BAB 36

63 2 0
                                    

Ayasha menghabiskan waktu tiga hari di kamar kos tuanya hanya untuk persiapan sidang akhirnya.

Belajar, belajar, dan belajar.

Ia terus mengulang isi materi yang ada di skripsinya dengan serius dan penuh konsentrasi.

Ia juga mencari dari internet mengenai cara-cara mempresentasikan hasil tugas ilmiah dengan baik tanpa harus merasa gugup.

Hingga tepat saat waktu sidangnya tiba, ia sudah sangat menguasai materinya.

Baik saat mempresentasikan maupun menjawab pertanyaan dari para dosen penguji, ia menyelesaikannya dengan sangat baik.

Itu terbukti dari tepukan tangan para dosen penguji di dalam ruang sidang setelah Ayasha melakukan penutupan dalam ujian sidangnya.

Bahkan Ayasha menyelesaikan sidang tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Mereka takjub dengan setiap jawaban dari pertanyaan yang mereka berikan kepada Ayasha.

Dan akhirnya ia ditetapkan sebagai sarjana.

Tangis haru dan sedih bercampur rata.

Tidak ada keluarga ataupun sahabatnya yang datang menemuinya karena mereka semua berada di tempat yang jauh dari tempatnya.

Namun, Ayasha tetap bersyukur bahwa kini ia lulus bersama dengan teman-temannya yang lain.

“Hei, Ayasha!” sapa teman satu kelasnya, Dewi.

“Oh, hai, Dewi!” balas Ayasha dengan senyum manisnya.

“Selamat ya, Kau juga lulus!”

“Terima kasih, Kau juga selamat ya!”

“Iya, Eh Ayasha, temen temen ngajak hangout tuh, katanya buat perayaan kelulusan, mau ikut gak? Aku ikut kalo Kamu ikut,” tanya Dewi.

“Ohhh, pasti! Kapan?” tanya Ayasha.

“Jam setengah delapan di Restoran Ploria Mofeur, ya!”

“Dimana tuh? Duh, aku gak tau tempatnya.”

“Udah, nanti berangkat bareng aja!” ajak Dewi.

“Eh, seriusan, Wi? Gak ngerepotin?” tanya Ayasha.

“Enggak, santai aja, kayak baru kenal aja!” balas Dewi.

“Makasih ya, Dewi!”

“Oke, jangan bilang siapa siapa ya, nanti yang lain pada numpang mobilku!” pinta Dewi yang membuat tertawa keduanya.

“Oke deh!” balas Ayasha.

“Oh, iya, aku pulang dulu ya, Dewi,” lanjutnya.

“Eh, iya iya, dahh!” ucap Dewi sambil melambaikan tangannya, dan dibalas Ayasha.

---------------------------------------------

Ayasha kembali ke kosnya dengan naik bus dari halte di depan universitasnya.

Ia akan disibukkan hari ini karena mencari baju yang ada di dalam lemari kecilnya untuk pergi ke restoran nanti malam bersama teman-teman satu jurusannya untuk merayakan kelulusan mereka.

Cara yang cukup ampuh untuk menenangkan pikirannya.

Sebelum bersiap-siap, Ayasha sempat menghubungi Alesia.

Ayasha mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan gelar sarjananya. Dan Alesia pun sangat bahagia dengan kelulusan sahabatnya itu.

Ayasha juga mengatakan pada Alesia bahwa ia akan menghadiri acara perayaan kelulusan bersama teman-teman kampusnya.

“Hati hati, ya!” pinta Alesia.

“Tentu saja,” jawab Ayasha.

“Oh iya, sebentar lagi temanku datang, aku harus siap siap sekarang, nanti kita bicara lagi, ku tutup teleponnya ya?”

“Oke, bye, Asha!”

“Bye.”

Ayasha kemudian menutup teleponnya, lalu segera bersiap-siap karena sebentar lagi temannya akan datang ke indekosnya.

Ia mengenakan kemeja longgar berwarna abu-abu dengan celana jeans andalannya.

Ia hanya memakai lip matte dan mascara kesayangannya sebagai riasan wajah.

Tepat saat ia sudah selesai bersiap-siap, Dewi datang ke kos Ayasha dengan membawa mobilnya.

“Hai Ayasha!" sapa Dewi dari dalam mobilnya ketika melihat Ayasha keluar dari kamar kosnya.

“Hai Dewi.”

”Udah siap?”

“Udah dong!”

“Oke, ayo berangkat!”

“Aku ambil tas dulu, bentar!”

Ayasha kemudian mengambil tas selempang kecilnya, lalu segera keluar dan tak lupa mengunci pintu kamar kosnya.

Ia lalu masuk ke dalam mobil Dewi, dan keduanya segera pergi ke tempat tujuan mereka.


To Be Continued...

CMIIW

Don't Forget To Leave Your Vote And Your Comment.

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang