Happy Reading
🍁🍁🍁🍁🍁
"Sekarang bagaimana?" Ling Yi tampak cemas. Pandangannya hanya menatap ke satu arah, yaitu tubuh pucat putra mahkota. "Mereka pasti mengira aku membunuh putra mahkota."
"Jangan takut. Tidak akan kubiarkan kau terluka sedikitpun." Kalimat itu diucapkan Zhong Yu tanpa keraguan di dalamnya.
Ling Yi mendongak, menatap lekat seraut tenang di wajah Zhong Yu. Tanpa sadar air matanya jatuh, kali ini karena sebuah perasaan aneh yang mendorong air matanya keluar. Ling Yi merasa hangat dan rasa takut dalam dirinya perlahan pudar.
"Tidak lama lagi, istana ini akan menjadi medan perang. Secepatnya kau harus pergi dari kerajaan Yang."
Kedua alis gadis itu saling bertaut, heran. "Dari mana kau tahu kalau akan perang di Kerajaan Yang?"
Zhong Yu memasang senyum angkuh di wajahnya. "Percayalah, di manapun kau berada, kau tidak pernah lolos dari pengawasanku," katanya dengan seringaian menjengkelkan. "Aku mendengar pembicaraanmu dengan seorang pria di kota."
Ling Yi sedikit cemas. "Apa kau akan memberitahu ayahandamu?"
Pria itu tidak langsung menjawab. Tangannya menyentuh pipi Ling Yi dan menatap mata gadis itu dalam-dalam. "Aku tidak akan melakukan sesuatu yang akan menyakitimu, Lifei."
Ling Yi terdiam. Ucapan Zhong Yu terdengar jelas seakan suara itu satu-satunya di dunia.
"Setelah ini, aku akan membawamu ke kediamanku. Mereka menunggumu di sana."
.....
Selir Shu melempar buntalan kain ke hadapan adiknya, Xiao Yu. Jinxu yang juga berada di sana langsung berdiri di depan Xiao Yu untuk melindungi bibinya.
"Apa lagi yang Ibunda inginkan sekarang?!" tanya Jinxu, nada bicaranya kasar. Namun Selir Shu mengabaikan etika anaknya kali ini.
"Bai Xin Yu," Selir Shu memanggil Xiao Yu dengan nama lengkap. "Buka dan pakailah!" perintahnya.
Jinxu hendak membuangnya, tapi Xiao Yu menahan pundak keponakannya itu. Dibukanya perlahan, terlihat gemerlap baju besi yang terkena cahaya lilin. "Baju zirah ini ... milik ayah?"
Selir Shu mengangguk. "Kau lebih berhak untuk ini."
"Tapi kau adalah putri pertamanya, Kak. Bagaimana bisa aku ... "
"Di keluarga Bai kita, hanya ada kau dan aku. Lagi pula benda itu tidak ada gunanya untukku."
Wajah Xiao Yu dilingkupi perasaan bingung. "Apa yang terjadi, Kak?" Rasanya aneh melihat kakaknya yang selalu memasang wajah garang, kini terlihat lembut padanya. "Apa yang ingin kau rencanakan? Apakah semua ini masih belum cukup? Mau berapa banyak orang yang sudah kau sakiti, Kak. Sadarlah!"
"Kau benar," sahut Selir Shu membuat mata Xiao Yu terbelalak tidak percaya dengan apa yang didengar oleh telinganya. "Sudah banyak yang tersiksa olehku. Seharusnya sejak awal aku sadar. Aku terlalu bodoh mengharap Yang Guang akan kembali padaku dan hidupku akan kembali seperti semula. Sayangnya, itu tidak akan bisa menjadi kenyataan. Yang bisa kulakukan hanyalah membawa putraku pergi dari tempat mengerikan ini."
"Pergi? Pergi ke mana?" tanya Jinxu.
"Sebisa mungkin menjauhlah dari Kerajaan Yang. Andai Raja Tao Heng mau menerimamu, aku akan sangat berterima kasih." Selir Shu lalu menatap Xiao Yu. "Kuserahkan putraku padamu. Kuharap kau tidak merasa keberatan."
Xiao Yu mengangguk meski ada rasa tidak rela.
"Pergilah," pinta Selir Shu. "Manfaatkan keributan di luar sana untuk keluar dari istana."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]
Tiểu thuyết Lịch sử[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Terseret ke dunia di mana era modern belum dimulai, segala kehidupan rumit nan sulit menjebak jiwa Ling Yi pada tubuh seorang gadis yang sudah mati. Dengan terpaksa menjalani kehidupan sebagai seorang putri setelah terkena m...