Reqza.
"Hah! Sekretaris baru...? Yang lama kemana? Gak, gak bisa! Kau mau membunuhku pelan-pelan? Enak saja kau, jika istriku tahu dia akan membunuhku dengan tidak memberikan jatahku.."
Reqza tengah di landa emosi yang berkecamuk dalam dirinya. Pasalnya sekretarisnya mengundurkan diri, ia harus memberi laporan pada Papinya..
"Tapi tuan Reqza, mau bagaimana lagi? Sekretaris yang dulu sudah sangat lama di kantor ini, ia ingin pensiun dini saja."
Sambungan telepon itu semakin membuat Reqza kalang kabut.
"Haih, bagaimana ini? Baiklah.. cari sekretaris yang kompeten! Semoga saja yang kompeten tidak hanya wanita ya? Cari yang laki-laki.""Baik tuan.."
Reqza menutup teleponnya.
Bisa mati jika yang datang sekretaris seksi? Bagaimana kehidupanku di rumah kalau begitu? Ah... ada-ada saja,
Reqza memijit pelipisnya.
Ia berencana menghubungi Istrinya, namun semenjak tadi menghubungi Valeria tak di angkat-angkat. Ia rindukan Reria dan Alan, kemana mereka? Apa mereka pergi dan sibuk?Reqza semakin gemas ingin segera menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk-puk-puk-puk!!
Valeria berada di sebuah kamar kenangan, Dimana disana terdapat foto dan moment-Moment indah terjadi di kehidupan Reqza dan Valeria. Tak lupa ada foto keluarga Reqza dan Valeria beserta Alan dan juga Reria.
Valeria memberitahu silsilah keluarga Reqza, Alan mengangguk mengerti, kedekatan Alan dan Valeria mulai terjalin. Alan pun mulai menyayangi keluarganya, walaupun ia akhirnya tahu, papanya seorang Playboy dan sedikit aneh.
"Papa datang!!!!"
Alan melirik Mama Vale, Valeria memutar bola matanya, keduanya bangkit dan berjalan menuju kepala keluarga yang aneh itu.
"Hello....? Pada kemana nih orang-orang terkasih ku?" Tanya Reqza cerewet.
Valeria dan Alan datang, Reqza terlihat bahagia dengan kedatangan istri dan putranya itu.
"Nah gitu dong, di sambut. Biar semangat pulang." Ucap Reqza kemudian menghampiri mereka. Reqza memeluk istrinya, dan mengacak rambut Alan.
"Dimana princes?" Tanya Reqza.
"Dia sedang tidur, sudah tak perlu di ganggu. Kau hanya bisa membangunkan saja, tanpa bisa menidurkannya." Alan tersenyum dan setuju dengan ucapan Valeria. Reqza tersenyum seperti kuda.
"Aku hanya bisa meniduri mu, sayang cinta dan kasihku." Alan memutar bola matanya, ia berjalan menjauh sebab pembahasan sudah masuk ke arah intim.
"Pap, Mam.. Alan ke kamar dulu ya?" Reqza mengangguk. Alan pun pergi ke kamarnya, sedangkan di ruang tengah, valeria mendapati tatapan heran dari suaminya itu.
"Apa liat-liat?!" Tanya galak valeria.
"Tidak ada, hanya saja...." Req hendak memeluk Valeria namun kemudian ia kabur entah kemana.
"Valeria... aku rindu, oiii!! Hayuuuk, sudah bangun ini," teriak Reqza.
"Astaga Vale, mengapa di sambut olehmu jadi bangun menegang maksimal seperti ini, ayolah....!" Teriak Reqza merengek.
"Valeeee....?!!!"
"Ayo, sebentar saja sayang..." teriaknya memaksa penuh harap dan merengek seperti anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REQZA
Storie breviREQZA WILLIAM cucu dari the King of Handsome ini sedang dalam fase hidup Dimana dia akan di hadapkan dengan seorang wanita yang berada di masa kecilnya, dan bagaimana nasib istrinya mengingat Valeria masih enggan untuk memiliki buah hati, enggan at...