53 ⚠️

1.3K 243 112
                                    

Sebuah bis tak lama kemudian datang, Bangchan terdiam sejenak saat melihat isi penumpangnya. Menyadari ada yang janggal, ia buru-buru hendak mendekati halte sebelum Kenna memasuki bis tersebut.

Saat Kenna baru menaiki tiga anak tangga bis, Bangchan membunyikan klakson berkali-kali, membuat Kenna berhenti. Ia kemudian melihat ke arah jalanan, lebih tepatnya ke arah mobil Bangchan. Sebelum beralih melihat ke dalam bis.

Ia baru menyadari seperti apa rupa dan penampilan supir serta beberapa penumpangnya.

Kenna lekas hendak turun, namun tangannya ditarik sampai ia jatuh ke tangga. Kenna pun berpegangan pada handle pintu bis.

Bangchan lekas turun dari mobil, setelah menghentikan mobilnya tepat di depan bis. Ia berlari ke arah bis, kemudian masuk ke dalam bis, dengan melompati Kenna yang masih berada di tangga. Ia menendang orang yang sudah mencengkeram tangan Kenna, sontak pegangannya terlepas, dan Kenna buru-buru keluar dari bis.

Bis tiba-tiba jalan, padahal pintu belum ditutup. Sebelah kaki Kenna langsung menaiki satu anak tangga, kemudian ia menarik bagian belakang baju Bangchan, hingga mereka jatuh bersama di aspal.

Bis tetap jalan, namun dengan sengaja menabrak mobil Bangchan yang berada di depannya, hingga terguling.

Napas keduanya tersegal. Bangchan kemudian melihat Kenna yang sedang membersihkan lengan bajunya. Ia mendekati gadis itu, dan memeluknya erat, membuat Kenna tentu terkejut. Ia terdiam sesaat, sebelum akhirnya membalas pelukan Bangchan.

Keduanya merasakan perasaan takut yang sama.

°°°

Kenna membantu Bangchan untuk mengeluarkan barang-barang pentingnya dari dalam mobil, sebelum mobil derek datang untuk membawa mobilnya.

"Padahal saya bisa lompat tadi, kamu gak perlu narik saya, badan kamu pasti sakit sekarang," ujar Bangchan.

"Saya otomatis, apa lagi Bapak diem aja tadi," jawab Kenna.

"Saya kaget, bisnya tiba-tiba jalan,"

"Mereka itu siapa?"

"Saya juga gak tau, tapi yang pasti bawahan orang yang setia sama kakek atau sama ayah saya. Nanti saya cari tau,"

Kenna menganggukkan kepalanya mengerti. Namun tak lama kemudian, wajahnya menunjukkan raut wajah khawatir.

"Kok bisa sampe tau saya? Berarti nanti mereka bisa nyari tau tentang keluarga saya?"

"Dari sejak kamu diculik waktu itu, saya udah langsung nyuruh orang buat ngelindungin data-data keluarga kamu. Apa lagi keluarga kamu gak pake marga, jadi yah bakal susah nyari tentang keluarga kamu. Kemungkinannya kecil banget, bahkan hampir gak ada," tutur Bangchan.

Kenna menghela napas lega, "makasih Pak,"

"Gak perlu, udah kewajiban saya buat lakuin itu. Karena kamu ada di situasi ini juga gara-gara saya,"

"Anehnya mereka langsung kabur, saya pikir terus mereka mau turun," gumam Kenna.

"Mana berani. Tadinya kan mereka pikir kamu sendirian, gak ada saya. Apa lagi di jalan umum gini, mau nyerang ya bakal banyak saksi mata, ada cctv juga," Bangchan menunjuk tiang di samping halte.

Kenna menganggukkan kepalanya, mengerti.

Mobil derek tak lama datang, dan mengambil mobil Bangchan.

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang