BAB 15

88 4 0
                                    

Tiga puluh menit di perjalanan, Ayasha dan Alesia sampai juga pada warung penjual satai ayam.

Mereka segera memesan makanan tersebut lalu duduk bersebelahan di kursi yang telah tersedia untuk para pelanggan.

Lumayan banyak pelanggan di sana sehingga mereka harus menunggu untuk waktu yang lumayan lama.

Dua puluh lima menit kemudian, datanglah seorang pelayan membawa dua porsi satai beserta dua es teh manis. Ayasha dan Alesia pun segera mengambil pesanan mereka.

“Ahh, akhirnya aku bertemu kalian anak anakku, sini mami makan!” gumam Alesia yang suaranya sengaja ia besarkan agar Ayasha dengar dan terhibur.

Dan benar saja, Ayasha langsung mengalihkan pandangannya dari arah piring satainya ke arah Alesia sambil tertawa.

“Untung aku belum memakannya, jika sudah, entah apa saja yang akan aku muncratkan ke wajahmu,” ucap Ayasha sambil tertawa dan diikuti Alesia.

Mereka pun memakan makanan mereka dengan perlahan sambil menikmati potongan daging ayam bakar yang dilumuri bumbu kacang penggugah selera itu.

Sementara di lain tempat, tepatnya di perusahaan Devian yang bernama Adams Corporation atau sering ditulis Adam Corp, sang pemilik perusahaan sedang memeriksa berkas-berkas terbaru yang berada di atas mejanya sambil menunggu kedatangan anak buah yang telah ia perintahkan untuk mencari informasi tentang Ayasha.

Tibalah anak buah Devian sambil membawa sebuah map yang lumayan tebal, lalu mengetuk pintu ruang kantor Devian yang dibalas perintah untuk masuk oleh sang empu ruangan.

“Bagaimana? Sudah dapat semua informasi tentang perempuan itu?” tanya Devian langsung to the point dan menatap serius kepada anak buah di depannya.

“Kami sudah berusaha mencari segala informasi tentangnya, Tuan! Dari data pribadinya, asalnya, kedua orang tua dan saudaranya, serta beberapa informasi lain, saat ini, baru itu saja yang dapat kami temukan, Tuan,” jawab anak buahnya sambil memberikan map tebal tadi kepada Devian dengan kepala yang menunduk.

Pandangan Devian langsung pindah ke arah map tebal yang dibawa oleh anak buahnya itu, ia langsung mengambilnya, lalu membukanya dan beberapa kali membolak-balikkan secara tidak menentu isi map itu.

“Baiklah, akan aku baca ini, kau carilah terus informasinya lagi, harus lebih rinci dari ini!” perintah Devian tanpa menatap anak buahnya itu.

“Baik, Tuan.”

“Pergilah!” titah Devian tetap menatap dengan fokus kepada lembaran-lembaran yang ia buka secara acak yang diberikan oleh anak buahnya.

Anak buahnya pun mengangguk, lalu bergegas pergi.

Namun, baru empat langkah anak buahnya lewati, tiba-tiba Devian bertanya padanya.

“Apakah kau tau di mana gadis itu sekarang?”

Pertanyaan dadakan Devian langsung membuat anak buahnya berhenti lalu memutar tubuhnya kembali ke arah tuannya dengan kepala yang tetap tertunduk.

“Informasi terakhir yang saya dapatkan ia berada di warung sate yang berada empat gedung dari kanan kantor ini, Tuan.”

Seringai licik Devian langsung ditampilkan olehnya.

Betapa senangnya Devian, ia akan mengusik kehidupan Ayasha. Dan beruntungnya, sekarang Ayasha bahkan berada dekat dari tempat bekerjanya sekarang, hal itu akan mempercepat keinginannya untuk menghancurkan Ayasha.

“Suruh juru parkir di bawah untuk mengeluarkan mobilku sekarang!” perintah Devian yang langsung dikerjakan oleh anak buahnya setelah undur diri dari ruangan selepas diberi izin oleh Sang Bos.

“Aku datang, Ayasha!” gumam sinis Devian.

Kemudian Devian berdiri, mengambil map berisikan informasi mengenai Ayasha di atas mejanya, lalu keluar dari ruangannya, dan turun ke lantai dasar dari lantai di mana ruangannya berada menggunakan lift khusus miliknya.

Setelah sampai di lantai pertama, Devian segera ke lobi dan langsung menaiki mobil yang telah dikeluarkan oleh juru parkir perusahaannya.

Devian langsung bergegas membawa mobilnya menuju ke tempat di mana Ayasha berada.

To Be Continued...

CMIIW

Don't Forget To Leave Your Vote And Your Comment.

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang