5. REQZA

1.2K 50 9
                                    

Malam di kota yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam di kota yang indah.
Reqza dan Valeria tengah menghabiskan waktu bersama, sudah lama sekali mereka tidak berbincang hangat mengenai hal-hal rumah tangganya.

Suasana disana amatlah indah, Dimana dari restoran itu, mereka bisa melihat lampu-lampu kota dari ketinggian.
Valeria amatlah senang, ia benar-benar merasa beruntung mendapatkan pria seperti suaminya itu.

"Valeria, kau senang tidak?" Tanya Req dengan wajah yang berseri.

"Sangat senang sekali, Tumben sekali kau romantis begini," tanya Valeria dengan senyuman yang amat menawan.

"Memangnya tidak boleh?"

"Boleh sekali, malah sering-sering saja..." ucap Valeria dengan senang hati.

"Ya... kalau kau mau, setiap minggu saja kita kemari, atau bagaimana mood ku saja, kadang Kan aku bosan juga jika ke tempat yang sama terus menerus!" Jawab Req. Valeria tersenyum.

"Apa kau sudah merasa bosan padaku? Kau kembali terus menerus, pulang dan pergi bertemu denganku, aku tahu kau tidak bisa betah dengan apa yang kau lakukan berulang Req," Reqza tersenyum, ucapan Valeria benar adanya. Dia tidak bosan, hanya saja Req suka mencari hal baru.

"Untuk yang terkasih, tidak ada kata bosan..." Req meraih tangan lembut Valeria dan mengecupnya dengan sepenuh hati. Valeria tersenyum, senyuman yang ia berikan membuat Req percaya bahwa Valeria mempercayai ucapannya. Padahal jelas hati Valeria berkelit.

"Pembohong..." batin Valeria.

"Percaya tidak?" tanya Reqza. Valeria menggelengkan kepalanya.

"Hahaha... jangan percaya padaku, bahaya..." jawab Reqza seraya terkekeh.

"Memang, dari awal pun aku tidak percaya! Dan ntah mengapa aku jatuh cinta Padamu, bodoh sekali..." Reqza merasa tersinggung.

"Kau menyesalinya, kau sesali apa yang sudah kita lewati, jalani dan-,"

"Ntahlah, mungkin..." Valeria menjadi aneh, ia tidak secinta dahulu pada Reqza, apa karena suatu hal yang pernah ia dengar beberapa waktu lalu, Valeria ingin menepis pendengarannya kala itu.

"Ada apa? Mengapa kau sesali Vale? Apa kau yang sebenarnya sudah bosan padaku?" Tanya Reqza.

"Mungkin kau yang begitu, kau bosan dengan apa yang aku katakan, ketika kau membahas perihal hal, yang sangat enggan aku bahas..." Req mengerutkan dahinya. Ia kemari bukan ingin berdebat, ia kemari ingin menikmati masa cintanya dengan Valeria, mengapa Valeria amat berbeda.

"Tentang apa? Kini aku tidak membahas apapun, kini kau tengah menuduhku, bahwa aku bosan Padamu... aku tidak merasa begitu ah, keji sekali tuduhan itu" ucap Reqza.

"Req, kau lebih sering ke rumah Lexander, bermain dengan Alex dan Lexa, iya Kan? Kau menginginkan seorang anak, sedangkan aku? Aku belum siap memiliki seorang bayi kecil di tengah keluarga kita." Ucap Valeria.

REQZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang