Bab 91. Menuju Ending

1.7K 184 15
                                    

Happy Reading

Ketika tengah malam, ruang kerja milik raja Li Yuan masih terlihat terang. Dari luar tampak cahaya lilin dalam ruangan itu bergerak liar, menyala besar seperti tengah melahap sesuatu.

Jenderal Wanwei mengamati dalam diam. Setelah surat itu hangus, barulah dia bisa bersuara. "Yang mulia. Sebenarnya, apa isi surat yang dikirim oleh Kerajaan Yang?" tanyanya penasaran.

"Aku tidak terlalu yakin. Katanya Zhong Yu masih hidup," jawab Li Yuan, dia lalu mendesah lelah dan menatap ke arah jenderalnya. "Apa dia sungguh masih hidup, Wanwei?"

Wanwei tidak langsung menjawab. Kepalanya ditundukkan sesaat seraya berpikir.

"Baru saja adikku menemukan jalan hidup yang baru. Kenapa masa lalunya harus datang lagi?" keluh Li Yuan. Semakin dipikirkan, kepalanya semakin berdenyut nyeri. "Ah, sudahlah. Lupakan saja. Besok adalah hari yang penting, aku tidak ingin ikut campur masalah ini. Wanwei, pastikan tidak ada yang akan membuat kekacauan di istana!" perintahnya tegas.

"Baik, Yang Mulia."

"Yang Mulia." Terdengar seorang wanita memanggil dari luar.

"Siapa?" tanya Li Yuan.

"Ini hamba, Xiao Wen datang menghadap Yang Mulia."

"Masuklah." Xiao Wen akhirnya dibiarkan masuk. Dengan wajah takut Xiao Wen menghadap sang raja lalu menjatuhkan diri dan bersujud. "Yang Mulia, hamba ingin melaporkan sesuatu yang mencurigakan di kediaman putri Ling Yi."

"Sesuatu yang mencurigakan seperti apa? Katakan!" perintah raja.

"Hamba melihat ada seorang pelayan mengenakan topeng. Dia terus memandangi kamar putri Ling Yi. Hamba takut ada musuh yang berniat jahat, Yang Mulia."

"Pelayan mengenakan topeng?" beo Jenderal Wanwei. Sepertinya dia pernah melihat seorang pelayan yang mengenakan topeng di sekitar kediaman raja tadi. Jika benar itu orangnya, maka...   "Gawat!" ucapnya kemudian bergegas keluar.

Namun tiba-tiba sosok Jenderal Wanwei kembali lagi ke ruang kerja raja dengan langkah penuh antisipasi. Seperti tengah ada orang yang menghalangi jalannya.

"Aku mencari Raja Li Yuan," kata seorang pria. Topeng kayu melekat di wajahnya hingga membuat Xiao Wen tersentak.

"K-kau..." Xiao Wen terlampau takut untuk melanjutkan kata-katanya.

Sementara itu, Li Yuan mengamati tamu tak diundangnya dengan wajah datar. Dia dapat merasakan aura yang familiar dari orang itu.

"Yang Mulia, bisakah kita bicara berdua?" tanya pria bertopeng.

Wanwei langsung berdiri di depan Li Yuan. Dia menarik pedangnya yang tersampir di pinggang lalu menunjuk pria itu dengan ujung pedangnya yang runcing.

"Tidak apa-apa, Wanwei. Orang ini tidak berbahaya," kata Li Yuan membuat Jenderalnya mengernyit heran.

"Tapi, Yang Mulia. Dia... "

Li Yuan menatap pria bertopeng dengan wajah tertarik. "Aku ingin tahu, kejutan apa yang dia sembunyikan dibalik topeng itu," katanya.

Mendengar itu, si pria bertopeng pun tersenyum. "Yang Mulia Raja Tao Li Yuan memang orang yang bijak," pujinya.

"Keluarlah," perintah Li Yuan pada Jenderal Wanwei. Dia juga menoleh Xiao Wen yang terlihat sangat ketakutan. "Kau juga keluarlah. Kembali dan jangan adikku dengan baik."

"Baik, Yang Mulia," jawab Wanwei dan Xiao Wen serempak.

Kini tersisa Li Yuan dan tamu asingnya itu. Li Yuan menatap lekat lawan bicaranya. "Sekarang hanya kau dan aku di sini. Kenapa tidak kau buka saja topengmu?"

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang