REQZA

1.2K 55 18
                                    


Req terbangun dengan tubuh yang segar, setelah melakukan pelepasan ia sangat menjadi luar biasa. Valeria masih tertidur di sampingnya, waktu menunjukan sudah jam sembilan malam. Req memilih terbangun, kemudian berjalan menuju ruang makan, ia ingin mengunyah sesuatu.

Suara mobil dari arah luar rumah terdengar bising, ia tahu jelas milik siapa mobil berisik itu, namun ia tak sedang tak ingin berjalan menuju depan, ia tegaskan hati untuk melangkahkan kaki menuju dapur tercinta.

Req membuka lemari es, dan mengambil buah-buahan, beberapa kue dan ia melihat sesuatu. Ia raih nata de coco kemudian berjalan menuju lemari Dimana dia membutuhkan mangkuk kali ini. Ia tuangkan nata de coco itu dan segera memakannya. Segar!! Itu yang di rasakan tenggorokan Req. Pintu rumah terbuka, suara dua orang pria yang terdengar Asik berbincang.

Reggie dan Lexander mendengar suara sendok beradu, kemudian menyusul ke arah suara.
"Mungkin tikus!" Ucap Lex dengan waspada. Req yang mendengar ucapan kakaknya menggerutu dalam djiwa.

"Enak saja, aku di kira tikus.. kakak biadab!" Gerutunya.

Reggie datang kemudian melihat anaknya sedang melahap makanan.
"Bukan tikus coy!" Ucap Req. Lex menggaruk tengkuknya.

"Kau makan jam segini, apa ada masalah dengan Mami?" Tanya Reggie. Lex melirik Daddy nya.

"Apa Daddy membuat masalah?" Tanya Lex mencurigai.

Req tersenyum, mengapa kedua orang itu saling mencurigai, haha! Dasar keluarga brengsek yang penuh rahasia.

"Mengapa kalian mencurigai ku? Tentu tidak," jawab Reggie. Req angkat bicara.

"Lho, kok kalian? Lex yang mencurigai mu... bukan aku," Req protes.

"Hei,, kau juga melirik ku seperti mencurigai, dasar! Papi itu kalian, jadi Papi tahu apa yang kalian pikirkan, karena kita...."

"THE WILLIAM" jawab Req dengan ceria. Lex memutar bola matanya.
"Sorry, aku tidak termasuk!" Jawab Lex dengan nada yang acuh.

"Sudahlah, tetap saja! Kau adalah darahku..." jawab Reggie.

"Kau adalah jantung ku...." balas Req.

"SEMPURNA..." jawab Lex.
Mereka terkekeh bersamaan, jarang! Sangat jarang terjadi kebersamaan ini, Dimana mereka bisa bercanda walau ya seperti ini, penuh ke kaku'an.

Mereka berbincang sambil meminum jus buatan Reggie, dan pembahasan kali ini mengenai seorang wanita yang sudah mereka temukan, Havva...
ya wanita itu yang selama ini di cari oleh seseorang. Reeggie meminta agar Req merahasiakan keberadaan Havva.

"Kau jelas tahu apa yang harus kau lakukan, Req! Tidak boleh mencurigakan ya, dan buat serapi mungkin!" Lex melirik adiknya itu, kemudian tersenyum tidak enak.

"Mengapa kau tersenyum begitu? Tidak enak sekali!" Ucap Reqza. Ia melihat kakaknya seperti meragukannya.

"Mana ada seorang Reqza rapi? Yang rapi itu hanya Grandfa saja! Dia mana bisa.." Lex terkekeh. Reqza mendelik pada Papinya.

"Hmm, masih saja grandfa! Jelas iya grandfa adalah pokok utama sifat jelek kita, aku yakin Grandma di surga tengah cemberut jika grandfa sudah mengatakan bahwa siapa Havva itu..." Req terkekeh.

"Sudahlah, yang jelas kita sudah tahu kebenarannya bagaimana, jadi buatlah mertuamu bahagia, jangan buat dia mati perlahan Req!" Ucap Reqza mengangguk.

"Lex, bantu aku!" Pinta Reqza.

"No...! Itu urusanmu," Lex sebenarnya enggan terbawa, namun bagaimanapun ia tahu rahasia keluarga Valeria jadi, ia mau tak mau terbawa juga.

REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang