Reqza dalam perjalanan, ia benar-benar kelelahan hari ini ia ada acara untuk pelepasan karyawan lama di salah satu perusahaan. Treya sudah menunggu di tempat acara. Semua sudah di atur dengan baik.
Farhan melirik temannya yang tengah tertidur itu, ia hanya menggelengkan kepalanya. Akhir-akhir ini, Reqza sering malas dan tidur juga. Farhan cukup memperhatikan kesehatan Reqza dan teman-temannya itu. Ia sangat memastikan bahwa stamina semua personil terjaga dengan baik.
"Edo, apa masih lama?" Tanya Farhan.
"Lumayan lah, kenapa memangnya? Hotel itu amatlah jauh.." ucap Edo yang berada di kursi depan. Farhan kembali diam.
"Si Req terlihat berbeda, ia lemas sekali... ada apa sih?" Tanya Roxy. Farhan dan Edo saling melempar pandangan kemudian menaikan bahu masing-masing.
"Tanya saja pada orangnya, kenapa dia?" Jawab Farhan. Roxy menggelengkan kepalanya.
"Haih malas, alih-alih mendapat jawaban, si Req pasti malah bilang 'Kepo' Malas sekali.." jawab Roxy. Farhan dan Edo terkekeh. Sedangkan orang yang sedang di bicarakan masih Asik dengan mimpinya.
Perjalanan pun berlalu tanpa terasa. Req sudah membuka matanya, sedikit kericuhan terjadi ketika Req terbangun, ia melewatkan sebuah jalan yang ia sukai. Edo lupa membangunkan Reqza, alhasil Edo terkena amukan Reqza.
Hanya karena sebuah jalan Req marah, jalan itu amatlah berarti baginya, bagaimana tidak, Req sering melewati jalan itu dengan grandfa jalan panjang dengan pemandangan sisi di sisi jalan sebuah hamparan rumput dan luas, disana sering dipakai untuk menggembala biri-biri. Hewan berbulu tebal itu menjadi favorit Reqza jika melewati jalan sini.
Farhan berbisik pada Roxy.
"Hanya karena biri-biri Req marah! Haih... Roxy, hati-hati lah! Dia sedang tidak kondusif" Roxy mengangguk."Yoi.. lagi pula aku malas bicara ah!" Sergah Roxy. Farhan menjitak Roxy.
"Baru saja kau bicara! Kau bilang tidak mau banyak bicara, omdo saja!" Gumam Farhan.
Req membuka ponsel barunya. Tidak ada pesan dari Valeria. Ia kembali diam.
"Wih, ponsel baru!" Goda Farhan."Hm, kenapa Vale tidak menghubungiku ya.." Reqza terlihat gelisah. Farhan dan Edo menarik napasnya.
"Kenapa ya, bisanya dia paling cerewet menghubungi kau, Req..." ucap Roxy. Reqza mengangguk.
Edo menarik napasnya.
"Apa sudah kau simpan nomor istrimu dalam kontak? Atau kau sudah hubungi dia sebelumnya?" Tanya Edo yang sudah tahu kelakuan Req sejak jaman penjajahan Jepang.Seutas senyuman bodoh terpasang di wajah imut Reqza.
"Ini ponsel Kan baru, jadi mana ada kartu di dalamnya, apalagi nomor istriku...hehe" Edo, Farhan dan Roxy menggelengkan kepalanya bersamaan."Kebiasaan!" Gumam Edo.
"Kau memang hatam dengan sifat Req, do!" Roxy terkekeh.
"Edo itu pawang orang gila.. hahaha" semua terkekeh geli. Bahkan Req sendiri tertawa. Ia mendapat hiburan tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REQZA
Short StoryREQZA WILLIAM cucu dari the King of Handsome ini sedang dalam fase hidup Dimana dia akan di hadapkan dengan seorang wanita yang berada di masa kecilnya, dan bagaimana nasib istrinya mengingat Valeria masih enggan untuk memiliki buah hati, enggan at...