Suara klakson mobil memecah keheningan malam, seseorang keluar dari rumah dengan wajah tidak ceria. Sang suami tiba, namun sang istri tidak memberi senyuman sedikitpun."Apa aku harus berteriak sepanjang malam bahwa aku mencintaimu?" Tanya Reqza. Valeria memutar bola mata indahnya. Ia tampak malas, karena suatu hal yakni, Reqza tidak mau menginap di rumah mertuanya.
Reqza memang demikian, ia selalu tidak bisa tidur tenang jika tidak tidur di rumahnya, ntah mengapa. Namun itu yang sering ia alami.
"Tidak perlu, aku sudah tahu! Yasudah segera pulanglah, nanti Mami marah..!" Jawab Valeria ketus. Req merasa tidak enak dengan ucapan Valeria.
"Kau ini kenapa? Sejak kapan Mami marah? Dia tidak pernah marah denganku, sekarat apapun aku pulang! Dia akan marah ketika aku tidak pulang, apa Mami pernah memarahi dirimu?" Tanya Reqza yang menaikan nada bicaranya.
"Mengapa kau menaikan nada suaramu?" Tanya Valeria.
"Mengapa juga kau tanyakan itu? Kau seolah-olah tidak ikhlas pulang denganku!" Reqza menjadi sensitif. Akhir-akhir ini Vale sering menyebalkan.
"Aku pulang denganmu ini? Apalagi yang ingin kau ributkan? Waktunya tidur, kau baru menjemputku! Memangnya ada meeting malam-malam!" Jawab Valeria.
"Ada, aku baru menjalaninya!" Jawab Reqza. Valeria menarik napasnya. Ia mendelik kesal. Reqza tak lagi mengatakan apapun, Valeria juga demikian. Jarak rumah Valeria dan Req memang berdekatan, dan kini mereka sudah sampai di halaman rumah Reqza.
Reqza membuka pintu mobilnya sesegera mungkin, kemudian berjalan dan berlalu meninggalkan Valeria yang masih di dalam mobil.
"Jadi aku di tinggal? Baiklah Req... kau tidak akan dapat jatah dalam seminggu kedepan!" Ucap Valeria kesal. Ia segera menyusul suaminya kedalam.
Reqza segera mandi, dan tidak sama sekali menghiraukan istrinya itu. Kemudian ia tertidur di ranjang sendirian. Valeria tiba dan membersihkan dirinya, lalu menyusul Req ke alam mimpi.
***
Lexander,
Lex tiba di rumah, ia di sambut hangat oleh istrinya yang sangat ia rindukan. Senyuman hangatnya menjalar ke seluruh nadi-nadi Lex. Zia datang dan mendekat.
"Syukurlah kau sudah tiba," jawab Zia kemudian bergelayut mesra di bahu suaminya yang kekar itu."Hmm, si adik kurang ajar itu mempermainkanku sayang, Ntahlah mengapa dan ada apa, setelah aku susah payah tiba, dia tidak bisa di hubungi" Zia tersenyum. Ia membelai wajah suaminya itu.
"Sudahlah, ada hari esok untuk kau ke rumah Dadd, tanyakan ada apa dengan Req.." jawab Zia dengan lembut. Lex mengangguk, istrinya selalu bisa meredam emosinya.
Zia sudah siapakan air hangat untuk Lexander membersihkan tubuhnya, ia kembali memastikan Alex tertidur di kamarnya dengan tenang. Zia menyiapkan makanan, setelahnya. Ia pun menunggu suaminya tiba di ruang makan. Zia tengah membuka lemari es, dan langkah kaki Lex terdengar sangat pelan. Ia seperti penyusup dan ketika Zia berbalik.
"Malam...." sapa sang suami. Zia tersenyum, rambut Lex yang panjang tergerai basah. Ia bertelanjang dada, menampakkan otot dada dan tatto yang sangat membuat Zia Berdesir.
"Lupa tidak menyapamu, sayang" bisik Lex. Zia menggelengkan kepalanya seraya tersenyum lembut.
"Aku sedang siapkan buah untukmu, jadi kau bisa memberi jalan untukku?" Tanya Zia dengan nada suara yang lembut. Lex selalu suka cara istrinya menghindar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REQZA
Short StoryREQZA WILLIAM cucu dari the King of Handsome ini sedang dalam fase hidup Dimana dia akan di hadapkan dengan seorang wanita yang berada di masa kecilnya, dan bagaimana nasib istrinya mengingat Valeria masih enggan untuk memiliki buah hati, enggan at...