Pairing : Shirabu and Reader
Rate : –
Genre : Romance, Time Skip"Shirabu-san, apakah anda mau makan siang bersama saya?"
Shirabu yang sedang memeriksa daftar pasien menoleh sekilas ke arah suster yang baru saja mengajaknya makan siang. Ia menghela nafas lalu menggeleng.
"Tidak, aku sudah makan tadi,"
"O-oh baiklah, kalau begitu saya permisi,"
Pintu ruangan kembali ditutup. Shirabu kembali mengecek daftar pasiennya. Semenjak Dokter Yurizawa pensiun, pasiennya bertambah. Ia harus mengecek daftar itu satu persatu agar nanti ketika mereka berkonsultasi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"A-anu, Dokter Shirabu, maaf mengganggu waktu istirahat anda,"
Shirabu kembali menoleh, itu Sanada, resepsionis rumah sakit mereka.
"Ada apa?"
"Begini, ada pasien yang baru saja masuk, tapi dokter umum sedang tidak ada di tempat, apakah kau bisa memeriksanya?"
"Parah kah?"
"Tidak dokter, sepertinya hanya luka ringan,"
Shirabu menghela nafas lalu meletakkan kembali daftar pasien. Ia meraih jas dokternya dan segera keluar dari ruangannya.
"Dimana?"
"Ada di UGD, dokter,"
Shirabu mempercepat langkahnya. Sesampainya di depan ruang UGD, ia dikagetkan dengan sekumpulan anak-anak yang sedang menangis di depan pintu ruangan UGD.
"Siapa anak-anak ini?" Tanya Shirabu pada Sanada.
"Mereka adalah anak didik pasien, dokter," jawab Sanada. Shirabu mengangguk mengerti. Begitu ia ingin memasuki ruang UGD, seorang anak menarik bagian bawah jasnya.
"Dokter..."
Shirabu menoleh, anak perempuan itu mati-matian menahan tangisan di depan Shirabu.
"Tolong selamatkan (Name)-sensei, jangan sampai ia meninggal," ucap gadis itu dengan nada bergetar.
"Itu benar! (Name)-sensei itu orang yang sangat baik! Pasti peri-peri akan menolongnya!" Timpal gadis lain.
"Aku tidak mau diajar oleh guru lain selain (Name)-sensei! Jadi tolong sembuhkan dia!" Seru seorang anak laki-laki.
Shirabu mengernyitkan dahinya, tidak mengerti. Untung saja Sanada dengan cepat bertindak.
"Anak-anak, guru kalian pasti akan baik-baik saja, jadi tolong menunggu dengan tenang ya! Dokter ini adalah seorang penyihir yang sangat hebat, jadi kalian tidak perlu khawatir!" Ucap Sanada sambil tersenyum manis. Shirabu melempar pandangan bertanya ke arah Sanada.
'Penyihir katanya?'
"Baiklahhh," sahut anak-anak itu.
"Yosh, dokter, sekarang masuklah kedalam dan periksa pasiennya, biar aku yang menjaga mereka disini," ucap Sanada. Shirabu mengangguk, tidak mau ambil pusing. Lalu segera memasuki ruang UGD.
"Haha, mereka terlalu cemas padaku, ya?"
Shirabu yang baru saja menutup pintu ruangan UGD langsung melirik ke arah seorang gadis berusia 20 an yang duduk di atas kasur. Gadis itu tersenyum manis padanya. Shirabu menilai sekilas pada tubuh sang gadis, hei, tunggu, bukankah tidak ada yang salah dengan gadis ini? Kelihatannya tidak ada bagian yang terlu–
Oh. Shirabu membelalakkan mata begitu melihat darah yang mengucur dari lutut sang gadis.
"Hei, apa yang terjadi?" Tanya Shirabu sambil mendekati gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]
FanficKumpulan one shoot (cerita pendek) dari haikyuu! Original fanfiction by Nirmala Zhafira ©Character by Furudate Haruichi