13

973 300 61
                                    

"Saya ada janji nonton sama Julia Pak malem ini, hah, saya gak bisa nolak, soalnya dia bilang udah beli tiket,"

"Ya udah, gak papa kok,"

"Maaf ya Pak, jadi gak bisa nemenin makan malem,"

"Gak papa, santai aja, besok kan masih bisa,"

Kenna tersenyum simpul, "Iya Pak."

Sambungan telfonnya dengan Bangchan berakhir, Kenna menghela napas. Kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa menolak ajakan Julia.

Ia kemudian mengambil celana pendek selutut yang longgar, serta hoodie hitam di dalam lemarinya. Meskipun Julia bilang akan nonton di bioskop mall besar, ia tidak berniat untuk berpenampilan sungguh-sungguh, jadi hanya mengenakan pakaian rumahan yang menurutnya paling nyaman.

Rambutnya ia cepol, kemudian ia hanya menggunakan pelembab bibir berwarna, agar wajahnya tidak terlihat begitu pucat.

Mungkin Julia berpenampilan heboh malam ini seperti hendak berkencan, Kenna jadi merasa tidak enak membayangkannya, karena penampilannya tidak niat. Tapi ia tidak bisa memberi hati terus pada Julia, nanti perasaan gadis itu padanya malah makin membesar.

Satu pesan baru masuk ke ponselnya, Julia pengirimnya.

From: Julia
Mbak, aku udah jalan, mbak udah jalan?

To: Julia
Baru mau pesen ojek online,

From: Julia
Naik ojek?

To: Julia
Iya, kenapa? Kamu naik mobil?

From: Julia
Saya naik taksi online, soalnya kalau pake motor takut rambut jadi berantakan, saya juga pake rok,

To: Julia
Gitu ya, ya udah hati-hati,

From: Julia
Iya Mbak, Mbak juga hati-hati.

Setelah selesai berkirim pesan dengan Julia, Kenna baru memesan ojek online. Ia kemudian mengantongi dompet dan ponsel di saku hoodie-nya, tidak membawa tas. Sudah malam, dan hanya mau menonton, jadi untuk apa bawa tas? Mau diisi apa juga? Pikir Kenna.

°°°

Benar seperti dugaan Kenna, Julia akan berpenampilan heboh seperti hendak berkencan. Cantik, Kenna akui, tapi jadi tidak cocok dengannya yang penampilannya jomplang.

Ia jadi merasa tidak enak, seolah tidak menghargai usaha Julia yang sudah berdandan dan berpenampilan rapi.

"Maaf ya, Li, saya penampilannya kayak gini, padahal kamu cantik banget malem ini," ucap Kenna.

"Gak papa kok, Mbak," jawab Julia, "Saya ngerti, pasti Mbak capek buat dandan dan milih-milih baju. Kayak gini juga, Mbak tetep keliatan bagus kok,"

Julia kemudian berdiri di samping Kenna sembari tersenyum, Kenna pun membalas senyumannya meskipun dengan ragu-ragu. Bukannya ia tidak menyukai Julia, tapi ia takut setiap apa yang ia lakukan bisa membuat Julia salah paham, ia juga takut pada dirinya sendiri, takut kalau ia kembali jatuh hati pada perempuan.

°°°

Minho memasuki ruang latihan tembak sembari membawa sebotol anggur dan dua buah gelas. Bangchan sedang berada di sana, bukan untuk latihan, hanya untuk bersenang-senang.

"Kenapa gak pake silencer, sih?" Teriak Minho sembari menutup telinganya, sesuai meletakkan bawaannya ke atas meja.

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang