37

3.2K 369 14
                                    

Seperti disambar petir di siang bolong, mereka terkejut mendengar ucapan Rachel.

Tak mungkin Rachel hilang ingatan karena bisa ular itu.

"Rachel, ini kami. Aku kakakmu dan dia partnermu, Kael. Sedangkan mereka berdua adalah Pangeran dari kerajaan Light dan kerajaan Neon." Axel menjelaskan kepada Rachel dengan berat hati.

Rachel memandangi satu persatu dan ia hanya mengingat satu nama, Zaka.

"Kak Zaka!" Rachel berhambur memeluk Zaka dengan erat membuat Zaka terkejut.

"Bagaimana bisa?! Mengapa Rachel hanya mengingat Zaka?" Tanya Axel tak percaya.

"Mungkin ingatan Rachel yang hilang adalah ingatan semasa Rachel memasuki dunia sihir. Zaka bertemu Rachel sewaktu di bumi." Ucapan Kael membuat Zaka senang tetapi tidak bagi Axel dan Arnold.

"Mereka siapa kak?" Tanya Rachel kepada Zaka.

"Mereka adalah temanmu, Rachel." Jawab Zaka sembari mengelus rambut Rachel.

"Zaka!" Rachel terkejut mendengar teriakan Arnold dan itu membuat Arnold menahan amarahnya. Zaka mengedipkan salah satu matanya kepada Arnold membuat Arnold bergidik.

"Karena Rachel hanya mengingatmu, mau tak mau kita harus membawamu untuk ikut perjalanan ini." Ucap Kael yang dengan cepat Zaka setujui.

"Bertindaklah sewajarnya, Zaka." Ucap Axel memperingatkan.

"Baiklah."

Kael menghilangkan rumah yang mereka tempati dan segera mengemas perlengkapan mereka untuk perjalanan selanjutnya.

"Ayo." Ajak Kael sembari berjalan terlebih dahulu.

Zaka dengan senang hati menggandeng tangan Rachel dan berjalan bersama, Axel dan Arnold mengikuti di belakang mereka.

Axel dan Arnold tanpa sadar mengepalkan tangan mereka melihat Zaka menggandeng Rachel.

Kali ini mereka akan menuju lembah di selatan. Mereka keluar dari hutan dan bukit pun menyapa mereka di depan.

Bukit dan pegunungan yang tinggi mengelilingi lembah yang akan mereka lalui.

"Indah sekali." Ucap Rachel terpukau melihat lembah di depannya.

"Benar, Rachel." Zaka membenarkan ucapan Rachel.

Siang hari membuat lembah terasa sangat panas dikarenakan matahari tepat berada di atas mereka.

"Kita akan berjalan di bawah bukit saja agar tak terlalu panas." Ucap Kael.

Mereka berjalan mengikuti arahan Kael, panas matahari yang menyengat membuat mereka sering berhenti untuk minum, hingga akhirnya Rachel membuat awan dingin di kepala mereka masing-masing.

Rachel mungkin melupakan nama mereka tetapi tidak dengan kemampuannya di dunia sihir.

Awan dingin Rachel sangat membantu mereka melakukan perjalanan kali ini. Mereka dapat berjalan tanpa mengeluh panas lagi.

Banyak lubang yang tergenang air di sekitar lembah, dan itu membuat mereka harus berhati-hati. Saat mereka hendak sampai di ujung lembah, tanah yang mereka injak tiba-tiba bergemuruh.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤

👉TBC👈

Dua part pendek untuk hari ini~
See you!!

Tumbler AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang