HALU ALLERT! ^-^
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Keesokan paginya, Rachel terbangun pagi sekali, ia melihat ke sekeliling kamarnya, kamar dengan nuansa biru dan putih, sangat serasi.Sejak pertama kali datang ke Tumbler Kingdom, Rachel sama sekali tidak bisa menikmati waktunya disini, ia bahkan terlalu lelah hingga hari ini.
Ratu Quisin membuka pintu kamar Rachel dan Rachel pun menoleh kemudian tersenyum hangat begitu tau siapa yang masuk.
"Segera bersiap Rachel, kita akan berkumpul sebentar lagi." Kata Ratu Quisin yang hanya dijawab dengan anggukan Rachel.
Rachel kemudian bersiap setelah Ratu Quisin keluar dari kamarnya, Rachel mengamati dirinya di cermin dan melihat kalung di lehernya.
Rachel menggenggam liontin itu dan meyakinkan dirinya untuk memulai perjalanan keesokan harinya.
Rachel menuju ruang kerja Raja Veron dan semuanya sudah berada disana.
"Rachel yakin akan melakukan perjalanan itu?" Tanya Raja Veron.
"Yakin." Jawab Rachel tegas.
"Axel, Arnold dan Kael akan menemanimu melakukan perjalanan itu, tapi sebelum itu kamu harus berlatih untuk perlindungan dirimu." Raja Veron kemudian membuat mereka berteleportasi ke ruang latihan.
Tempat yang luas dengan berbagai tongkat sihir dan pedang yang tersusun rapi, mereka kemudian menuju ke tempat dimana tongkat sihir berada dan meminta Rachel untuk berdiam disitu.
Tak lama, semua tongkat sihir melayang menghampiri Rachel, mereka terkejut dan panik kemudian Raja Veron menggumamkan mantra dan semua tongkat sihir terjatuh seketika.
"Hampir saja aku mati konyol." Kata Rachel lemas.
Axel tertawa mendengar ucapan Rachel dan mengacak rambut Rachel gemas.
"Semua tongkat sihir disini milikmu, Rachel." Raja Veron berkata dengan bangga.
Tongkat sihir di Tumbler Kingdom kebanyakan tongkat sihir langka dan sulit di dapatkan, beruntung Rachel bisa memiliki semua tongkat itu.
Mereka kemudian dikejutkan dengan suara gemuruh dari bawah tanah dan itu membuat mereka siaga, cahaya putih terang membuat mereka menutup mata dan muncul tongkat sihir yang sangat indah berwarna shappire blue, tongkat itu melayang menuju Rachel dan Rachel dengan gugup menerima tongkat itu.
"T-tongkat itu-" ucapan Kael terpotong karena dirinya juga sangat terkejut melihat tongkat itu lagi setelah bertahun lamanya.
"Tongkat apa Kael?" Rachel bertanya kepada Kael dan akhirnya Kael menjelaskan jika tongkat itu adalah peninggalan bangsa Elf yang bahkan semua orang menganggap itu hanyalah mitos belaka.
Tongkat yang sangat kuat dan satu-satunya tongkat sihir yang membuat kontrak dengan jiwa orang yang dipilihnya.
"Jiwa? Maksudnya?" Tanya Rachel penasaran.
"Maksudnya, tongkat sihir itu bisa melakukan apapun tanpa disuruh karena sudah terikat satu sama lain." Jelas Kael.
"Ini beneran punya Rachel?" Rachel masih tak yakin.
"Beneran, lagian itu bisa kamu pegang berarti itu milikmu." Kael menjelaskan dengan rinci.
"Tapi bagaimana bisa?" Semua orang bahkan Raja Veron pun tak mengetahui alasannya.
"Lebih baik kita mulai latihannya, kita tak punya banyak waktu. Untuk masalah tongkat biar nanti kita cari tahu lagi." Raja Veron menengahi.
Mereka mulai mengajarkan satu demi satu teknik dan mantra kepada Rachel, Rachel yang notabennya anak yang cerdas dengan mudah menangkap dan menguasai teknik yang mereka ajarkan.
Mereka merasa jika satu hari pun cukup untuk melatih Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbler Academy
FantasyRachel Lexi, gadis cantik berusia 17 tahun yang dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak mengetahui siapa orang tuanya. Kehidupannya berlangsung damai hingga suatu hari, Rachel diharuskan melanjutkan sekolahnya di Tumbler Academy. Sekolah yang dia sendi...