BAB 9

108 5 0
                                    

Sesampainya mereka di kampus, Ayasha segera turun sementara Alesia akan memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

Ayasha langsung masuk ke dalam kampusnya, berjalan melalui koridor dan beberapa kali berjumpa dengan teman-temannya.

Minggu ini mereka sebenarnya masih libur. Namun, jika untuk para pengejar skripsi seperti Ayasha, maka akan tetap masuk.

Para dosen di sini sangat baik, mereka tidak membuat para mahasiswa dan mahasiswi di sini terlalu tertekan.

Mereka akan diberi hari libur yang lumayan panjang untuk mengerjakan tugas ilmiah mereka, dan para dosen akan memberikan jadwal pertemuan untuk beberapa kali hingga batasnya berada pada waktu mereka masuk kuliah kembali.

Beruntung Ayasha hanya sekali revisi, jadi ia bisa menyelesaikannya terlebih dahulu.

Baru Ayasha akan masuk ke dalam toilet untuk merapikan penampilannya, tiba-tiba ia mendengar suara ember yang ditendang, dan suara seorang pria yang sedang marah.

Ayasha yang penasaran pun langsung bergegas menghampiri tempat tersebut.

Ayasha segera bersembunyi di balik dinding untuk melihat apa yang terjadi agar tidak ketahuan oleh si pria yang tadi marah itu dan sepertinya dia juga membawa dua anak buah yang berbadan besar di belakangnya.

“APA KAU BUTA? Kau membuang air kotor ini di sepatuku? Seharusnya Kau meminumnya, itu pantas untukmu!” hina si pria yang memakai jas berwarna biru tua dan sepatu hitam mengkilap yang sudah tertutup cairan keruh bercampur pasir yang berbau karbol.

“Kau tidak mampu mengganti sepatuku ini, lalu Kau akan menggantinya dengan apa? DAUN? Atau organ tubuhmu?” lanjutnya sinis dan sangat sarkasme.

“Maaf Pak, saya tidak sengaja, tadi saya-,” belum selesai bicara, kalimat Pak Agus, salah satu staf tertua kebersihan di kampus, langsung dipotong oleh Sang Pria Arogan.

“Ucapan maafmu tidak akan bisa membuat sepatuku kembali seperti semula, Kau harus menggantinya!” ucapnya mengintimidasi sambil menunjuk ke arah wajah Pak Agus.

Apa yang Ayasha lihat selanjutnya sungguhlah membuatnya terkejut.

Si pria jahat itu menyuruh para anak buahnya untuk memegangi tangan Pak Agus, dan si pria tidak punya hati itu langsung memberikan tinjunya ke perut Pak Agus dengan sangat kuat, itu terbukti karena Pak Agus langsung jatuh kesakitan.

“Ambilkan sepatuku di mobil, lalu bawa ke ruangan pertemuan, cepat!” perintah pria itu pelan dan santai namun mengintimidasi kepada salah satu anak buahnya yang langsung dilaksanakan.

"Jika Kau mengulanginya lagi, kupastikan hal yang lebih buruk terjadi padamu," ancam si pria jahat.

Lalu, pria itu dan anak buahnya segera pergi meninggalkan Pak Agus sendirian yang sedang memegangi perutnya kesakitan.

“Dasar pria tidak berperasaan!” gumam Ayasha yang sangat muak kepada pria jahat itu dari balik dinding.

Setelah si pria jahat dan kedua anak buahnya itu sudah tidak terlihat, Ayasha segera menghampiri Pak Agus dan menolongnya, melupakan tujuan awalnya ke sana.

Ayasha baru sadar bahwa tempat kejadian buruk terjadi itu sepi, pantas saja tidak ada yang membantu Pak Agus tadi.

“Bapak tidak apa apa?” tanya Ayasha khawatir.

“Tidak apa apa, Nak. Bagaimana Kamu bisa di sini?” tanya Pak Agus sambil menahan sakit di perutnya.

“Kita ke UKS dulu saja, Pak, pukulan itu sepertinya terlalu sakit, Pak, nanti saya ceritakan segalanya kepada Bapak.”

“Tidak, Nak Ayasha, bapak baik baik saja kok,”

“Saya melihat segalanya, Pak, pukulan itu terlalu keras, sudah, bapak harus ke UKS!”

Karena sifat keras kepala Ayasha, Pak Agus pun akhirnya menyetujui pemintaannya.

Ayasha kemudian memegangi tubuh Pak Agus agar tidak terjatuh hingga sampai ke UKS. Untung UKS tersebut berada di sekitar sana, yang artinya sepi, jadi tidak perlu ada kehebohan dari orang-orang kampus.

Hal ini pertama kali terjadi langsung di depan mata ayasha di kampusnya, dia benar-benar tidak menyukai cara bersikap pria tadi terhadap Pak Agus, sangat tidak berperikemanusiaan.

Jika Ayasha dan pria itu bertemu, maka Ayasha tidak akan membiarkannya lolos begitu saja dari mulut pedangnya itu.

Lihat saja!


To Be Continued...

CMIIW

Please Don't Forget To Leave Your Vote And Your Comment.

All You Need To Know (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang