kalau orang tuamu yang memberikan hadiah-hadiah itu. Kau itu kelewat bodoh atau bagaimana?” ucap Tsukishima memotong ucapan Yachi.

Yachi dan (Name) menahan napas mendengar ejekan yang keluar dari mulut Tsukishima itu.

“Oi Tsukishima! Kau sudah keterlaluan!” sentak Kageyama.

“Kau tidak perlu sampai mengejek (Surname)-chan bodoh kan?” dukung Yamaguchi. Hinata mengangguk-angguk setuju.

“Memangnya aku salah? Dia kan memang bodoh, kekanak-kanakan sekali. Aku yakin, di antara semua anak yang ada di penitipan ini, pasti cuma dia yang masih percaya kalau santa itu ada,”  Tsukishima masih melanjutkan ejekannya. Ia lalu mengakhirinya dengan tawa yang terdengar sangat kejam bagi kelima anak lainnya.

(Name) tidak membalas ejekan Tsukishima itu. Ia masih menunduk, kedua tangannya mengepal erat di samping tubuh. Yachi yang berada di dekat (Name) langsung menyadari kalau telinga gadis kecil itu memerah.

“(Name)-chan, daijoubu?” tanya Yachi cemas.

“Tsukishima! Kau harus minta maaf!” seru Hinata.

Belum sempat Tsukishima mengatakan sesuatu, (Name) sudah mengangkat kepalanya. Memandang lurus ke arah Tsukishima. Tsukishima tertegun, baru kali ini ia melihat mata (Name) berkaca-kaca seperti itu. Wajah (Name) memerah menahan amarah. Ia menarik napas panjang, menyiapkan diri untuk berteriak.

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang