Happy Readings
Enjoyy.....
🍁🍁🍁🍁
Zhong Yu bergegas masuk ke kediamannya setelah menyadari pintu rumahnya terbuka.
Tempat pertama yang dia periksa adalah gudang.
"Lifei!" teriak Zhong Yu.
Sayangnya gudang itu kosong. Tali yang mengikat Ling Yi tergeletak di lantai. Dan itu membuat mata Zhong Yu memicing sempurna.
"Lifei, kau benar-benar nekat," keluhnya dengan helaan napas pasrah.
Gadis itu tidak bisa dihentikan, apa lagi yang harus Zhong Yu lakukan untuk menyelamatkan orang yang dia sayangi?
Sementara di Kediaman Pangeran Ketujuh, Haikuan sedang sibuk menaruh fokusnya pada sebuah peta yang terbuat dari kulit hewan.
Peta itu berisi gambar wilayah Kerajaan Yang, mulai dari jalan, tempat rahasia dan perangkap di dalam istana.
Tak lama seorang prajurit masuk untuk melapor.
"Lapor, Pangeran. Pelayan putra mahkota ingin bertemu dengan anda."
Haikuan masih menaruh perhatiannya pada peta itu. Dia bertanya santai. "Ada angin apa kakakku tersayang membawa pelayannya kemari?" Haikuan kemudian menatap ke arah prajurit. "Biarkan dia masuk!" ucapnya langsung dituruti si prajurit.
Setelah membawa Ling Yi menghadap Haikuan, prajurit itu kemudian undur diri dan kembali melanjutkan tugasnya berjaga di luar.
"Pesan apa yang ingin disampaikan putra mahkota?" Haikuan bertanya tanpa menatap lawan bicaranya.
Ling Yi tersenyum tipis. "Hamba tidak membawa pesan apapun dari putra mahkota. Kali ini hamba datang atas keinginan pribadi."
Kedua bola mata Haikuan bergerak menuju sosok pelayan di hadapannya. Satu alisnya diangkat tinggi. "Besar juga nyalimu datang dan mengganggu waktuku," ucapnya terdengar menusuk. "Pergi! Pergi! Aku tidak punya waktu untuk mengurus pelayan rendah seperti kau ini!" usirnya lalu memanggil prajurit dengan suara lantang. "Prajurit! Bawa pelayan tidak tahu diri ini keluar dari tempat suciku!"
Ling Yi seketika menegang ketika kedua tangannya di sambar dari belakang. Dua prajurit memasang wajah sangar mereka, berharap agar pelayan seperti Ling Yi tidak berani menegakkan kepala.
Ya, Ling Yi merasakannya, kepalanya tertunduk dalam. Tapi tak lama kepalanya tegak seperti semula. Sebelum memutar langkah, Ling Yi sempat mengatakan sepatah kata. "Jika kau membiarkanku beranjak sejengkal saja, maka rencana luar biasamu itu akan menjadi penyebab kehancuranmu sendiri!" teriak Ling Yi mengancam. Dia sudah tidak perlu etika seperti pelayan lagi untuk berhadapan dengan pria seperti Haikuan.
Masih dengan sikap garang yang tidak pernah lepas dari wajah, kedua prajurit itu menarik Ling Yi keluar dengan paksa.
"Tunggu!" perintah Haikuan tegas dan kedua prajuritnya pun berhenti.
"Jangan biarkan dia keluar dari kediamanku dalam keadaan hidup!" perintahnya lagi.
Kedua prajurit menjawab serempak. "Baik!"
Ling Yi terbelalak tidak percaya. "Apa?!"
Gadis yang berpakaian sebagai pelayan pria itu di seret sepanjang halaman kediaman pangeran ketujuh. Sementara pemilik tempat itu tersenyum puas menatap pelayan putra mahkota.
"Tidak! Jangan! Jangan macam-macam denganku!" teriak Ling Yi keras-keras. Dia terus di seret meski kakinya menolak untuk mengikut arah ke mana dia akan di bawa. "Tolonggg!! Ayah... ibu.... aku tidak suka ditarik seperti ini," raungnya lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]
Fiksi Sejarah[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Terseret ke dunia di mana era modern belum dimulai, segala kehidupan rumit nan sulit menjebak jiwa Ling Yi pada tubuh seorang gadis yang sudah mati. Dengan terpaksa menjalani kehidupan sebagai seorang putri setelah terkena m...