.
.
.
.
.
.
.
.
.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇
"Tuan kim hanya kecapean, dan tekanan darahnya juga rendah..! Saya harap setelah ini jangan biarkan tuan kim berpikir yg berat-berat..!!"
Fanny hanya menghela nafas kasar kala mendengar penjelasan namjoon, jujur pikiran fanny bulan hanya kepada sang suami, tapi juga sang anak yg jelas paling tersakiti. Fanny beranjak duduk disofa, beberapa kali ia menghela nafas merasa letih dengan semua kejadian ini.
Namjoon mengernyit, ia tahu ada yg tidak beres dan mungkin sesuatu telah terjadi. Namjoon ikut duduk disamping fanny, menatap sosok yg tengah terbaring diranjang dengan infus yg menggantung.
"Saat aku kesini aku melihat jisoo dan jennie, jika bibi tidak keberatan...! Apa aku bisa menjadi teman cerita bibi..? Aku tahu ada sesuatu yg telah terjadi..!!" Ujar namjoon slalu tampak sopan dan ramah, itulah kenapa fanny sangat mempercayai dokter muda itu.
Terlebih dari semua persoalan, namjoon memang berniat tuk mencari tahu. Mengingat sosok jisoo juga terlibat disana, ia harus memastikan jika masalah ini tak berdampak pada jisoo.
"Hah..!!" Fanny menghela nafas,
"tuk pertama kalinya jennie pulang dan membawa jisoo..!! Semua harapannya tuk berbaikan dengan daddynya hancur..!! Aku sungguh tidak tahu, apa yg dipikirkan donghae..? Kenapa dia masih bertekad memaksakan kehendaknya. Disaat anaknya bahkan tersakiti...!!"
Namjoon mematung kala mendengarkan celotehan fanny, mencoba tuk mencerna dengan fakta-fakta yg telah ia ketahui sebelumnya..!!
'Sialnya...!! Ini bahkan lebih dari berdampak buruk bagi jisoo..!!'
•••
Suara dentingan sendok dan garfu mengisi keheningan di ruang makan tersebut, ada empat orang disana yg tengah berkutat dengan makanannya masing masing. Meski satu orang tengah disuapi oleh sinyonya tuan rumah. Tak ada percakapan pembuka ataupun hanya sekedar basa basi, terasa canggung hingga sesak nafas rasanya..!!!
"Jichu mau chikin lagi..?"
Hanya anggukan yg diberikan jisoo, sedari tadi ia tak sebawel biasanya. Mendadak diam tanpa merengek ataupun meminta. Sesekali matanya mencuri pandang pada sosok menyeramkan yang tengah duduk saling berhadapan dengan kekasihnya.
Dia memang tampan, jisoo mengakui itu. Tapi auranya hampir sama seperti ketika jennie marah..!! Bahkan lebih menyeramkan.
Jennie sama canggungnya, sialnya..! Otaknya mendadak kosong untuk hanya sekedar memberi pertanyaan basa basi. Ia hanya dapat menatap sosok sang daddy yang tampak tak ingin bicara atau entahlah...!!!
Actually, seseorang yg lebih dari tahu disini adalah Tifanny kim. Ia tahu kalau sang suami masih menahan gugup, tapi satu sisi ada sesuatu yg disembunyikan sang suami. Fanny kira donghae akan bersikap ramah mengingat sebelumnya ia biasa-biasa saja. Bahkan menahan gugup dengan senyumnya. Ada yg disembunyikan kah...?
"Bagaimana pekerjaanmu jen...?" Semuanya terlempar dari lamunannya, bahkan jennie membutuhkan waktu tuk hanya sekedar mencerna pertanyaan basa-basi tersebut..!
Sialnya..!!
Ini bahkan lebih kaku dari pembicaraan kolega bisnis atau meeting bersama insvestor..!
