Setelah mendengarkan cerita Zaka membuat mereka menatap sedih Rachel yang masih terbaring belum sadarkan diri. Fera dan Dion dibawa oleh Zaka dan ia baringkan di dekat Rachel.
"Mereka sepertinya mengalami luka parah." Ucap Zaka.
"Kurasa tidak, orang yang berubah menjadi monster pasti mempunyai sistem penyembuh yang kuat." Ucap Kael yang merasa ada yang ganjil dengan keadaan Fera dan Dion.
"Apa kau tidak lihat? Mereka berdua bisa saja kehabisan darah." Sungut Zaka kepada Kael.
'CTAK'
"Aduh.." ringis Zaka yang lagi-lagi terkena jitakan Arnold.
"Kau lupa jika Kael adalah partner Rachel? Dia juga bisa berubah kan? Itu artinya dia mengatakan yang sebenarnya, dasar bodoh!" Ucap Arnold memaki Zaka.
Baru saja Zaka hendak berbicara, tiba-tiba Fera dan Dion kembali menjadi monster. Monster itu dengan cepat membawa Rachel dengan ekornya.
Mereka yang tak siap dengan perubahan itu tersentak dan segera mengejarnya. Mereka kemudian terbang menaiki Kael yang segera berubah menjadi naga. Tepat di depan monster, mereka mulai menyerangnya.
"Axel! Lemparkan serbuk lada!" Teriak Arnold.
Axel kemudian melemparkan serbuk lada ke mata sang monster. Tidak sampai disitu, Arnold menggunakan tongkat sihirnya dan mencari pusat jantung sang monster. Arnold mengarahkan agar mereka bersatu dan menyerang titik yang telah Arnold tandai.
"Bersama!" Ucap Arnold.
Sinar coklat, merah dan abu tergabung menjadi satu menuju pusat jantung sang monster. Kael mengubah dirinya kembali menjadi manusia dan bergabung dengan ketiga temannya, sinar putih mengelilingi mereka.
Monster itu menggeram kesakitan, dan berusaha berlari tetapi tak bisa karena matanya masih ada pengaruh dari serbuk lada.
'ARGHH!'
Monster itu meraung marah dan tanpa diduga melemparkan Rachel dari ekornya. Mereka yang masih menyatukan sihir mereka untuk mengalahkan sang monster menjadi panik. Kael merubah dirinya kembali menjadi naga dan dengan cepat mengejar Rachel. Rachel terlempar jauh dan mau tak mau Kael juga harus menambah kecepatannya. Hampir saja Rachel membentur bukit untuk kedua kalinya jika saja Kael tidak cepat menangkap Rachel.
Axel, Arnold dan Zaka merasa marah dan kemudian mereka mengerahkan seluruh kekuatan mereka untuk menghabisi sang monster. Monster itu semakin tidak terkendali dan akhirnya meledak.
'BOOM!'
Darah dan daging sang monster berserakan dimana-mana, membuat lembah itu kini tak berbentuk lagi. Bau amis menguar di udara hingga sampai kepada seseorang yang tidak jauh dari sana. Seseorang yang mengawasi semua pergerakan mereka, ia kemudian berbalik dengan marah dan menghilang seketika.
Zaka tiba-tiba menoleh dan menatap kosong ke arah seseorang itu menghilang. Zaka seperti melihat seseorang disana, namun tidak ada siapapun selain mereka.
"Zaka! Ayo!" Teriakan Axel membuat Zaka tersadar dan segera mengikuti Axel dan Arnold yang sudah jauh di depannya.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
👉TBC👈
Halooww jumpa lagii >.<
See you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbler Academy
FantasyRachel Lexi, gadis cantik berusia 17 tahun yang dibesarkan di panti asuhan. Ia tidak mengetahui siapa orang tuanya. Kehidupannya berlangsung damai hingga suatu hari, Rachel diharuskan melanjutkan sekolahnya di Tumbler Academy. Sekolah yang dia sendi...