BAB 45

46 2 0
                                    

"Kau gila, Dude! Menyimpan perempuan di dalam apartemenmu, Whoa!" ledek Michael.

"Aku tidak menyimpannya, Bodoh!" sanggah Devian kesal.

Devian dan Michael berada di restoran yang terletak di lantai dasar apartemen.

Mereka pindah ke sana karena paksaan dari Devian kepada Michael untuk tidak mengganggu Ayasha.

Kemudian Devian memanggil seorang waitress.

"Lalu, kalau bukan menyimpannya apalagi?" tanya Michael sambil tertawa kecil.

"Ternyata dia mengenal Refidge," jawab Devian yang langsung membuat Michael berhenti tertawa.

"Really?"
(Beneran?)

"Ya, sttt!" titah Devian untuk diam.

Seorang waitress pun datang beserta buku menu yang sudah disediakan di restoran tersebut.

"Mau pesan apa, Pak?"

"Saya pesan Americano dan pastry!" pesan Devian setelah melihat buku menu tadi.

"Saya samakan dengan dia!" ucap Michael kepada sang waitress tanpa ditawari oleh Devian sebelumnya.

"Kau bayar sendiri, ya!"

"Traktir aku kali ini, Bro!"

"Oke oke, dua Americano dan dua pastry!," ucap Devian kepada sang waitress.

Sang waitress pun mencatat pesanan mereka, dan mengambil kembali buku menu yang tadi ia bawa, kemudian bergegas ke meja pemesanan.

"Bagaimana dia mengenal pria itu?" tanya Michael tiba-tiba.

"Teman masa kecil."

"Kau harus menjaganya, Dev, aku sangat mencurigai pria itu!"

"Ya, aku tau, aku juga merasa pria itu sedang menjebak Ayasha," jawab Devian.

"Memang apa yang terjadi?"

"I don't know!(aku tidak tau!) Ketika dia mengangkat telepon dari pria itu, tatapannya yang tadinya tenang, bahagia, santai langsung berubah panik dan ketakutan, entahlah!"

"Hmm, adakah sesuatu yang ia ceritakan padamu?" tanya Michael lagi.

"Dia menceritakan pertemuannya dengan pria itu, dia juga mengatakan bahwa ibunya masih hidup, dan dia juga bilang bahwa pria itu membawa masalah padanya, tapi dia tidak mau mengatakan apa masalahnya kepadaku maupun orang tuanya, aku yakin masalah yang dia maksud itu bukan masalah yang biasa!"

"Ibunya masih hidup? Serius?"

"Ya."

Michael yang sedang memikirkan ucapan Devian barusan tiba-tiba ditelepon kembali oleh ayahnya Devian.

Ia tidak mengangkatnya, Michael justru menatap tajam Devian.

"Kau mematikan ponselmu lagi?" tanya Michael ketus.

"Iya," jawab Devian santai.

"Nyalakan sekarang, ayahmu menelepon lagi!"

Devian pun menyalakan ponselnya, lalu menelepon kembali ayahnya.

"Yes, Dad? I had an important matter earlier."
(Ya, Dad? Tadi aku ada urusan penting)

Bohong Devian, padahal ia hanya tidak ingin diganggu.

"You should come back here, Kid!"
(Kau harus kembali ke Amerika, Nak!)

Devian mengerutkan dahi dan berkata, "But why?(Tapi kenapa?)"

"Last night I got the news that there are people who are out of nowhere trying to destroy your company, You should come back here, Kid!"
(Tadi malam ayah mendapatkan kabar bahwa ada orang orang yang entah dari mana mencoba menghancurkan perusahaanmu, Kau harus kembali ke sini, Nak!)

Pinta Ayah Devian, Johnny Adams.

"Is there something they left, Dad?"
(Adakah sesuatu yang mereka tinggalkan, Ayah?)

"Ya, Your security said that one of them left a gun there, and their clothes are similar to those of Gilbert's men."
(Ya, Penjaga mengatakan bahwa salah satu dari mereka meninggalkan sebuah senjata di sana, dan pakaian mereka mirip dengan pakaian suruhan Gilbert)

"Oh shit!," umpat Devian pelan.

"I can't go back to America for a while because that guy is intruding here too, I'll call my men to keep watch over there, and I beg dad and the others to be careful! They have started the war."
(Aku tidak bisa kembali ke Amerika untuk sementara waktu karena orang itu juga mengganggu di sini, aku akan memanggil anak buahku untuk berjaga di sana, dan aku mohon ayah dan yang lainnya untuk berhati-hati! Mereka telah memulai perang)

"Okay, we will be careful, You too, Devian!"
(Baik, kami akan berhati-hati, Kau juga, Devian!)

"Yes, Dad, and Michael will be back today to help sort this out."
(Ya, Ayah, dan Michael akan kembali hari ini untuk membantu menyelesaikan masalah ini)

"What? Why me? I'll stay here with You."
(Apa? Kenapa aku? Aku akan tetap di sini denganmu)

Tolak Michael.

"No, You can't be here, if that guy finds out we're here, he will send his men and then attack us as well as our family! You go back to America, call all your men! And I'll take care of the problem here."
(Tidak, Kau tidak bisa berada di sini, jika orang itu mengetahui kita ada di sini, dia akan mengirim anak buahnya dan kemudian menyerang kita serta keluarga kita! Kau kembalilah ke Amerika, panggil semua anak buahmu! Dan saya akan mengatasi masalah di sini)

"Are You sure?"
(Kau yakin?)

"Yes, i am really sure about this."
(Ya, aku sangat yakin dengan ini)

"You should go now, Michael!"
(Kau harus pergi sekarang, Michael!)

"Okay, okay," ucap Michael pasrah, lalu segera pergi dari sana menuju ke bandara.

"Dad, You have to tell me no matter what happens there!"
(Ayah, Kau harus mengatakan padaku apapun yang terjadi di sana!)

"Okay, Kid!"
(Baik, Nak!)

Saat Devian akan mematikan teleponnya, tiba-tiba seorang cleaning service yang tadi ia perintahkan untuk membersihkan ruangannya datang ke sana dengan setengah berlari sempoyongan sambil memegangi kepalanya yang mengeluarkan banyak darah.

"Pak, pak, ada yang datang ke kamar apartemen Bapak lalu membawa pergi paksa ibu, Pak," ucap sang cleaning service panik sambil terus memegangi kepalanya yang berdarah.

"Hah, bagaimana bisa?" tanya Devian panik sambil berdiri.

"Saya tidak tau, Pak, mereka tadi datang dengan mengetuk pintu, lalu saat saya buka mereka langsung memukul saya hingga pingsan, dan saat...."

Penjelasan dari sang cleaning service terhenti karena Devian langsung berlari ke lift untuk menghampiri kamar apartemennya.

Kepala sang cleaning service terus mengeluarkan darah. Ia masih merasa pusing dan ketakutan setengah mati atas hal yang baru saja menimpanya.

Ia berlari ke segala tempat dengan sempoyongan dan melaporkannya kepada para petugas yang sedang bekerja di sana untuk memantau dan memeriksa orang-orang yang baru saja pergi dari sana.

To Be Continued...

CMIIW

Don't Forget To Leave Your Vote And Your Comment.

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang