BAB 31

67 5 0
                                    

Ya, itu Devian.

Kok dia di sini? Bisa ngatur ngatur lagi!” batin Ayasha sambil menatap Devian bingung.

Ibu-ibu yang tadinya memiliki nyali besar itu kini diam karena didatangi langsung oleh pemilik festival dan beberapa petugas keamanan.

Terlalu takut, Ibu itu pun langsung menunduk dan segera menuju ke tempat lain.

“Pas didatengin aja, baru nurut, huhh!” kesal para pembeli yang merasa terganggu tadi akibat ulah ibu-ibu tersebut.

Devian dan para security pun yang menyadari bahwa kondisi tempat tersebut sudah kondusif, lalu bergegas untuk kembali ke tempat mereka.

Namun, saat Devian hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba matanya otomatis menatap Ayasha.

Devian cukup terkejut karena kemunculan perempuan itu di acara perayaannya dan sahabatnya.

Setelah sadar dari keterkejutannya, ia segera menyapa perempuan tersebut.

“Ayasha...,” panggilnya sambil menghampiri sang pemilik nama.

“Dev...Devian.”

“Kamu ke sini sendiri?” tanya Devian penasaran.

“Eee...enggak, saya bareng sahabat saya,” jawab Ayasha canggung.

“Oh, oke, nanti kita bicara lagi, Kamu pesanlah makananmu dulu!” ucap Devian yang diangguki Ayasha lalu pergi setelah melihat antrean di depan kedai bakso bakar tersebut semakin banyak.

Ayasha pun akhirnya bisa memesan makanannya.

Tidak lama kemudian, Alesia datang menghampiri Ayasha membawa empat bungkus tahu bulat, dua porsi hotdog, dan dua minuman dingin dengan terburu-buru dan raut wajah yang terlihat panik.

“Ayasha! Astaga! Apakah tadi di sini ada keributan?” tanya Alesia dengan wajah yang benar-benar sudah panik dan napas yang terdengar seperti orang habis berlari.

Ayasha pun menengok ke arah Alesia dan terkejut setelah melihat banyak bungkus makanan di tangan Alesia.

“Oh wow, Kau menghampiriku ke sini dengan membawa bungkusan sebanyak itu? Sedangkan aku bahkan satu bungkus pun belum ada.”

“Jadi Kau tadi pergi lama sekali karena membeli makanan makanan ini? Tadi katamu Kau hanya akan membeli tahu bulat,” lanjutnya.

Alesia yang tadinya panik kini  setelah melihat keadaan Ayasha yang biasa saja pun bingung.

Karena kata orang yang tadi melewatinya, ada seorang pria yang memarahi wanita yang sangat cerewet di depan kedai bakso bakar.

Sedangkan orang cerewet yang berada di depan kedai bakso bakar menurut Alesia adalah Ayasha.

“Hei? Kau baik baik saja?” tanya Alesia.

“Hah? Tentu saja aku baik baik saja, kenapa Kau menanyakan itu?” ucap Ayasha sambil mengambil pesanannya yang sudah jadi.

“Tadi aku dengar kata orang Kau dimarahi oleh pria di sini.”

“Hah? Tidak, aku tidak dimarahi siapapun.”

“Lalu maksud mereka tadi itu siapa?” tanya Alesia yang semakin kebingungan.

Ayasha membayar pesanannya, lalu ia segera pergi bersama Alesia menuju tempat duduk di sekitar sana.

“Memangnya mereka bilang apa?” tanya Ayasha dengan tangan sudah memegang bakso bakar hasil menunggu yang entah berapa lama.

“Tadi kata orang, ada perempuan cerewet sedang diomeli seorang pria di kedai bakso bakar tempatmu berada, karena itu aku sampai panik dan langsung menemuimu,” jawab Alesia tanpa merasa bersalah.

“Hei Kau ini! Orang cerewet yang dimaksud mereka bukan aku, tapi ada ibu ibu menyebalkan yang tadi hampir mengambil antreanku!” ucap Ayasha kesal sambil menatap tajam Alesia sekilas, sedangkan Sang Pelaku hanya tertawa.

“Antreanmu tadi hampir diambil ibu ibu itu?” tanya Alesia masih tertawa.

“Hampir, untungnya Devian tadi datang membawa petugas keamanannya, jadi aku tidak perlu menunggu giliran lagi.”

“APA? PAK DEVIAN DI SINI?” tanya Alesia yang terkejut sehingga ia refleks berteriak. Ayasha hanya bisa menahan malu akibat sikap Alesia.

“Bisakah Kau tidak perlu berteriak?”

“Aku kaget Ayasha, ada apa sebenarnya tadi, ibu ibu datang lalu menyelak antreanmu, lalu ada Pak Devian dan security securitynya, hah? Dia yang punya acara, kah?”

"Aku enggak tahu, mungkin saja dia yang punya acara, mungkin juga tidak, ahkk...sudahlah, kau beli makanan sebanyak itu untuk siapa saja?" Tanya Ayasha mengalihkan pembicaraan karena sudah bosan terlalu sering membicarakan Devian.

"Tentu saja untuk kita lah! Dua bungkus tahu bulat untukmu, dan duanya lagi untukku, satu hotdog untukmu dan yang satunya lagi untukku, serta...satu minumannya untukmu dan satunya lagi untukku," jawab Alesia panjang lebar sambil memberikan makanan yang ia sudah beli kepada Ayasha.

"Oke oke, ini bakso bakar satunya juga untukmu!" jawab Ayasha sambil memberikan satu porsi bakso bakar kepada Alesia.

Mereka pun memakan makanan tersebut sambil tak lupa bersenda gurau, Ayasha maupun Alesia bahkan sempat tersedak makanan mereka karena terlalu banyak tertawa.

Dan mereka juga tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi keduanya.


To Be Continued.

CMIIW

Don't Forget To Leave Your Vote And Your Comment.

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang