Happy Readings
Enjoy
Dua algojo berdiri tegak di tengah alun-alun istana. Otot-ototnya mulai mengeras ketika menggenggam parang besar di tangan. Satu algojo bertugas memenggal kepala Li Yuan dan algojo satunya lagi akan cincang tubuh putra mahkota Kerajaan Tao itu kemudian akan diberikan pada buaya, sesuai perintah raja mereka.
Para pejabat yang menyaksikan itu bergidik ngeri, hanya Raja Yang Guang yang menyukai hal keji seperti itu.
Ling Yi hanya diam, namun matanya mengawasi setiap kegiatan dengan teliti. Gadis itu seakan ditekan untuk berpikir keras untuk menyelamatkan kakaknya.
Sebelum mereka membunuh kakakku, akan kubunuh Yang An terlebih dahulu, batin Ling Yi.
Dia tidak akan diam saja. Nyawa dibalas nyawa. Jika Ling Yi bisa membunuh putra mahkota Kerajaan Yang, maka gadis itu tidak akan menyesal andai jika dia mati di tempat ini.
Tapi seorang dayang berpakaian hijau muda datang dengan langkah kacau dan membuat keributan. "Yang Mulia!" teriaknya dari kejauhan.
"Bukankah kau dayang dari kediaman Bai Shu?" tanya Raja Yang Guang. "Apa yang terjadi?" ucapnya terdengar tidak peduli.
Dayang itu memberi hormat sebelum bicara dengan nafas tersengal. "Lapor, Yang Mulia. Pangeran Jinxu mengamuk," ucapnya panik. Ada nada ketakutan dalam suaranya.
"Lalu?" Raja mengangkat satu alisnya, masih dengan sikap tidak peduli yang sama. "Mengurus satu orang saja kalian tidak bisa?!" bentuknya.
Alun-alun menjadi senyap. Membuat Raja Yang Guang marah sama saja dengan mendatangkan maut untuk diri sendiri.
Ling Yi terkejut saat mendengar nama Jinxu. Kenapa dia ada disini, tanyanya dalam hati.
Li Yuan juga sama terkejutnya. Apa Jinxu juga tertangkap?
Suasana alun-alun terasa menyesakkan. Ditambah sang raja masih memasang ekspresi gelapnya.
Raja Yang Guang menunjuk dayang itu dengan jari telunjuknya yang gemetar karena emosi. "Kau membuat pelaksanaan eksekusi menjadi tertunda! Apa yang kau inginkan?!" teriaknya murka.
Dayang itu langsung bersujud. "Ampuni hamba, Yang Mulia. Pangeran Jinxu ingin Anda untuk menemuinya. Dia... dia juga mencekik Nona Bai Xin Yu."
Dalam hati, Ling Yi juga bertanya-tanya siapa Nona Bai Xin Yu. Hanya dengan mendengar nama wanita itu, amarah Raja Yang Guang yang tadinya ingin meledak mendadak surut.
Tak diragukan lagi wanita bernama Bai Xin Yu itu pasti memiliki kesan tersendiri di hati Raja Yang Guang, pikir Ling Yi.
"Bawa tahanan itu kembali ke penjara!" Perintah Raja Yang Guang. "Eksekusi ini ditunda!" tegasnya yang tidak bisa dibantah.
.
.
.
"Bagaimana?" tanya Zhong Yu setelah meneguk poci araknya. Ini sudah yang kelima kalinya.
"Pangeran, Anda mabuk lagi?" Rong mengusap muka dengan kasar.
Belakangan ini kesehatan tuannya tidak terlalu baik. Dan sekarang pria itu malah mabuk. "Tolong jaga kesehatan Anda, Pangeran," pinta Rong terdengar lirih.
"Aku bertanya padamu, jangan mengalihkan pembicaraan."
Rong memberi hormat sebelum menjawab pertanyaan tuannya yang sempat dia abaikan. "Semuanya aman, pangeran Li Yuan masih hidup."
"Dan Lifei?" Zhong Yu menatap lirih ke arah Rong. Emosinya sangat sensitif saat sedang mabuk.
"Putri Lifei... dia juga baik-baik saja," jawab Rong melegakan Zhong Yu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]
Historical Fiction[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Terseret ke dunia di mana era modern belum dimulai, segala kehidupan rumit nan sulit menjebak jiwa Ling Yi pada tubuh seorang gadis yang sudah mati. Dengan terpaksa menjalani kehidupan sebagai seorang putri setelah terkena m...