25

973 262 50
                                    

Kenna menelan ludahnya, dan hanya diam sembari menatap Bangchan. Napasnya memberat, karena debaran jantungnya yang sangat keras.

"Kok gak minta dinikahin kayak biasanya?" tanya Bangchan, disertai kekehan kecil.

Kenna gelagapan, "Ba-Bapak terlalu deket nihh...," gumam Kenna untuk mengalihkan pembicaraan, jari telunjuk kanannya menekan dada Bangchan agar menjauh darinya. Tetapi Bangchan malah menggenggam tangannya, dan semakin mendekatkan wajahnya pada Kenna.

Kenna hendak mendorong Bangchan, namun tenaganya kalah. Salah satu tangan Bangchan melingkar pada pinggang Kenna, dengan wajah yang semakin maju, hingga Kenna bisa merasakan deru napas Bangchan.

Mata Bangchan yang melihat ke bawah, membuat Kenna semakin tidak bisa berkutik.

Bibir Bangchan pun akhirnya mendarat di atas bibir Kenna. Awalnya ia hanya berniat menggoda gadis itu, namun Kenna tidak melakukan banyak perlawanan, sehingga ia malah terbawa suasana dan menciumnya untuk yang kedua kali.

Beruntung sekarang masih jam kerja, parkiran kafe sepi. Meskipun begitu, keduanya sadar ini adalah tindakan yang tidak benar.

Kenna mengangkat sebelah tangannya, seharusnya ia memukul Bangchan, namun tangan itu malah bertengger di pipi Bangchan.

Bangchan menyeringai kecil, dan semakin merapatkan tubuhnya dengan Kenna.

°°°

Seorang pria manis menatap Julia dengan mata membulat, kemudian ia berkedip beberapa kali, hingga pandangan Julia yang sebelumnya terfokus pada layar laptop, jadi beralih padanya.

"Kenapa ngeliatin saya?" tanya Julia.

"Mbak Kenna yang suka Mbak ceritain itu, akhirnya pacaran sama pak Bang?"

Julia sontak menutup laptopnya, "Kamu ngeliat laptop saya?"

"Gak sengaja Mbak, maaf," ucapnya, sembari meletakkan berkas yang ia bawa di atas meja Julia.

"Mbak masih ngawasin dia?"

"Selama pak Bang masih ada di sekitar mbak Kenna, saya terpaksa ngawasin. Kamu tau sekejam apa pak Bang kan? Saya khawatir. Mbak Kenna itu sama sekali gak tau apa-apa,"

"Tapi bukannya ilegal kayak gitu? Yah, jadinya kayak nguntit aja. Saya takut Mbak dituntut kalau ketahuan. Dibanding itu... saya lebih takut kalau Mbak ketahuan pak Bang,"

"Saya udah gak akan sering ngikutin mbak Kenna lagi kok. Karena kayaknya... mbak Kenna udah sadar ada yang janggal dari pak Bang. Tapi entah kenapa...," Julia tidak bisa melanjutkan kata-katanya, karena mengingat foto Kenna yang tengah berciuman dengan Bangchan di mobil.

Untuk kesekian kali ia harus menyadarkan dirinya sendiri, kalau Kenna biseksual, bukan lesbian sepertinya.

"Mbak gak papa?" tanya sekretarisnya khawatir.

Julia tersenyum samar sembari mengangguk, "Iya, gak papa,"

Julia kemudian menghela napas.

"Seungmin, malem ini kita nonton dan makan malem, yuk. Tapi panggil saya Farren aja, gak usah pake embel-embel Mbak, kita cuman beda setaun,"

Sekretaris yang Julia panggil Seungmin itu mengangguk sembari tersenyum.

°°°

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang