"Ngga ada! Lagian mana ada putri duyung di zaman sekarang" Ucap Rachel dengan santainya mengabaikan tatapan tajam dari Zaka dan Zain.
"Berani sekali kamu membohongi kami!?" Rachel tidak tahu bahwa sebenarnya Zaka dan Zain panik karena takut jika memang benar ada putri duyung yang tertangkap pasalnya mereka harus saling melindungi sesama makhluk immortal.
"Lagian dari tadi dipanggil-panggil malah pada bengong"
"Kalau begitu kami minta maaf. Sekarang katakan apakah kamu melihat seseorang yang sangat mirip denganmu dan berwarna apa?" Tanya Zaka setelah meredam amarahnya.
"Kakak tahu dari mana?" Sekarang giliran Rachel yang dibuat gelisah karena takut jika Zaka dan Zain mengetahui yang sebenarnya.
Zaka menghembuskan nafas kesal dan menjawab pertanyaan dari Rachel dengan malas karena dirinya dan juga Zain sudah lelah selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari calon murid baru di Academinya.
"Itu memang cara seleksi kami agar dapat menentukan apakah dia mempunyai sesuatu itu atau tidak"
"Jadi, yang dimaksud sesuatu itu kekuatan?"
"Ya, bisa dikatakan seperti itu tetapi kami lebih sering menyebutnya dengan sihir"
"Sihir??"
"Ya, jadi seseorang itu berwarna apa?"
"Biru kak" Diam-diam Rachel menghembuskan nafas lega karena Double Z itu tidak mengetahui kejadian yang sebenaranya.
"Sekarang kamu memiliki Magic Color Blue dan kamu juga dinyatakan lolos"
"Aku?? Lolos??" Tanya Rachel sambil menunjuk dirinya sendiri dengan wajah cengo.
"B-benar" ucap Zaka sambil mati-matian menahan gugup karena melihat raut wajah Rachel yang jelas-jelas terlihat sangat menggemaskan.
Rachel melompat kegirangan seperti mendapatkan voucher liburan gratis ke Korea selama setahun. Double Z hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Rachel yang kekanak-kanakan.
"Dan kamu juga sebenarnya bukan manusia biasa, kamu bisa tanyakan kepada orang tuamu" Jelas Zaka
Rachel berhenti melompat dan tatapannya berubah menjadi sendu membuat Double Z kelabakan karena melihat Rachel yang tiba-tiba murung.
"Kenapa?" Tanya Zaka lembut
"Aku tidak tahu siapa orang tuaku dan selama ini aku hidup di panti asuhan" Jawab Rachel sambil menunduk menahan tangis.
Zaka merasa sedih melihat Rachel murung dan baru kali ini hatinya tersentuh. Detik itu juga Zaka jatuh cinta kepada Rachel dan berjanji akan menjadikan Rachel miliknya kelak.
"Tenang saja, setelah kamu berada di Academy kami akan selalu bersamamu dan tidak akan membiarkanmu bersedih seperti ini lagi" Ucap Zaka menenangkan Rachel dengan senyum tulus tercetak di bibirnya.
Rachel mendongak menatap Zaka dengan mata berkaca-kaca. Ia terharu mendengar ucapan Zaka dan ia menganggap Double Z itu sebagai kakaknya.
"Bolehkah aku menganggap kalian sebagai kakakku?" Tanya Rachel pelan
"Tentu Rachel" Balas Zain senang berbeda dengan Zaka yang menginginkan lebih dari seorang kakak tetapi tetap menunjukkan senyum palsunya agar Rachel merasa senang.
Rachel menatap Double Z dengan berbinar-binar dan segera memeluk kakak barunya itu dengan semangat. Double Z terlonjak kaget tetapi kemudian membalas pelukan Rachel. Zaka merasakan ada kupu-kupu berterbangan di perutnya dan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya ketika Rachel memeluknya.
Rachel melepaskan pelukannya dan tersenyum manis kepada Double Z. Rachel tak menyangka bisa mempunyai kakak laki-laki dalam hidupnya meskipun hanya kakak angkat tetapi itu tidak masalah untuk Rachel yang penting di Academy nanti Rachel tidak akan merasa sendirian.
Zaka kembali menatap bunga mawar biru yang berada di tangan Rachel. Rachel pun menyadari arah tatapan Zaka.
"Kak? Kak Zaka mau bunga ini?" Rachel mengarahkan bunga itu kehadapan Zaka.
Double Z terbelalak mendengar ucapan Rachel yang dengan mudahnya mau memberikan bunga itu. Rachel tidak tahu jika bunga itu sangat dicari dan bagi siapa saja yang bisa mendapatkannya pasti akan sangat beruntung mengingat manfaat bunga itu yang sangat berlimpah.
"B-bolehkah?" Balas Zaka dengan suara kecil
"Tentu, ini buat kakak. Tapi aku hanya punya satu?"
"Tidak apa-apa satu saja cukup untuk kami" Balas Zaka dengan senyum manisnya yang membuat semua kaum hawa jatuh hati.
"Mmm.. Mungkin lain kali kalau aku sudah berada di Academy aku akan memberikan satu bunga lagi untuk kak Zain"
"Benarkah?" Tanya Zain antusias
"Benar dong!" Ucap Rachel semangat
"Kalau begitu bunga itu buat kamu aja Zak" Zain terkekeh setelah mengucapkan itu.
"Yayaya" Ucap Zaka pasrah
"Kak, bolehkah aku keluar sekarang?"
"Tentu Rachel dan panggilkan yang bernama Leon Dei"
"Siap kakak! Sampai jumpa di Academy kakak tampan" Ucap Rachel dengan senyum yang merekah membuat Double Z sedikit merona.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
👉TBC👈
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbler Academy
FantasyRachel Lexi, gadis cantik berusia 17 tahun yang dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak mengetahui siapa orang tuanya. Kehidupannya berlangsung damai hingga suatu hari, Rachel diharuskan melanjutkan sekolahnya di Tumbler Academy. Sekolah yang dia sendi...