REQZA

921 44 2
                                    

Req bersenandung ria, ia sudah segar, ia sudah bersiap untuk libur panjang, tiada acara manggung untuk sebulan kedepan, untuk bulan berikutnya tentu pasti akan padat, ia melihat Valeria bersiap. Malam-malam begini Valeria sudah sangat cantik, ia memakai pakaian hitam yang cocok untuk tubuh mungilnya.

Req berjalan di taman, dan melihat Valeria sudah siap dengan Reggie dan Syaggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Req berjalan di taman, dan melihat Valeria sudah siap dengan Reggie dan Syaggi. Melihat mereka hendak pergi bersama tentu jiwa penasaran Req bergejolak untuk bertanya.
"Mau pada kemana sih? Kok aku tidak di ajak?" Tanya Reqza. Vale meliriknya namun tidak berkata apapun, ia melenggang pergi menuju pintu keluar. Syaggi tersenyum pada anaknya itu.

"Mami mau pergi ke tempat Lex sayang, lalu pergi bersama menuju acara pernikahan Temannya Papi." Ucap Syaggi dengan lembut. Req mengangguk.

"Reqza gak di ajak?" Tanya Req kemudian melirik Valeria yang kembali berbalik.

"Tidak perlu! Kau akan merepotkan," jawab Valeria. Reqza mendelik kesal, Reggie tersenyum lalu berjalan di belakang Valeria.

"Ya sudah, Req di rumah saja... hati hati ya Mih.." Reqza melambaikan tangannya. Syaggi berjalan menuju pintu keluar.

"Sayang, kau juga hati-hati...!" Teriak Reqza sambil berlalu pergi. Valeria menggerutu selama berjalan menuju mobil yang sudah siap.

"Hati-hati bagaimana, jelas aku aman karena ada ayahnya! Dasar menyebalkan!" Gerutu Valeria.
Valeria, Syaggi dan Reggie pun pergi berlalu, sedangkan Req ia kembali ke kamarnya. Rasanya sepi, tapi jika pergi ia akan pergi kemana? Bingung sendiri.

Req merenung di atas balkonnya, dengan ponsel kini ada di sebelahnya, ia membawa sebuah gitar dan mulai memetiknya, ia bersenandung dalam kesunyian malam itu. Hingga suara ponselnya berdering tanda sebuah panggilan masuk, ia melirik siapa yang menghubunginya, namun ternyata Lexander.

Req menghentikan petikan gitarnya, menyimpan gitarnya di sebelah kirinya yang di sandarkan pada dinding.
"Hallo?" Tanya Req. Req mengangkat panggilan dari kakaknya itu.

"Dimana? Kemarilah... ada hal yang akan membuatmu terkejut, bahkan aku juga terkejut!" Ucap Lex yang tengah berjalan menghindari keramaian.

"Apa? Bukankah Papi sedang ke rumahmu, kau Dimana ini ramai sekali," ucap Reqza yang terheran-heran.

"Urusan Daddy sudah aku urus, jadi ya sudah! Sekarang kemari, bagaimana bisa Havva ada di acara temannya Daddy, bahkan daddy ajak Valeria.. ah mantap sekali rasanya," ucap Lex yang kini berpikir keras.

"Sudahlah biarkan, biarkan mereka bertemu... mereka Kan bersaudara, walau itu dulu..." ucap Reqza dengan mudahnya.

Lex memutar bola matanya, ia benar-benar gemas sekali dengan cara pikir adiknya itu.
"Bodoh! Kau mau mereka bertemu? Daddy menghubungiku kemarin, kau bertengkar hebat dengan Valeria apakah gara-gara Havva?" Tanya Lex.

REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang