04

1.1K 322 18
                                    

Changbin mengikuti Bangchan yang sedang berjalan ke ruangannya dari belakang, senyuman usil terukir di wajahnya.

"Ada yang bentar lagi nikah nihh..." Bangchan tersentak tiba-tiba mendengar suara Changbin di belakangnya, ia tidak sadar diikuti.

Bangchan menoleh ke belakang, kemudian melempar tatapan kesal pada Changbin.

"Apaan sih?" gumam Bangchan.

"Gue liat sendiri interaksi lo sama cewek itu di kantin," ucap Changbin sambil tersenyum lebar.

Bangchan mendengus, "Gue bukannya emang selalu kayak gitu ke orang, ya?"

"Yahh, iya sih, lo emang selalu care ke orang, tapi dia pasti baper deh," kata Changbin.

"Kalau baper gue wajib tanggung jawab gitu? Gue kan cuman ngelakuin yang biasa gue lakuin,"

"Iihh, lo kesannya jadi jahat tau gak? Kenna kayaknya temenan sama lo tuh ada niat terselubung, gak cuman mau temenan doang sama lo. Jadi kalau lo emang gak tertarik sama dia, jangan terlalu ngasih perhatian ke dia." Tutur Changbin.

Bangchan terdiam, mencerna perkataan Changbin.

"Tapi... dia butuh dijaga loh," ucap Bangchan.

"Maksudnya?"

"Dia tuh gak nyadar suka nyakitin dirinya sendiri, mana dia tinggal sendiri, sahabatnya udah nikah, terus menurut gue dia bukan sahabat yang bener sih, masak ngomongin jelek temennya ke suaminya. Jadi yaa... gue gak bisa cuek juga ke dia,"

"Yah, gue sih terserah gimana lo, cuman ngasih saran. Kasian aja kalau akhirnya dia suka sama lo, tapi lonya enggak."

Bangchan mengangkat alisnya sebagai respon, kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke ruangannya.

°°°

"Kenna, kenalin karyawan baru di sini, namanya Julia, anggota tim kamu yang baru, jadi dia bakal ada dibawah pengawasan kamu. Mulai kerjanya besok, cuman karena kamu sekarang waktunya kosong, bisalah buat bantu dia ngenalin kantor dan pekerjaan apa yang bakal dia pegang." Kenna melirik gadis bertubuh mungil, berambut panjang, berwarna ungu gelap, yang berdiri di samping pak Andi, atasannya.

Gadis bernama Julia itu tersenyum manis pada Kenna, sembari memperkenalkan diri.

"Julia," ucap gadis itu seraya mengulurkan tangan kanannya.

Kenna pun membalas uluran tangannya sambil tersenyum, "Kenna."

"Bapak gak bilang kalau anggota tim saya mau ditambah," ujar Kenna.

"Megan kan udah resign, kamu gak tau? Jadi otomatis butuh pengganti dong. Apa lagi kerja tim media bakal banyak banget bulan depan karena mau ngeluarin produk baru. Tim lain juga anggotanya ditambah,"

"Hah? Megan resign? Bukannya dia cuman cuti?"

"Dia gak ngasih tau kamu? Padahal kamu sahabatnya kan?"

Kenna terdiam, dadanya seketika terasa sesak, yang membuat lidahnya kelu dan tidak bisa menjawab.

"Yah, pokoknya Julia bakal gantiin posisi Megan." Tegas pak Andi.

"Julia, Kenna ini yang bakal jadi pemimpin kamu, dia orangnya kreatif banget dan terbuka sama pendapat orang lain, jadi meskipun dia kayaknya dominan banget, jangan takut ngasih saran ke dia. Kadang-kadang kerjanya agak ceroboh, jadi kamu dampingi, ya? Misalnya dia kurang teliti." Ujar pak Andi pada Julia, yang hanya Julia jawab dengan anggukkan.

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang