Bab 48

1.3K 183 2
                                    

Happy Readings

Enjoy

"Kak," panggil Ling Yi berbisik. Dia membuka gembok penjara sebelum masuk dan membawakan makanan untuk Li Yuan.

"Lifei?" Li Yuan tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia dalam hatinya.

Itu benar-benar Lifei, batinnya.

Ling Yi mengangguk. Dia memeluk tubuh lemah kakaknya yang bersandar di sudut penjara, tanpa alas dan selimut.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Li Yuan setelah dia mengundurkan pelukannya.

Ling Yi tidak langsung menjawab. Dalam hati dia sangat berterima kasih karena sebelumnya Rong datang dan diam-diam membawanya ke ruang penjara bawah tanah.

"Lifei, aku bicara padamu," kata Li Yuan saat adiknya mengabaikan pertanyaannya. "Kenapa kau ada di sini?" tanyanya untuk yang kedua kali.

"Sekarang aku tinggal di istana, dan menjadi pelayan pribadi Pangeran Yang An," jawab Ling Yi.

Li Yuan menggenggam tangan adiknya sangat saat mendengar nama pangeran Yang An. Matanya menunjukkan kekhawatiran.

"Jangan khawatir, Kak. Di sini aku menyamar sebagai laki-laki. Mereka memanggilku dengan sebutan Chuan Pei," terangnya membuat Li Yuan bisa bernapas lega.

Li Yuan menundukkan kepala. Matanya dipejamkan erat, penuh rasa bersalah. "Maaf," ucapnya serak. "Maafkan aku yang tak bisa menjaga keluargaku sendiri. Apa gunanya aku menjadi putra mahkota? Aku tidak berguna." Dia mencaci dirinya sendiri.

Ling Yi mengusap punggung Li Yuan dengan lembut. Dia paham betul perasaan yang sedang kakaknya rasakan. Karena dia juga pernah merasakan bagaimana rasanya saat tahu jika penyebab dari kehancuran keluarganya adalah dirinya sendiri.

Tapi menyalahkan diri sendiri tidak ada gunanya. Mereka yang tiada hanya akan menjadi kenangan, dan mereka yang hidup tidak boleh terus terbebani oleh rasa penyesalan.

Li Yuan menghembus napas kasar. "Seharusnya aku percaya padamu sejak awal. Ibunda selir, maksudku Selir Shu, dia memang tidak pantas untuk mendapatkan kasih sayang dari siapapun."

"Lupakan. Semuanya sudah berlalu," kata Ling Yi. Dia membuka bungkusan berisi roti dan segelas air putih. "Makalah," pintanya pada Li Yuan.

Li Yuan menatap lama ke arah roti. Dia terlihat enggan untuk mengambilnya.

"Makanlah," pinta Ling Yi lagi. Gadis itu menawarkan senyum lembut yang dibalas Li Yuan dengan anggukkan kepala lalu dia mengambil rotinya.

Tapi putra mahkota Kerajaan Tao itu tidak langsung memakannya. Dia mencium roti itu untuk memastikan sesuatu.

"Kenapa, Kak?" tanya Ling Yi heran.

Li Yuan menunjuk sisi kiri penjara dengan dagunya. Ada setumpuk mangkuk berisi makanan yang sudah basi dan beberapa bangkai tikus di sana.

"Kau tidak memakan makanan yang mereka berikan?" tanya Li Yi terkejut.

"Mereka sudah mencampur racun ke dalamnya," jawab Li Yuan. "Jika aku memakannya, kita tidak akan bisa bertemu lagi."

"Kalau begitu, kau tidak boleh makan makanan yang diberikan orang lain," kata Ling Yi menyarankan. "Tapi roti ini aku ambil dari dapur, aku yakin mereka tidak akan menaruh racun ke dalamnya."

Li Yuan tersenyum. Tentu dia tidak akan mencurigai adiknya sendiri. "Apa ayahanda yang menyuruhmu datang ke Kerajaan Yang?"

Ling Yi menggelengkan kepala. "Ini keputusanku sendiri," jawabnya.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang