Confess? (Shirabu Kenjirou)

2.1K 239 45
                                    

Pairing : Shirabu and (Name)
Rate : -
Genre : romance, school, +62 vibes

"Yeee, nembak cowo kok pake akun fake, gada nyali ya?"

"Bacot, do'ain aja gua diterima,"

"Lah, gimana mau diterima kalo dianya gatau lo siapa?"

"Ya kan siapa tau ada keajaiban?"

"Dih, serah lo dah, kalo di garemin jangan nangis ke gua,"

"Iye iye, wish me luck,"

(Name) menutup teleponnya dengan kesal. Sahabatnya itu memang kadang bisa sangat menyebalkan. Tapi mau bagaimana lagi, hanya Mai gadis yang diakuinya tidak fake di kelas.

Ia menarik nafas, berusaha menenangkan hati. Jantungnya berdegup kencang menuju detik-detik momen confess yang sudah di rencanakan nya sejak lama. Tangannya pun mengetik sebuah  kalimat pendek.

"hey shirabu, i have crush on you"

(Name) tersenyum puas begitu dm itu telah terkirim.

'Okei nais, sekarang waktunya tidur dan nunggu jawaban pas--'

Kedua manik hitam milik (Name) membulat begitu melihat tulisan online di bawah nama akun instagram milik Shirabu. Ditambah lagi pesan yang baru saja di kirimkan nya sudah terbaca.

'Wei wei, ga gini rencananyaaa!!' jerit (Name) di dalam hati. Jantungnya semakin jedag-jedug ketika melihat tulisan typing. Satu pesan pun masuk dari Shirabu.

"sorry, u not her"

Hati (Name) langsung potek seketika. Ia merasa menjadi orang paling mengenaskan sedunia (iuh, lebay). Meski begitu, (Name) berusaha tetap kalem. Sepertinya sehabis ini ia harus memaksa Mai untuk begadang mendengarkan curhatannya.

"who's her?" (Name) mengetikkan kalimat itu penuh rasa ingin tahu. Ia ingin tahu siapa gadis yang bisa membuat seorang manusia garam seperti Shirabu jatuh cinta.

"(Name) (Lastname) from XI IPA 1, u know her?"

(Name) speechles. Ia mengucek matanya, memastikan kalau ia tidak salah baca. Ketika ia membaca untuk kedua kalinya, tulisan itu masih tetap sama. Namanya terpampang jelas disana lengkap dengan kelasnya.

"wait wait, you have crush on (Name)?"

Tak kuasa menahan rasa penasaran, (Name) mencoba bertanya. Ia juga mencubit pipinya, memastikan apakah ia sedang bermimpi atau tidak.

---
iya, kenapa? ga senang?

lah, kok bisa anjir, emang (Name) itu gimana di mata lo?

perfect, gada yg bisa ngalahin dia
kta orang, kak kiyoko yg paling cantik satu sekolahan
tapi menurut gua masih lebih cantik (Name)
---

'Ga sehat ni orang, ngebandingin gua sama kak Kiyoko,' batin (Name) ngeri.

---

ngeri bgt lo ngebandingin, di serang fans nya tau rasa lo

this just my opinion, menurut gua emang (Name) itu cakep

kalo gitu kenapa lo ga confess ke dia? gengsi?

gua cuma nunggu waktu yg pas aja
mau pdkt dlu
ga lucu kalo gua ditolak ntar
cwe manis kea dia, bisa bikin gua gamon sampe lulus

asu, bulol
bintang 1👎🏻

y
sori gua g bisa bales perasaan lo

oiya gpp, semangat ngecrushinnya
saran gua, confess aja si
keburu dia diambil orang

y, makasi
jgn lo cepuin ke (Name)
---

'Gua (Name) nya anjir,' pikir (Name) yang jantungnya sudah tidak karuan. Rasanya ia ingin menangis karena terlalu senang.

Hapenya berbunyi, tanda ada telepon yang masuk. Ia melirik sekilas, nama Mai ada disana. Ternyata panggilan video. Langsung saja ia mengangkat telepon itu.

"Yo, kenapa muka lo kaya mau nangis gitu? Ditolak?"

(Name) hanya tersenyum seadanya.

'Ya emang gua ditolak sih, tapi gimana ngejelasinnya astaga,'

END

iya, Mala tau
random bgt emang ceritanya :')

𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮 𝐎𝐧𝐞 𝐒𝐡𝐨𝐨𝐭 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭𝐰𝐚𝐫𝐦𝐢𝐧𝐠 [∞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang