DBR

634 35 0
                                    



Menjadi pria sejati lagi, tidak Sulit bagi Reqza, malam pengantinnya kini sungguh berwarna, Valeria di buat Req tidak berdaya. Sungguh sangat indah dan menggelora hingga mereka tidak sadarkan diri, dan terkapar telanjang dalam tempat tidur.

Paginya Reqza terbangun dengan senyuman manis seorang wanita di sebelahnya.
"Hey pria gagah ku, bangunlah! Katanya kau akan membawa anak-anak kita?"

Req membuka matanya. Valeria tersenyum begitupun dengan Reqza yang mulai tersenyum. Tangannya kemudian membelai pipi manis Valeria.

"Sudah tidak sabar mengurus bayi ya? Hmm... aku malas terbangun sayang. Lutut ku lemas.."

Valeria tersenyum, ia kemudian membelai rambut hitam Reqza yang kini terlihat rancung ke atas.

"Jelas lemas, apa yang kau lakukan tadi malam di luar batas tau, kau kemasukan setan apa Req?" Tanya Valeria.

"Kolor Ijo!" Jawab Reqza seraya terkekeh.

Valeria menggelengkan kepalanya. Mandilah, tak lihatkah kau aku sudah wangi dan cantik. Req menatap ke arah bola mata Valeria.

"Kau sudah mandi? Ya ampun.. teganya meninggalkan aku!" Valeria tersenyum.

"Aku begitu bersemangat.."

Req pun bangun, ia terduduk kemudian meraih ponselnya. Ia melihat sekretarisnya menjadwalkan perkerjaan yang tak bisa di nantikan lagi.

"Ah sial!" Umpat Reqza. Valeria melirik ke arah suaminya itu.

"Ada apa lagi?" Tanya Valeria.

"Jadwal ku padat lusa, dan aku harus masuk ke kantor! Padahal aku Kan sudah ambil cuti. Menyebalkan sekali dunia perkantoran itu?! Ingin rasanya aku bom saja perusahan ayahku itu!"

Valeria terkekeh. Melihat kembali Req mengeluh ia tersenyum lagi, ia mengira Req sangat bersemangat bekerja, nyatanya tetap sama saja.. tak bisa di rubah memang sikapnya itu.

"Jika kau bom perusahaan keluargamu, kau akan beri aku makan apa? Idih pengangguran.. sudahlah tak apa Reqza.. lagipula planing bulan madu sudah kita hapus, kita tak akan lakukan bulan madu, karena kita akan mengurus putra putri kita.." Reqza mengangguk.

"Ya sayang.."
"Baiklah, semangat semangat!" Ucap Req kemudian bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi.

Benar juga, sekarang aku telah menjadi seorang ayah dari dua orang anak, Idih keren sekali aku...?! Lex, aku akan buktikan predikat hot Daddy akan segera aku dapatkan!
Batin Reqza sambil menatap dirinya di cermin dan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hot Daddy...!!" Ucapnya.

"Haaaaah....?!  Apa Req?" Tanya Valeria dari kamarnya.

"Tidak, aku tampan sekali sayang... dan lihat, punyaku bangun pagi sekali..." teriak Reqza.

Valeria menggelengkan kepala.
"Bukankah tiap pagi mereka selalu bangun, kepala atas dan kepala bawah, keduanya sama sama saling terhubung"

Setelah berhias, Valeria menyiapkan sarapan paginya, inilah yang ia idamkan, menjadi seorang istri yang sedia setiap pagi, membangunkan suaminya, menyiapkannya pakaian, dan
juga menyiapkan sarapan pagi. Dulu memang Valeria seperti ini juga namun, tidak sebebas kali ini.

"Pagi sayangku, cintaku, sweety..."

Pagi Reqza begitu indah...

"Pagi sayang, sarapan dulu.. lalu kita jemput mereka."

Reqza melihat antusias Valeria, syukurlah hal yang di takutkan tidak terjadi, jujur Req takut jika Valeria merasa tersinggung karena idenya yang inginkan seorang anak, karena bercerai pun memang masalahnya karena hal itu, tapi lambat laun, terima kasih Tuhan! Valeria sangat menerimanya.

REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang