14

946 290 29
                                    

"Tapi kalau gitu saya jahat dong," ucap Kenna.

Bangchan mengangkat kedua alisnya, "Jahat kenapa?"

"Saya cuman jadiin Bapak pelarian," kata Kenna.

Bangchan tertawa kecil, "Tapi kan saya yang nawarin, niat saya bantu kamu aja, karena katanya kamu gak maukan move on-nya ke cewek lagi. Menurut kamu sendiri Julia gimana?"

"Julia cantik, baik, eum... manis juga tingkahnya, tapi terlalu agresif, dan gak mau dengerin saya. Saya udah bilang buat gak berlebihan ke saya, tapi kayaknya dia malah makin gencar," tutur Kenna.

"Saya gak aneh dia kayak gitu ke kamu," ucap Bangchan.

"Why?"

"Kamu cantik, berkarisma, orang sekali liat juga udah bisa ngerasain aura maskulin dan dominan kamu, buat cowok heteroseksual mungkin bakal ngehindari cewek kayak kamu, tapi cewek lesbian, apa lagi posisinya femme, pasti tertarik sama kamu," papar Bangchan.

"Gimana biar saya gak kayak gitu?"

Bangchan mengangkat kedua bahunya, "Kamu nyaman dengan diri kamu sendiri yang sekarang kan? Jadi untuk apa berubah? Toh, kamu gak buruk kok kayak sekarang. Pasti sebenernya ada cowok yang suka sama tipe cewek kayak kamu, tapi belum ketemu aja. Cuman emang jadinya kamu susah ngehindari cewek kayak Julia. Tolak aja baik-baik kalau kamu emang udah ngerasa terganggu banget. Karena sesama cewek, kamu pasti tau cara yang baik buat nolaknya,"

Kenna terdiam sejenak, untuk mencerna kata-kata Bangchan. Sepertinya memang pilihan terbaik bercerita dan berkeluh kesah pada Bangchan.

"Kalau tipe cewek Bapak sendiri kayak gimana?" tanya Kenna.

"Harus jawab jujur?"

"Iya dong, apapun itu jawabannya gak akan mengusik saya kok,"

"Sebenernya saya gak punya tipe ideal, mungkin yang sedikit manis dan cenderung feminime. Tapi yang terpenting, dia nyambung sama saya, bisa jadi tempat istirahat saya,"

Kenna menganggukkan kepalanya mengerti.

"Selain saya, emangnya gak ada cowok lain yang sempurna versi kamu?"

"Saya aja masih kayak mimpi bisa ketemu cowok kayak Bapak, Bapak kayaknya termasuk salah satu keajaiban dunia,"

Bangchan mau tertawa akibat candaan Kenna, tapi malu, karena konteksnya sedang memujinya. Ia juga tidak mengerti kenapa selalu malu saat dipuji perempuan.

"Tapi sebenernya saya gak sebaik yang kamu kira," ucap Bangchan kemudian.

"Semua orang emang ada kelebihan sama kekurangan kan?"

Bangchan tertawa, kemudian mengangguk, sementara Kenna hanya terdiam mengamati Bangchan, terutama sorot matanya. Ia tahu ada sesuatu yang pasti akan membuatnya terkejut dari Bangchan, ia tidak akan menguliknya, hanya akan mempersiapkan diri kalau itu benar.

°°°

Kenna berjalan sempoyongan ke mejanya, ia baru saja dari rapat, dan pembahasannya membuat perasaannya jadi cemas serta pikirannya kacau.

Ada seorang investor yang hendak membeli sebagian besar saham perusahaan, dengan begitu bos perusahaan akan ganti, tidak hanya bos, akan banyak karyawan yang juga nanti diganti. Karyawan yang dianggap kurang yang akan dikeluarkan.

Tim-tim yang baru saja membuat kesalahan yang paling terancam, dan tentu termasuk tim Kenna, yang bahkan baru kemarin sekali membuat masalah, sampai-sampai perusahaan rugi cukup banyak.

Butterfly ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang