56

871 243 126
                                    

Kenna menarik tangan Bangchan, menuju eskalator tempat mereka pertama kali bertemu.

"Reka adegan yuk," kata Kenna diselingi kekehan.

"Bahaya ah," timpal Bangchan.

"Mumpung sepi. Kan sekarang mah bohongan," Kenna meraih sebelah tangan Bangchan, kemudian menarik-nariknya.

"Kamu sering main sama Alva jadi kayak anak-anak aja," gumam Bangchan.

"Jadi dewasa teruskan capek,"

Bangchan akhirnya menuruti permintaan Kenna. Gadis itu dengan semangat berdiri di depan eskalator, kemudian melangkahkan satu kakinya. Bangchan dengan sigap langsung melingkarkan sebelah tangannya di perut Kenna, dan ikut naik eskalator.

Kenna tersentak kaget, kemudian menoleh ke belakang.

"Kok meluk? Waktu itu kan gak meluk," protesnya, yang tidak Bangchan tanggapi, ia malah mengeratkan pelukannya pada perut Kenna.

Kenna melihat ke arah eskalator di sebelahnya, ada beberapa anak remaja yang memperhatikan mereka, membuatnya langsung menutup muka menggunakan kedua tangannya.

°°°

Dari eskalator, mereka pergi ke coffee shop, tempat kedua mereka bertemu. Bangchan memesan americano, sementara Kenna memesan caramel latte.

Setelah mereka ambil pesanan dan duduk, Kenna mengambil ponselnya untuk mengambil foto. Ia hanya foto sendiri, namun dengan latar belakang Bangchan yang sedang minum sambil melihat ponselnya.

Menyadari Kenna sedang ambil foto, Bangchan akhirnya melihat ke arah kamera sambil tersenyum.

Setelah mengambil foto selfie, Kenna tiba-tiba meraih sebelah tangan Bangchan kemudian menggenggamnya, yang membuat pria itu terkejut.

"Mau apa?" tanya Bangchan.

"Ambil foto," jawab Kenna, sembari mengarahkan kamera ke arah tangan mereka, dan mengambil beberapa foto.

Bangchan tak lama kemudian melepas genggaman tangan Kenna, kemudian membalikkan telapak tangannya di atas meja.

"Tangan kamu taruh di sini," titah Bangchan, Kenna dengan semangat langsung meletakkan tangannya di atas telapak tangan Bangchan, kemudian memotretnya.

"Mau dipost?" tanya Bangchan.

Kenna mengangguk, "tapi foto tangan kita aja," jawab Kenna.

"Kenapa?"

"Biar kaget aja orang-orang. Mereka kan taunya saya gak akan bisa punya pasangan,"

Bangchan tersenyum simpul, "saya bersyukur, kamu gak punya mantan,"

"Kalau punya kenapa?"

"Entahlah,"

Kenna bergidik, "iyalah, untung gak punya, kasian nanti dianya,"

Bangchan terkekeh, kemudian meminum kopinya.

°°°

Bangchan melihat Kenna yang sedang menatap takjub jajaran perhiasan di etalase.

"Cantik ya?" tanya Bangchan.

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang