RAHASIA ALAN
Lexander mencari tahu mengenai Status dan informasi tentang putra Reqza, si bodoh itu mengganggunya dan meminta bantuannya. Reqza datang untuk kebaikan Alan, namun Lex mendapatkan hal yang cukup mengerikan. Alan dan kakaknya di pisahkan karena sang paman menginginkan harta yang dimiliki kedua putra pengusaha itu. Namun hanya Alard yang akan menjadi penerusnya sebab, menurut informasi yang Lex dapatkan ayah Alan merasa bahwa Alan bukan anaknya, sedangkan Alard yang dua tahun lebih tua dari Alan, sudah di pastikan dia anak anaknya.
Hubungan Alard dan Alan baik, Alard menyayangi adiknya, namun entah mengapa dia tega dan mau berpisah dengan adiknya itu. Alan di pisahkan dan di buang di panti asuhan, sedangkan Alard kini masih tinggal dengan Pamannya. Lex sungkan mengatakan hal ini pada Reqza, namun memang inilah kebenarannya, semoga saja Reqza bisa menyampaikannya secara dewasa pada Alan, namun Lex merasa tak yakin karena Reqza, adiknya itu amatlah bodoh.
"Aku datang, wahai kakak tertua yang sudah menua, haha.."
Reqza datang tak mengetuk pintu dulu, dan langsung duduk di sofa. Lex menutup berkas informasi mengenai putra kebanggaan adiknya itu.
"Hem....!" Ucap Lexander yang sudah tak aneh. Sedikit menganggu ucapan Reqza yang mengatakan dirinya menua, ia langsung menoleh ke arah kaca lemari di kantornya, memastikan wajahnya masih tetap tampan, dan macho tentunya.
"Mana, informasinya?" Tanya Reqza.
"Alanders sudah menagih padaku, ahh memiliki anak dan mengecewakannya bukan sifatku, Lex. Jadi aku harus segera...."Lex bangkit, ia berjalan menuju sofa dimana Reqza duduk.
"Baca saja, dan jangan banyak bicara.. aku pusing mendengarkanmu."Reqza menghela napasnya.
"Sejak kapan aku diam, tidur saja aku tak diam. Tanganku tetap mengerayam di tubuh istriku, oh astaga! Aku sudah merindukannya." Ucap Reqza.Lex malas mendengar ocehan tak penting Reqza. Tetapi sedikit informasi, Lexander penasaran.. mengapa adiknya ini merindukan istrinya, bukankah dia baru saja berangkat dari rumah? Atau jangan-jangan... hem, pertikaian tengah terjadi.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau rindu Istrimu, memangnya kalian tidak bertemu berapa hari?" Tanya Lexander penasaran.
"Ah, tidak beberapa hari.. hanya tiga puluh menit, selama perjalanan. Tadi malam, dan pagi ini dia menyiapkan ku sarapan, tapi ya itulah.. menjadi suami idaman itu, ya sering merindukan istri..! Memangnya kau tak merindukan istrimu? Hey, jangan-jangan kau bosan dengan Zia, astaga Lex! Aku tak menyangka....!"
"Dia menilaiku, sedangkan dia bejadnya melebihi diriku, dasar! Adik gila..." gerutu Lex dalam hatinya.
"Kau mau menikah lagi?" Tanya Reqza tiba-tiba.
"Hah.....!" Lex terkejut.
"Tentu tidak, Zia masih terlihat cantik, dan tak ada yang berubah dengannya, kenapa aku harus menikah lagi?" Tanya Lexander."Jika sudah tak cantik, kau akan menikah lagi iyakan..?" Tanya Reqza. Tuduhan itu menyudutkan sekali, Lex sering di buat kesal dengan pemikiran bodoh adiknya ini.
"Aku akan mencintai Zia, sampai kapanpun!" Jawab Lex.
Reqza tersenyum jahat.
"Sekalipun jelly datang mengatakan ia menyesali perbuatannya dulu?"Pertanyaan yang memojokkan, dan membuat Lex ingin meledak.
"Adik brengsek! Kenapa ayahku membuat pria gagal sepertimu, Req?! Astaga! Kutukan keluarga ini memusingkan saja!" Keluh Lex kesal.Reqza terkekeh...
"Beberapa hari yang lalu aku melihat dia, dia sudah bersuami.. dan astaga! Suaminya lebih tampan darimu ternyata, Lex... mungkin jelly menolak mu memang pada dasarnya kau jelek, jadi ya terima saja lah.." ucap Reqza mulai membuat Lex kesal dan ingin melemparnya dari gedung kantor miliknya."Jika kau terus membahas Jelly.. mungkin selama seminggu sperma mu akan seperti pasta gigi, kau mau?" Reqza terkejut.
"Kartu apa yang kau miliki untuk menjatuhkan ku hah?" Tanya Reqza lantang.
"Sekretaris baru..." jawab Lex.
"Aku bisa mencari sekretaris perempuan yang agresif agar kau jatuh ke pelukannya, dan Vale..? Ya kau tahulah selanjutnya bagaimana..?" Senyum jahat terpatri di wajah Lexander.Reqza mengumpati kakaknya itu.
"Anak pertama papa, memang biadab bin sialan...!" Umpatnya kesal."Lex, jangan begitu. Hidupku sudah indah ini, keluarga ku sudah bahagia, mengapa kau mau menghancurkannya?" Rengek Reqza.
Lex selalu mendapat kemenangan atas apapun yang ia ancam, kepintarannya di luar batas kemampuan Reqza.
"Baru ku ancam dengan dua kata saja, kau sudah mengeluh. Aku bisa katakan hal yang lebih gila, lagi, ingat itu!" Tunjuk Lex.
"Haih!! Memang, anak hasil ke khilaf an selalu menjadi yang tercerdas!" Hina Reqza.
"Tentu, beruntunglah Mommy dan Daddy Ku, membuatku dengan penuh cinta, semangat, dan gairah yang murni. Tidak seperti kau, terbuat dari keterpaksaan Papamu!"
Keduanya saling menghina, beginilah yang terjadi sampai mereka puas saling menghina, dan yang terakhir kalah selalu menghubungi Reggie.
"Papa....!!!"
"Anak pertamamu kurang ajar sekali, mengapa dia katakan aku produk gagal! Sedangkan dia produk limited edition!"
Reqza mengadu. Dan Lex, mencapai kemenangannya.Mereka selalu seperti itu, hingga minuman terbaik menyatukan mereka.
"Silahkan, tuan Reggie menghubungi pantry katanya tuan Lex dan tuan Reqza mau minum susu."Reqza mengangguk, begitupun dengan Lex. Susu pun di simpan di meja, keduanya memiliki rasa yang sama, walaupun keduanya berselera berbeda.
"Coklat memang selalu nikmat.." ucap Lexander.
"Strawberry lebih nikmat!" Jawab Reqza.
"Kenyataannya, ob memberikan susu coklat!" Jawab Lexander.
"Ya karena ini kantormu, astaga! Ini adalah waktu yang terbuang, aku hendak meminta informasi tapi kau malah bersikap biadab begini, Lex!"
Lexander terkekeh, ia suka membuat Reqza kesal dan marah, setidaknya itulah yang membuatnya lebih tua, misinya adalah Tetap ganteng walau usia Mateng...kata itu ada di buku Grandpa Ogi.
Keduanya meminum susu coklat. Terlihat akur, dan tidak berselisih. Lexander mulai menjelaskan bagaimana Alan, bagaimana kakaknya, dan pamannya. Reqza di wanti-wanti untuk mengatakan dengan halus dan lembut, kini Alan sudah menjadi putranya, dan paman Alan tak pernah menyukai Alan, Reqza harus hati-hati.
Reqza mengerti, ia akan berhati-hati dan bertamu dengan baik. Demi keinginan Alan yang ingin bertemu dengan kakaknya.
"Putraku yang Malang, mengapa ia berusaha keras ingin bertemu dengan kakaknya, sedangkan aku ingin melenyapkan kakakku sendiri." Ucap Reqza kesal.
Lex tersenyum sinis.
"Kau di beri anak ajaib itu, agar kau bisa belajar darinya.. dasar bodoh! Pemikiranmu kalah dengan anak usia 8tahun!" Ucap Lex kesal."Huuh! Kau menyebalkan, mengapa diciptakan pria sepertimu?" Ucap Reqza lagi.
"Sudah kubilang, aku ini limited edition!"
Reqza meraih berkasnya, kemudian bangkit.
"Terserah! Akan ku telepon jika ada yang perlu kutanyakan, aku akan membaca berkasnya." Ucap Reqza berjalan dengan santai.Lex hanya melihat adiknya itu berjalan, dan menarik napasnya lagi.
"Haih... jelly, benarkah kau menyesalinya?" Tanya Lexander sambil tersenyum tipis.Selama perjalanan Reqza berpikir keras, bagaimana caranya agar Alan bisa menahan dirinya, dan bagaimana cara bertemu dengan Alard tanpa ada pamannya yang gila harta itu.
"Kau akan lakukan apa, jika tahu Alan kini menjadi putra mahkota, keluarga Reqza William?" Batin Reqza sambil menutup berkas informasi yang mengerikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REQZA
Short StoryREQZA WILLIAM cucu dari the King of Handsome ini sedang dalam fase hidup Dimana dia akan di hadapkan dengan seorang wanita yang berada di masa kecilnya, dan bagaimana nasib istrinya mengingat Valeria masih enggan untuk memiliki buah hati, enggan at...