BAB 50

63 2 0
                                    

Maapkan author, Paposher!

Author kebanyakan banting kepala, nih! Lupa mulu.






Sepanjang perjalanan Devian dan Ayasha tersenyum senang. Hingga saat mereka tiba di apartemen pun Ayasha tanpa tahu malunya berjingkrak-jingkrak sambil berkata, “Yes balik kampung, yes balik kampung!”

Devian pun juga tak kalah senang dengan Ayasha. Namun, masih dengan sedikit sikap tegas dan kakunya ia hanya bisa tersenyum melihat sikap Ayasha.

“Kamu bersiap siaplah, aku akan telepon sekretaris pribadiku dulu!” ucap Devian lembut.

“Oke!” ucap Ayasha menurut. Lalu ia segera masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Lalu Devian menghubungi sekretaris pribadinya, Maria untuk mengatur penerbangannya dan Ayasha.

Setelah mengurus penerbangan mereka, Devian pun segera masuk ke kamarnya untuk menyiapakan barang-barang yang akan ia bawa.

----------------------------------------------

Empat puluh lima menit berlalu...

Ayasha menyalakan ponselnya. Masih dengan perasaan yang senang, ia lalu mengabari ibunya mengenai rencananya untuk pulang ke kampung tanpa ragu seperti sebelumnya.

“Halo,” sapa suara dari sang ibu.

“Halo, Mama!”

“Ayasha, Ya ampun, kemana saja Kamu? Kok enggak ngabarin apa apa selama empat tahun ke Bapak sama Mama?”

“Ayasha dikasih tugas banyakk banget sama dosen, Ma!” bohong Ayasha.

“Ya ampun, kalau Kamu merasa banyak kesulitan di sana, ngomong ke Mama atau Bapak, jangan diem aja, enggak ada kabar selama empat tahun lagi!”

“Hehehe, maafin Ayasha, Mama!”

“Oke oke, jangan diulangi lagi, ya, Bapakmu sampai nelepon temannya yang ada di sana tuh untuk nanyain Kamu, tapi mereka gak tau Kamu yang mana!”

“Hahahaha, oke, Ma!”

“Bapak, Ayasha nelepon nih, Pak!” suara Ibu Ayasha yang samar terdengar, sepertinya beliau sedang memanggil suaminya.

“Hah? Yang benar?” jawab pria yang sanggat dirindukan Ayasha.

“iIhh, Bapak, dengerin nih!” jawab sang ibu yang terdengar kesal lalu memberikan ponselnya kepada sang suami.

“Halo, Asha?”

“Halo Bapak!”

Terdengar suara samar isak tangis dari sang ayah yang membuat Ayasha menjadi sedih dan merasa bersalah.

“Bapak!”

“Bapak!” panggil Ayasha lagi.

“Ayasha, Nak, Kamu kemana saja?”

“Ayasha minta maaf, Pak!”

“Kamu benar benar gak ngasih kabar apapun ke kami.”

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang