DBR

694 15 6
                                    


Dunia rasanya indah, sikap Alanders memang dingin, dia pendiam juga, tetapi masih mampu tersenyum jika di goda oleh Lexa. Anak-anak memang lucu. Req sendiri senang akhirnya Alan mempercayai Lexa dan bersahabat baik, mudah-mudahan saja tidak terjadi apapun di masa depan dengan anak-anak Lex dan Reqza.

Reria, ia tumbuh baik dan cantik. Valeria benar-benar mahir mengurus bayi, entahlah dia belajar dari mana? Reria tumbuh menjadi gadis montok dan gemuk. Req merasa bahagia dengan keluarganya yang sehat walafiat begitu.

Hari ini ia bisa melihat jelas kedekatan seluruh keluarga mereka menyayangi Aland dan Reria seperti cucu dan keponakan-keponakannya sendiri tanpa membeda-bedakannya. Req yakin Aland nyaman berada di lingkungan keluarga William. Karena kini ia menjadi bagiannya.

Valeria menemani Reqza, ia tersenyum melihat Req memperhatikan canda dan tawa seluruh anggota keluarga.

"Kau bahagia Req?" Tanya valeria. Reqza melirik istrinya itu, ia terlihat cantik dan menawan hari ini, tak pernah satu kedipan mata pun terlewat untuk memuji tubuh istrinya yang aduhai itu.

"Tidak terlalu.." jawab Reqza.

Valeria terkejut dengan jawaban itu.
"Jangan bercanda, Reqza!!" Jewernya pada telinga suaminya itu. Reqza mengaduh, ia menyentuh telinganya yang panas akibat di tarik istrinya.

"Tentu aku bahagia, akhirnya kita punya anak juga. Kau bisa merawat si montok itu, ah.. kebahagiaanku sangatlah lengkap." Ucap Reqza sambil meraih tangan Valeria.

Valeria merasa lega.
"Selalu jadi suami yang terbaik ya, Req. Aku akan selalu mendampingimu."

Reqza menatap manik mata istrinya itu. Ia tahu betul valeria penuh dengan ketulusan, Reqza membelai wajah cantik dan imut Valeria, kemudian mengecupnya lembut, valeria tersenyum mendapat kecupan manis itu.

"Aku percaya itu, lagi pula tak ada yang lain di hatimu selain diriku yang maha sempurna sebagai pria sejati." Valeria terkekeh.

"Kau pria sejatiku.." bisik valeria.

Req yang mendengar itu langsung memberi kode.
"Yuk, di kamar aku kan kosong! 30 menit tak akan merubah apapun, ayolah valeria.." tarik Reqza pada istrinya itu.

Valeria membelalakan matanya.
"Astaga! Bisa gila aku, tadi pagi sudah ku beri jatah, Req! Dan belum setengah hari kau minta lagi?!!" Keluh valeria.

"Jangan menolak dong, sayang.. dosa lho...!" Tunjuk Reqza.

Valeria bangkit, Reqza bahagia.. namun bukannya mendekati Reqza valeria malah berlari. Req pun mengejarnya mereka main kejar-kejaran.

Reggie dan Syaggi menggelengkan kepalanya, Reria tersenyum berada di pangkuan Syaggi.

"Anak itu, mereka sudah menjadi orangtua tetap saja begitu...!" Ucap Reggie. Syaggi tersenyum..

"Kau pun begitu padaku, sudahlah biarkan..! Lagi pula dia memang begitu sejak dulu. Tidak saat berteman dengan Valeria, kemudian mencintainya, menikahinya dan bercerai, selalu bermain kejar-kejaran.. hal biasa bagiku." Jawab Syaggi.

Reggie mengangguk lagi. Ia melihat Alan tertawa bersama Lex dan juga Lexa. Keluarganya kini utuh dan berbahagia, Reggie sangatlah senang.. semoga saja selalu seperti ini. Tanpa masalah berat, dan ia bisa menikmati hari tua dengan kebahagiaan.

Lexander dan Lexa tengah memberitahu bagaimana menjinakkan seorang Papa Reqza, papa Reqza hanya akan jinak oleh perempuan, dia akan lemah sekali jika di sanjung dan di berikan pujian, maka dari itu Lexander berkata pada Alan.

"Jika nanti kau menyukai lawan jenismu, Alan. Beritahu aku, aku akan berbagi cara untuk mendapatkan wanita secara kharismatik. Tidak seperti Papamu yang kacau dan terlalu memaksa.." ucap Lexander.

REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang