REQZA

1K 52 9
                                    



Pagi menjelang, Req masih beradu hasrat. Ia tak mau melewatkan kenangan manis dengan wanita yang memberinya kejutan-kejutan yang sangat membuatnya terbakar. Req melakukan setiap kali tidak di kamarnya, melainkan di kamar depan, ya! Kamar yang khusus untuknya melakukan percintaan satu malam.

Selesai bercinta, Reqza menyuruh wanita itu mandi dan segera berpakaian, tidak lama setelahnya perempuan itu akan pulang dan ntah kemana, ia tak menyadari satu hal dengan kehidupannya. Wanita-wanita yang ia tiduri lenyap begitu saja. Ia tak pernah menemukannya lagi.

Besok adalah peresmian perceraiannya, Ntahlah Reqza harus bahagia atau bersedih dengan status barunya. Setelah satu bulan berlalu, tak ada yang menemuinya sama sekali, bahkan Maminya tidak pernah menghubunginya, seolah mereka semua kecewa padanya, Req tidak ambil pusing, bukan salahnya.. tetapi salah Valeria. Dia yang menceraikan Reqza.

Havva sering mendapat pesan dari Valeria, Valeria terus menekan Havva bahwa harusnya dia yang berada di posisi para wanita yang bermain gila dengan Reqza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Havva sering mendapat pesan dari Valeria, Valeria terus menekan Havva bahwa harusnya dia yang berada di posisi para wanita yang bermain gila dengan Reqza. Membuat Havva sangat frustasi. Ia merasa hidupnya bukan untuk menjadi pelampiasan Reqza, ia hanya memilih diam karena memang seharusnya ini yang dirinya lakukan.

"Hentikan mengirim pesan tidak penting, Valeria! Kau menganggu, aku tidak tumbuh untuk menjadi pelampiasan Reqza, jika kau tak percaya bahwa dia mencintaimu, kau adalah wanita yang munafik!" Havva mengirim pesan tersebut.

Sudah cukup Valeria menekannya selama ini. Selain menekan, terkadang Havva turut di salahkan  oleh Valeria. Havva merasa ingin marah, meledak pada Req yang sangat kacau itu.

Pesan kembali muncul.
"Aku tak akan berhenti sampai kau benar-benar mencapai tujuanmu. Benar Kan? Tujuanmu adalah Reqza!" Ucap Valeria dalam pesan tersebut.

Havva mengepalkan tangannya, apapun yang ia lakukan untuk membela Valeria hanyalah sia-sia, Valeria memiliki tingkat negatif thinking yang besar, dan sulit di kendalikan. Sama Sepeti Reqza, mereka saling tertular satu sama lainnya.

"Aku mulai bosan dengan pemikiran buruk mu terhadap ku, jika itu yang kau inginkan, baiklah! Lihat saja, apa yang akan aku lakukan pada reqzamu!" Ucap Havva.

Mendapat pesan yang cukup mengejutkan Valeria terdiam. Ia hanya tersenyum tipis,
"Setidaknya semua harus tahu, kaulah penyebabnya!" Batin Valeria.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang