Kael dan Axel bertugas untuk menjaga Rachel, sementara Arnold dan Zaka bertarung melawan monster itu. Monster yang bertubuh seperti manusia membuatnya mudah bergerak dan membalikkan serangan Arnold dan Zaka.
"Rasakan ini!!" Arnold melemparkan sihir berbentuk bola api menuju monster itu. Bola api mengenai tubuh sang monster tetapi tidak berdampak apapun dan hanya membuat monster itu semakin marah.
'RAWR!'
"Lagi-lagi monster siluman! Bedebah!" Arnold mendecih tak suka.
"Sudah, lebih baik kita bersama-sama menyerang monster itu." Ucap Zaka mencoba mereda amarah Arnold.
Monster siluman itu ternyata mempunyai ekor yang berduri, ekor berduri itu ditembakkan ke arah Arnold dan Zaka.
"Zaka! Bersama!" Arnold memberi aba-aba dan Zaka pun mengerti, ia segera membuat perisai berlapis dengan Arnold agar ekor itu tak mengenai mereka.
'BANG!'
Ekor berduri tak berhasil menembus perisai yang Arnold dan Zaka buat tetapi itu tak bertahan lama ketika perisai mereka mulai retak karena serangan terus menerus dari sang monster.
Monster itu membuka mulutnya dan jarum-jarum kecil berterbangan membuat Kael kembali merubah dirinya menjadi naga dan menghalau jarum itu agar tak mengenai teman-temannya. Kulit naga Kael yang cenderung keras membuat Kael tak menerima luka yang parah, hanya tergores sedikit. Axel dengan cepat mengoleskan ramuan ke luka Kael, dan lukanya menutup tak berselang lama.
Rachel masih saja tertidur, namun lukanya perlahan menutup. Luka yang Rachel terima tak mudah sembuh dikarenakan ia mendapat luka parah di perutnya dan itu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari luka biasanya.
Arnold yang terlanjur muak dengan siluman-siluman yang terus saja mengganggu mereka membuatnya memanggil tongkat sihir miliknya. Tongkat sihir berwarna merah menyala seperti api yang berkobar sudah ditangan Arnold.
"Zaka, alihkan perhatian monster bedebah itu!" Perintah Arnold seolah tak menerima bantahan apapun.
Zaka mengangguk dan kemudian melompat ke atas tebing untuk mengalihkan perhatian monster itu. Benar saja, monster itu kini mulai mendekati Zaka dan hendak menyerangnnya. Zaka mengelak dari semua serangan monster itu, ia sengaja mengulur waktu agar Arnold siap dengan serangannya.
Arnold melihat tali merah di tongkat sihirnya sudah terhubung dengan leher monster itu. Arnold mengangguk ke arah Zaka, kemudian Zaka membuat monster itu semakin mendekat ke arah mereka.
'CRASH'
Arnold memainkan tongkat sihirnya seolah dia memegang pedang, dan kemudian leher monster itu terpotong dan jatuh ke tanah menimbulkan bunyi yang sangat keras. Mereka tak menyangka jika Arnold bisa melakukan hal itu.
Keistimewaan tongkat sihir Arnold adalah sihir jarak jauh. Sejauh apapun itu selama Arnold bisa menemukan titik lemah sang lawan seketika itu juga tali merah terlihat dan dengan mudah Arnold bisa menghabisi semuanya dalam waktu beberapa detik saja.
"Siapa itu?" Suara Axel membuat mereka melihat ke arah monster yang sudah mati itu.
Tubuh monster itu perlahan mengecil dan berubah menjadi dua orang yang tentunya sangat Zaka kenali.
"Fera! Dion!" Zaka terkejut melihat Fera dan Dion lah yang menjadi monster untuk membunuh mereka.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
👉TBC👈
Gimanaa masih ada yang nungguin? ^-^
See you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbler Academy
FantasyRachel Lexi, gadis cantik berusia 17 tahun yang dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak mengetahui siapa orang tuanya. Kehidupannya berlangsung damai hingga suatu hari, Rachel diharuskan melanjutkan sekolahnya di Tumbler Academy. Sekolah yang dia sendi...