Butterfly (Hinata Shoyou)

4.1K 489 25
                                    

"Hinata, kau itu seperti bunga matahari bagiku, selalu bersinar dan menjadi pusat perhatian," tukas (Name).

Hinata menoleh ke arah (Name) sambil mengerutkan keningnya.

"Aku memang suka menjadi pusat perhatian, tapi aku tidak suka jika dikerubungi cewek," cerita Hinata jujur.

(Name) terkikik geli mendengar ucapan sahabatnya yang polos itu.

"Yah, mau bagaimana lagi? Kau ini tampan dan sangat keren saat ada di lapangan, tidak heran jika banyak perempuan yang mengitari mu seperti kupu-kupu," ucap (Name).

Hinata memiringkan kepalanya bingung. Hal itu membuat pemuda kelas 3 sma karasuno itu terlihat imut.

"Kupu-kupu?" Bingung Hinata.

"Ya! tadi aku bilang kau itu seperti bunga matahari kan? Dan bunga matahari itu kan selalu di kelilingi kupu-kupu yang indah," jelas (Name).

"Hooo, kau benar juga (Lastname)!" Seru Hinata antusias.

"Hei Hinata! ada yang mencarimu!" Panggil teman sekelas mereka.

(Name) dan Hinata kompak menoleh ke arah pintu kelas. Seorang gadis dengan rambut hitam bergelombang menunggunya disana. (Name) terperanjat kaget.

"I-itu kan Yukari si idola sekolah! Ayo cepat temui dia, Hinata!" Perintah (Name).

"Haah, mungkin dia ingin menembakku," gerutu Hinata.

"Nah, justru itu! Cepat temui dia!"

"Huft, iya iya,"

Hinata berjalan malas menuju pintu kelas, lalu ia dan Yukari pun pergi dari sana. (Name) hanya menghela napas.

'mana mungkin aku bisa menang melawan idola,'

***

Pada akhirnya (Name) merasa sakit hati, ia berjalan menuju halaman belakang sekolah.

'hm, mereka akan menjadi pasangan yang cocok. Hinata yang tampan dan Yukari yang cantik, serasi sekali,' pikir (Name) sambil terus berjalan.

Memang, visual Hinata sebagai pemain bola voli yang sedang naik daun tidak perlu diragukan lagi. Meskipun pendek, Hinata memiliki wajah menawan yang mampu memikat hati wanita manapun. Buktinya, seorang idola sekolah seperti Yukari saja jatuh hati padanya, apalagi (Name).

"Haaah," ini sudah ke 5 kali (Name) menghela napas.

Tiba-tiba saja, ia mendengar suara percakapan.

"Aku minta maaf Yukimura-san, aku tidak bisa membalas perasaanmu,"

(Name) membulatkan mata mendengar suara Hinata.

"Tidak apa-apa kok Hinata-kun, aku hanya ingin menyatakan perasaan ku saja, kalau begitu sampai nanti!"

(Name) dapat melihat Yukari berlari dari sana. Ia juga dapat melihat air mata yang menggenang di mata gadis itu.

"T-tunggu apa-apaan ini?" Seru (Name).

Hinata menoleh, lalu ia kaget mendapati (Name) yang berada di belakangnya.

"(Lastname)? sejak kapan kau--"

"Itu tidak penting! Yang lebih penting sekarang kenapa kau menolak Yukari? Bukan kah dia cantik? Aku benar-benar tidak mengerti!" Protes (Name) yang benar-benar bingung dengan kejadian barusan. Hinata menolak seorang idola sekolah? Yang benar saja!

Tapi anehnya, Hinata hanya tersenyum lembut menanggapi (Name).

"Kau ingin tahu kenapa?"

(Name) seakan tersihir dengan tatapan Hinata. Sedangkan Hinata berjalan pelan menuju ke arahnya. Setelah mereka berdua saling berhadapan, Hinata menggenggam kedua tangan (Name).

"H-Hinata?" (Name) benar-benar bingung dengan tingkah Hinata. Tapi tak perlu diragukan lagi, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang.

"Itu karena aku telah memilih kupu-kupu ku sendiri," ujar Hinata sambil tersenyum.

END

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang